Adik Kampung Jawa

By Si Anak Rimo - March 19, 2016

Tulisannya begitu singkat. Tapi makna yang terkandung di dalamnya begitu menyentuh. Rasanya seperti merasa bersalah ketika mengatakan bahwa abang mulai Minggu depan tidak bisa lagi mengajari kalian untuk mengerjakan PR dan belajar menulis ya. Aku mengatakan akan berkerja di Jawa agar mereka lebih cepat paham. Horeee nanti bawakan mainan ya bang. Kapan abang balek ke Banda ? 3 tahun lagi dik. Mulailah mereka terdiam bisu & aku pun merasa bersalah. Aku masih ingat sekali semua nama mereka beserta cita - citanya beserta wajahnya. Aku menjadi ingat betapa aku takut sekali bergadang jika malam Minggu untuk menonton barca kesukaanku. Karena Minggu paginya mereka selalu menanti ku di pintu gerbang, aku telat datang saja mereka sangat sedih apalagi jika aku tak datang tanpa alasan. Ketika ada yang bertanya kenapa setiap Minggu aku selalu betah disini. Aku sebenarnya sedang belajar. Belajar menjadi ayah, belajar menjadi abang dst. Aku belajar untuk menjadi ayah anak ku nantinya. Aku tau bagaimana kerasnya mereka dan aku selalu belajar bersabar. Setahun lebih aku bersama mereka. Selfie, game bareng dst. Semoga kalian tetap mencintai ilmu pengetahuan adik adik angkat ku. Walaupun kita tak belajar bersama lagi tapi dari kejauhan kami akan terus memperhatikan dan menjaga mimpi mu.

Tentu akan ada kekosongan setiap Minggu pagi nantinya dihati abang dan kalian. Aku masih ingat sekali saat anak anak Berbedak tebal datang menyalami sambil memeluk ku erat. Terkadang mencoba bermanja dengan ku dan Ada yang langsung mengajak belajar mengambar atau menulis. Ah ntah lah. Begini rupanya menjadi guru. Berat tapi membuat ku merasa bahagia. Obat atas lelahnya rutinitas di luar sana. Semakin hari cinta itu terus tumbuh buat kalian anak anak ku. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar