Belum Waktunya
By Si Anak Rimo - March 19, 2016
Boat nelayan yang
membawa ku telah bersandar di dermaga sebuah desa kecil di Pulau Aceh. Langit
petang terasa indah ditemani suara ombak yang terdengar sayup. November 2014
tahun lalu menjadi bulan penuh cerita dan perjalanan inspiratif. Malam pun tiba dan kita menyusuri
jalan penuh berbatuan yang sedang dalam pengerjaan. Dengan tas ransel yang
besar satu persatu berhenti untuk menarik nafas sejenak. Aku berjalan di
belakang sambil sesekali becanda dengan sahabat – sahabat ku. Sesekali aku
memperhatikan mu berjalan dari kejauhan untuk sekedar melihat senyum mu. Tak
lupa aku terus waspada karena banyak sekali sisa sisa kotoran kerbau berserakan
di jalan.
Aku dan kamu tergabung
dalam kegiatan bhakti sosial untuk pendidikan di daerah terpencil. Aku
bersyukur hadir dan ikut serta dalam kegiatan ini.Beberapa hari aku disana tak
sekalipun aku bertanya atau sekedar berbicara dengan mu. Kamu terbagi ke
beberapa TIM, kamu dibawah sinar terik matahari dan aku berada di pinggir
pantai bersama anak anak.
Sesekali kamu memakai
kaca mata. Terdengar suaramu yang mulai terlihat serak karena menjelaskan
pelajaran ke adik – adik. Dari kejauhan aku kembali memperhatikan mu walau terlihat
sedikit tak jelas. Aku menyukai cara seperti ini, kamu tidak pernah tahu dan
aku pun tidak harus bertanya kesana – kemari untuk mencari tahu tentang mu.
Kita tidak pernah tau
kapan waktu yang tepat kecuali kita mejalaninya. Aku tak berharap jauh karena
perjalanan ku masih disibukkan oleh mimpi dan impian ku yang belum terwujud. Setelah
kegiatan bhakti sosial ini selesai dan kita pun tak pernah bertemu kecuali saat
bertemu di jalan. Jilbab mu yang sedikit lebih besar melambai indah terkena
hembusan angin. Aku pun berusaha mengejar mu sekedar untuk tahu alamat rumah
mu, tapi ku urungkan niat itu. Kini kamu sedang sibuk dengan tugas kuliah mu
karena begitu banyaknya praktek lapangan dan tugas dan aku melanjutkan study ku.
Tanpa mencari tahu
tentang apa dan sedang apa dirimu hari ini. Aku berharap suatu saat nanti kita
dipertemukan di salah satu pertemukan nantinya sambil berbicara sedikit
ditemani senyuman dan secangkir minuman. Itu sudah cukup bagiku gadis bekerudung orange.
0 komentar