Ketika harga sawit jatuh

By Si Anak Rimo - March 19, 2016

Ekonomi Eropa dan beberapa negera konsumen CPO sedang lesu sehingga permintaan CPO di pasar dunia melemah. Harga Tandan Buah Segar pun terjun bebas di kisaran 800 / kg. Benar benar terasa sekali bagi masyarakat dan anak muda dirantau sana imbas dari terjun nya harga pasar ini. Aceh Singkil sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Aceh mulai melambat pertumbuhan ekonomi nya. . . Di satu sisi sawit banyak melahirkan sarjana - sarjana muda. Namun disisi lain banyak yang tak mau melanjutkan sekolah dan memilih berkebun saja. Rimbunan pohon ini terkadang menjadi tempat yang nyaman untuk merenung buat ku. Betapa sulitnya mencari rupiah itu tergambar nyata di kristal keringat yang berjatuhan. Ah beginilah nantinya jika aku menjadi seorang ayah. Hujan badai dan petir pun dilalui nya demi anaknya sekolah. Kadang saat matahari mulai terbenam pun mereka masih di tengah rimba sana mencoba keluar dari kubangan air yang menganjal perjalanan. Ah Aku lebih banyak merenung saat beristirahat tadi sambil memijat kaki yang lelah. Merenungkan banyak hal bersama suara burung dan katak katak kecil. Berhemat lah. 

Menjadi si bolang selama beberapa Minggu di kampung halaman untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang anak membuat aku banyak belajar. Hujan deras tak menghambat langkah itu. Kubangan air menjadi tempat untuk mengasah kembali nyali balap di atas lumpur. Semacam crosser gitu. Sering ke kebun juga dapat mencegah kita dari tulang keropos sekaligus menurunkan berat badan serta mendatarkannya. Biar gimana gitu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar