Si Anak Aceh

By Si Anak Rimo - March 19, 2016

Saya anak Aceh. Tak banyak yang percaya ketika saya bilang bahwa saya adalah anak Aceh. Dahulu pertama kuliah ada yang bilang saya orang Sulawesi, terus ada yang bilang saya orang medan dan yg lucunya wajah saya dibilang mirip orang Jawa. Ya saya keturunan Aceh dan bisa berbahasa aceh, Mungkin logadnya sedikit berbeda, rada rada mirip logad catalan. Hehe Saat kecil saya bermain dengan sahabat kecil yang mayoritas suku Jawa. Ketika saya remaja saya bermain dengan teman yg mayoritas Pakpak " Singkil " yang bahasanya mirip bahasa Batak Pakpak. Ketika saya sudah dewasa saya merantau dan berteman dengan teman yang mayoritas pesisir. Dan kini saya berada di mayoritas Teman teman Aceh. Lahir dan besar di daerah yang heterogen. Secara tak langsung ada beberapa suku yang mengalir dalam urat nadi ini. Berlogat sedikit Batak, berwajah sedikit Jawa dan tentunya berhati Aceh Tercinta. Lingkungan mengharuskan saya belajar bahasa untuk kemudahan berinteraksi. Mulai bahasa jawa, Pakpak, singkil, pesisir, aceh, alas dll. Sedihnya saya, bahasa Inggris saya lemah sekali. Lemah banget malah. Sampai les TOEFL untuk bisa ikut tes ini. 

Berada dalam masyarakat yang heterogen membuat saya banyak belajar bagaimana saling menjaga dan pegertian dll. Satu Minggu ini saya semakin cinta sama Aceh atas kemurahan hati masyarakatnya membantu sesama muslim. Aceh memang dikenal karena kebaikan dan ketulusan hatinya, dan semangat juang bangsanya. Kita sebagai anak anak aceh harus terus menjaga nilai nilai kebaikan ini yang mulai langka di seantero jagad raya. Jika kita menjadi mayoritas maka jagalah mereka yang minoritas, dan jika kita minoritas hormatilah mereka yang mayoritas. Jika bukan karena perbedaan budaya. Indonesia mungkin tak seindah dan sengangenin ini bagi rakyatnya.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar