Kumpulan Ide #4 : Art Summit Gayo and Alas 2014 dan Pembangunan Budaya
By Si Anak Rimo - March 19, 2016
Gayo
Art Summit 2014 benar benar memukau para pengunjung. Gema suara dan tarian nan
indah menghipnotis penonton akan sebuah tarian dari negeri diatas awan. Sungguh
sebuah kolaborasi yang luar biasa antara pemerintah daerah dan mahasiswa untuk
memperkenalkan budaya daerahnya kepada dunia dan masyarakat Aceh khususnya.
Malam puncak Gayo Art Summit ini menampilkan seni berupa musik dan tari yang
dibawakan oleh mahasiswa dari keempat Kabupaten tersebut yang berdomisili di
Banda Aceh, seni yang ditampilkan yaitu Lagu Tawar Sedenge, Tangis Dilo, Ervan
Ceh Kul, Bines, Belo Mususun, Tari Guel, Didong, Tari Saman, dan Tari Kolosal
Pintu Tue diakhir acara. Gedung AAC Dayan Dawood menjadi bukti bahwa malam itu
kita semua harus belajar dan mengambil ide dari apa yang telah kita saksikan
bersama. Sekelompok anak muda yang solid berkolaborasi dengan pemerintah
daerahnya untuk terus menjaga budaya yang mereka cintai melalui sebuah acara
yang mereka beri nama gayo alas art summit 2014. Tak banyak daerah yang mampu
melestarikan budaya daerahnya, tak banyak anak muda yang mencintai budaya
daerahnya, tak banyak pemerintah daerah yang mampu berkolaborasi dengan
mahasiswa, Ini luar biasa.
Apa
yang bisa kita pelajari dan renungkan dari acara ini ?
Semua Daerah Harus Melestarikan Budaya
Tak boleh lagi budaya hanya menjadi slogan kampanye atau
pesta 4 tahunan sekali. Ditengah perkembangan zaman yang semakin canggih,
berbagai penemuan – penemuan baru baik itu dalam teknologi, fashion, music, dll
telah melahirkan banyak gaya hidup baru dan mencoba menggeser kebudayaan
daerah. Kita bisa melihat bagaimana banyak anak anak tidak lagi mengetahui lagu
lagu berbahasa daerah dikarenakan serbuan music berbagai macam genre yang
menghiasi media saat ini. Media berperan besar dalam menjaga keberlangsungan
budaya suatu negeri, sayang media di negeri ini belum mencintai kebudayaan
negeri ini sepenuhnya. Banyak hiburan dan siaran saat ini yang tidak memiliki
nilai edukasi dan budaya sama sekali, sehingga kita masyarakat tidak bisa
berharap banyak dari media negeri ini. kabupaten Aceh Tengah, Aceh Tenggara,
Gayo Lues dan Benar Meriah memberi contoh kepada daerah lain bagaimana menjaga
agar kebudayaan tetap lestari dan memperkalkan kepada dunia kebudyaan daerah
dengan melibatkan anak muda dan semua tokoh masyarakat. PKA menjadi salah satu
acara budaya terbesar di Aceh sebagai upaya pemerintah dan segenap rakyat untuk
melestarikan budaya, acara ini sungguh luar biasa tetapi kurun waktunya terlalu
lama. 4 tahun adalah waktu yang sangat lama sekali untuk sebuah acara budaya,
karena dengan kemajuan secepat ini maka kegiatan budaya harus semakin
digalakkan agar tidak hilang oleh zaman.
Anak Muda Berkarya
Gayo Art Summit memberi bukti bahwa anak muda juga bisa
berkarya. Banyak persepsi bahwa anak muda identik dengan hal – hal modern dan
semua yang berbau budaya pasti kerjaan orang tua. Tapi mereka tampil dengan
budaya yang membesarkan pribadi – pribadi luar biasa. Ketika ketua menyampaikan
laporan di panggung saya berdecak kagum mendegarkan satu persatu kata yang
keluar. Saya terharu dan bangga luar biasa karena ketua panitia adalah teman
sekelas saya yang kebetulan nama kami sama – sama Rahmad, Rahmad Syah mahasiswa
jurusan ilmu politik, Fisip Unsyiah. Satu kata buat ketua panitia “ LUAR
BIASA”. Beliau tidak hanya membuktikan bahwa anak muda bisa menghandle acara
sebesar itu tetapi membuktikan bahwa anak anak Fisip terutama anak politik juga
dapat berkontribusi buat negeri ini. sepanjang acara semua diisi oleh anak anak
muda luar dengan berbagai macam pertunjukkan. Anak muda memang minim pengalaman
tetapi mereka menebarkan harapan dan semangat masa depan. Pemerintah jangan
lagi menganggap anak muda tidak bisa berbuat apa apa. Ini bukti bahwa kualitas
itu tidak berbicara usia tetapi pengalaman.
