Staf Khusus Presiden #1: Saatnya Anak Muda Membangun Indonesia

By Si Anak Rimo - November 22, 2019


Sore tadi saya terkejut dan bangga saat menonton televisi, Presiden Joko Widodo mengumumkan 7 orang Staf Khusus yang akan berkerja membantunya menjalankan roda pemerintahan 5 tahun kedepan. Saya sama sekali tidak menyangka langkah hebat ini, Presiden mengajak anak muda terbaik untuk terlibat dalam pemerintahan, tak tanggung – tanggung lho. Mereka menjadi anak muda yang berada di lingkaran Ring 1 Presiden, ring yang selama ini jarang banget diisi anak muda milenial. Tujuh Staf Khusus yang diperkenalkan Jokowi yakni Adamas Belva Devara ( 29 tahun ), Putri Indah Sari Tanjung ( 23 tahun ), Andi Taufan Garuda Putra ( 32 ), Ayu Kartika Dewi ( 36 tahun ), Gracia Billy Mambrasar ( 31 tahun ), Angkie Yudistia ( 32 tahun ) dan Aminudin Ma'ruf ( 33 tahun ). Usia yang benar - benar dikatakan muda dan milenial.

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan-gagasan segar inovatif sehingga kita bisa mencari cara-cara baru, yang out of the box yang melompat untuk mengejar kemajuan, sekaligus menjadi jembatan saya bagi anak muda, santri muda diaspora yang tersebar di berbagai tempat," ujar Presiden menjelaskan. Presiden juga meyakini dengan gagasan-gagasan segar dan kreatif untuk membangun Indonesia. 

Tapi sebelum kita membahas siapa – siapa saja Staf Khusus Presiden, kita mau bahas terlebih dahulu apa sih sebenarnya Staf Khusus Presiden itu ?


" Staf Khusus Presiden adalah lembaga non struktural yang dibentuk untuk memperlancar pelaksanaan tugas presiden Republik Indonesia, yang melaksanakan tugas tertentu di luar tugas – tugas yang sudah dicakup dalam susunan kementrian dan instansi pemerintah lainnya ".

Berdasarkan Perpres 3 tahun 2011 tentang Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden, Staf Khusus, tugasnya dikoordinasikan, dan diberikan dukungan administrasi oleh, dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Kabinet. Hak keuangan dan fasilitas lainnya bagi Staf Khusus Presiden diberikan setinggi-tingginya setingkat dengan jabatan struktural eselon I.a. Staf Khusus Presiden dapat berasal dari Pegawai Negeri ( PNS ), anggota TNI dan Polri serta bukan Pegawai Negeri.  Masa bakti Staf Khusus Presiden paling lama sama dengan masa jabatan Presiden yang bersangkutan.

Staf Khusus itu bersifat operasional, yaitu melekat 24 jam bersama Presiden, berbeda dengan  Dewan Pertimbangan Presiden dan lembaga seperti Unit Kerja Presiden / Kantor Staf Presiden. 

Untuk saat ini, ada 14 orang Staf Khusus Presiden yang mendampingi Beliau bekerja antara lain :
  1. Adamas Belva Syah Devara. Pria berusia 29 tahun ini meraih gelar master dari Harvard University dan Stanford University. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO Ruang Guru.
  2. Putri Indahsari Tanjung, Putri merupakan lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat. Putri juga merupakan CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi.
  3. Andi Taufan Garuda Putra Andi yang berusia 32 tahun merupakan lulusan Harvard Kennedy School dan merupakan CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha.
  4. Ayu Kartika Dewi Wanita berusia 36 tahun ini adalah pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke. Ia meraih gelar MBA dari Duke University di Amerika Serikat.
  5. Gracia Billy Mambrasar, CEO Kitong Bisa yang berasal dari tanah Papua. Pria berusia 31 tersebut adalah lususan S2 Australian National University (ANU) dan kini tengah menempuh pendidikan master lainnya di Oxford University.
  6. Angkie Yudistia, perempuan berusia 32 tahun ini adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya. Presiden Jokowi meminta Angkie untuk menjadi juru bicara presiden di bidang sosial.
  7. Aminuddin Maruf, merupakan santri muda berusia 33 tahun. Ia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.  
  8.  Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi  
  9. Sukardi Rinakit, intelektual 
  10. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute 
  11. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI. 
  12. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard 
  13. M. Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar