Menjadi Pengajar ?
By Si Anak Rimo - March 21, 2016
Tak
pernah terpikir oleh saya menjadi guru atau pengajar untuk anak anak sekolah
dasar. Benar saya memiliki cita cita menjadi seorang dosen, tapi saya tidak
memiliki niat dan harapan menjadi pengajar seperti ini. Tapi itu dulu, ternyata
manusia hanya bisa berencana dan Allah lah yang menentukan semua perjalanan
hidup kita. Kini aku merasa nyaman dan bahagia menjadi pengajar. Walaupun saya
tidak ahli dan terlalu pintar setidaknya saya sudah mencoba mencintai apa yang
dahulu belum saya cintai. Sebelum masuk kuliah orang tua menyarankan agar saya
mengambil jurusan dokter atau keguruan. Jelas sebagai anak muda yang terkadang
susah diberi pilihan maka saya menolak semua saran dari orang tua saat itu.
Alasannya jelas karena saya merasa fashion yang saya mengerti dan sukai adalah
dunia sosial, politik dan pemerintahan. Aneh sih kisah nya saat menjadi
pengajar, beberapa sahabat saya yang dahulu berjanji untuk tidak akan menjadi
guru eh ternyata sekarang sudah bergelar S.Pd. lucu sekaligus keren menurut
saya.
Terus apa sih enaknya menjadi seorang relawan pengajar ?
Terus apa sih enaknya menjadi seorang relawan pengajar ?
Semua
pekerjaan ada enak dan ada juga tidak enaknya. Enaknya saya bisa berbagi
bersama adik adik, bisa menularkan mimpi dan kisah kisah menarik, belajar arti
kehidupan, bisa melihat senyum polos mereka yang tulus, dan masih banyak
lainnya. Dan yang tidak enaknya itu ya terkadang anak anak susah di atur, dll.
Tapi masih banyak enaknya ketimbang tidak enaknya. Secara tidak langsung ini
adalah labolatorium buat saya dalam belajar untuk menjadi seorang dosen di hari
esok. Ada banyak sekali kisah menarik dan lucu yang membuat saya tertawa saat
bersama mereka, mulai dari pertanyaan yang terkadang sangat polos sampai kepada
guyonan mereka yang penuh makna.
Menjadi seorang guru atau pengajar bukanlah suatu pengorbanan melainkan suatu kehormatan. Tentu tak banyak anak muda yang ingin masuk ke dalam dunia pendidikan, biasanya karena di dunia pendidikan belum menjamin masa depan yang cerah dengan rendahnya gaji seorang guru atau karena suasana kerja yang menyebalkan karena harus mengatur banyak anak – anak yang terkadang sulit. Tapi itulah guru, di pundak meraka lah dititipkan masa depan negeri ini. Insya Allah jika baik dan berkualitas gurunya maka masa depan bangsa ini akan maju kelak.
Oa saya sampai lupa bercerita sedikit tentang kegiatan rutin kita mengajar perkampungan pemulung di kampung jawa. Disini saya merasa banyak belajar dari kondisi yang mereka hadapi. Mereka tinggal di lingkungan yang bisa kita katakan tidak baik untuk perkembangan anak, hidup dalam ekonomi yang pas pasan, dst. Terus ? saya mengerti bahwa bahagia itu bukan ketika memiliki banyak harta dan rumah yang besar serta jabatan yang tinggi. Bahagia itu ketika kita bersyukur atas apa yang telah sang pencipta berikan kepada kita. Walaupun anak anak disana cukup keras tapi mereka membuat saya selalu rindu untuk segera bertemu. Mereka semangat untuk terus belajar, saat mereka menyebutkan cita – cita mereka hati saya bergetar haru mendengar cita – cita hebat mereka. Ada tekad dalam hati untuk terus bersama mereka sampai mereka mulai mencintai dunia pendidikan dan suka membaca.
Yang terpenting yang ingin saya sampaikan adalah menjadi pengajar atau guru itu menyenangkan. Disamping mempersiapkan generasi selanjutnya kita juga bisa bersama berbagi dalam kesederhaan. Ada banyak kisah dan hikmah ketika anak muda seperti saya ini menjadi seorang pengajar, pokoknya keren dan luar biasa. Jika masih ragu cobalah sendiri lalu tuliskan pengelaman mu.
Menjadi seorang guru atau pengajar bukanlah suatu pengorbanan melainkan suatu kehormatan. Tentu tak banyak anak muda yang ingin masuk ke dalam dunia pendidikan, biasanya karena di dunia pendidikan belum menjamin masa depan yang cerah dengan rendahnya gaji seorang guru atau karena suasana kerja yang menyebalkan karena harus mengatur banyak anak – anak yang terkadang sulit. Tapi itulah guru, di pundak meraka lah dititipkan masa depan negeri ini. Insya Allah jika baik dan berkualitas gurunya maka masa depan bangsa ini akan maju kelak.
Oa saya sampai lupa bercerita sedikit tentang kegiatan rutin kita mengajar perkampungan pemulung di kampung jawa. Disini saya merasa banyak belajar dari kondisi yang mereka hadapi. Mereka tinggal di lingkungan yang bisa kita katakan tidak baik untuk perkembangan anak, hidup dalam ekonomi yang pas pasan, dst. Terus ? saya mengerti bahwa bahagia itu bukan ketika memiliki banyak harta dan rumah yang besar serta jabatan yang tinggi. Bahagia itu ketika kita bersyukur atas apa yang telah sang pencipta berikan kepada kita. Walaupun anak anak disana cukup keras tapi mereka membuat saya selalu rindu untuk segera bertemu. Mereka semangat untuk terus belajar, saat mereka menyebutkan cita – cita mereka hati saya bergetar haru mendengar cita – cita hebat mereka. Ada tekad dalam hati untuk terus bersama mereka sampai mereka mulai mencintai dunia pendidikan dan suka membaca.
Yang terpenting yang ingin saya sampaikan adalah menjadi pengajar atau guru itu menyenangkan. Disamping mempersiapkan generasi selanjutnya kita juga bisa bersama berbagi dalam kesederhaan. Ada banyak kisah dan hikmah ketika anak muda seperti saya ini menjadi seorang pengajar, pokoknya keren dan luar biasa. Jika masih ragu cobalah sendiri lalu tuliskan pengelaman mu.
0 komentar