Promosi Budaya
Aceh adalah daerah kaya, bukan hanya kaya akan sumber
daya alam, manusia tetapi juga budaya. Tentu setiap daerah mempunyai budaya
tersendiri yang melekat pada setiap warganya. Kabupaten / kota dapat
mempromosikan daerahnya baik itu budaya atau sumber daya alamnya melalui acara
seperti ini. tentu bukan hal yang sulit buat pemerintah untuk membuat acara
seperti ini, jika anak muda saja bisa membuat acara bagaimana mungkin
pemerintah tidak siap. Sebagai contoh saya akan mengambil sebuah budaya yang
ada di kabupaten Aceh Singkil dan Subulussalam. Ada kesamaan budaya dan sumber
daya di kedua daerah yang dahulunya satu ini. budaya pakpak yang begitu kental
serta budaya pesisir dapat ditampilkan. Aceh Singkil memiliki banyak sekali
budaya mulai dari budaya pakpak, melayu, batak, jawa, dll. Kedua daerah
bisa berkolaborasi untuk membuat acara semakin unik dan juga meringankan beban
anggaran. Benar tak mudah untuk menyatukan dua pemerintah dalam satu kegiatan.
Tapi ini bukan mustahil karena Gayo Art Summit telah memberi bukti. Semoga
ketika libur ini saya dapat menyampaikan ini kepada pemimpin daerah untuk
gencar mempromosikan budaya daerah.
Pemimpin dan Mahasiswa
Banyak daerah pemimpin dan mahasiswanya masih bersebrangan. Disini pemimpin bisa memulai keakraban itu dengan menampilkan pagelaran budaya, karena budaya akan melupakan batasan partai, asal, pendidikan dll sehingga ketika acara budaya maka semua akan bersatu melupakan ego pribadi atau kelompok. Tak banyak pemimpin yang peduli dengan kegiatan budaya padahal inilah salah satu cara untuk mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya terkhusus kepada mahasiswa. Ada hal yang membuat saya salut adalah acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa 4 kabupaten. Luar biasa mereka bisa bersatu ketika berbicara budaya. Ini menandakan bahwa budaya membuat kita semakin kuat dan bangga akan daerah kita.
Banyak daerah pemimpin dan mahasiswanya masih bersebrangan. Disini pemimpin bisa memulai keakraban itu dengan menampilkan pagelaran budaya, karena budaya akan melupakan batasan partai, asal, pendidikan dll sehingga ketika acara budaya maka semua akan bersatu melupakan ego pribadi atau kelompok. Tak banyak pemimpin yang peduli dengan kegiatan budaya padahal inilah salah satu cara untuk mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya terkhusus kepada mahasiswa. Ada hal yang membuat saya salut adalah acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa 4 kabupaten. Luar biasa mereka bisa bersatu ketika berbicara budaya. Ini menandakan bahwa budaya membuat kita semakin kuat dan bangga akan daerah kita.
Melihat
Art Summit Gayo dan Alas membuat saya begitu takjub bahwa Aceh dan Indonesia
benar benar kaya. Kaya akan budaya yang dapat menghipnotis siapapun yang
melihatnya, Budaya melupakan segala pembatas – pembatas dan mulai menyatukan.
Ada satu hal yang membuat saya bertanya tanya dalam hati saat itu “ Mereka
mempunyai budaya dan anak muda, kami juga mempunyai budaya dan anak muda tetapi
kenapa kami sulit untuk melestarikan budaya “ Ujar ku dalam hati.
Sekali
lagi terima kasih atas penampilan seni musik dan seni tari dari panitia dan
seluruh peserta. Anda semua benar benar menghipnotis saya dan teman teman dan
membuat saya semakin cinta kepada budaya daerah saya. Semoga semua daerah
membuat kegiatan yang sama untuk memperkenalkan budaya daerahnya.
0 komentar