Damai di dunia maya dalam Kebhinekaan

By Si Anak Rimo - June 11, 2016

Beberapa tahun terakhir perkembangan dunia maya sangat masif dan mengalami perkembangan pesat. Dunia maya melalui berbagai macam media sosial menjadi tempat untuk berbagai macam aktivitas baik itu menyebar informasi, ajakan sampai pada aktivitas politik. Dinamika perubahan dunia dan ajang pilpres 2014 membuat kondisi dunia maya begitu lepas landas tanpa menjaga nilai – nilai yang tertanam dalam masyarakat. Perbedaan kepercayaan dan garis perjuangan serta pilihan semasa pemilu telah sedikit banyak merusak tenun kebangsaan yang selama ini dibangun para founding father republik ini.

Setahun terakhir isu kelompok radikal di berbagai belahan dunia mulai melakukan propaganda besar – besaran untuk mengajak setiap orang bergerak bersama melakukan tindakan radikal. Sebagai sebuah bangsa besar dengan kondisi masyarakat yang heterogen tentu akan menjadi permasalahan jika tidak segera dicarikan formula untuk mengatasinya. Negara harus menyusun strategi untuk menjaga agar propaganda yang dapat merobek tenun kebangsaan dan menganggu perdamaian dapat diatasi. Dunia maya menjadi rumah dan salah satu solusi terbaik untuk menjaga perdamaian tersebut. Indonesia sebagai negara besar di puja dan di sanjung dunia bukan karena kekayaan alamnya melainkan karena kekayaan budaya serta perbedaan yang penuh dengan pesan perdamaian. Indonesia menjadi lahan yang sangat potensial untuk merusak perdamaian dan juga menjadi lahan paling baik untuk menebarkan perdamaian kepada dunia.

BNPT mendapat tugas langsung dari negara untuk menjaga perdamaian ini baik dalam dunia maya maupun dalam dunia nyata di tengah masyarakat. Workshop damai di dunia maya menjadi wadah untuk menciptakan generasi – generasi yang dapat menjadi garda terdepan dalam melawan propaganda perusak perdamaian seperti terorisme, isu sara dan lain lain. Dunia maya berperan besar dalam membentuk persepsi dan pemahaman seseorang dalam bertindak. 

Ide tenun kebangsaan seperti yang sering disampaikan oleh Mendikbud RI Anies Baswedan menjadi hal yang harus selalu dijaga. “ Republik ini tidak dirancang untuk melindungi segenap minoritas, republic ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara “ ujar Anies Baswedan. Indonesia ini di tenun dari benang penuh warna seperti agama, duku, paham, bahasa dll. Perbedaan adalah fakta dan bukan masalah. Negeri ini didirikan oleh para pemberani, inilah saatnya negara berani bertindak tegas terhadap kelompok ataupun golongan yang berusaha untuk merusak tenun kebangsaan dan perdamaian tersebut. Derasnya arus informasi di dunia maya yang tidak diimbangi oleh kemampuan masyarakat dalam menyaring setiap informasi membuat dunia maya rentan untuk setiap kegiatan radikal dan merusak perdamaian.  Memberikan pesan positif di dunia maya akan memberikan suasana yang damai penuh dengan optimisme, menjadi benteng dari setiap hal yang merusak nilai nilai perdamaian.  

Mari kita jaga Indonesia lewat dunia maya, kita tebar kasih sayang dan pesan optimisme bahwa negeri ini sedang bergerak menuju arah yang lebih baik. Kita jaga tenun kebangsaan ini yang telah puluhan tahun terajut indah oleh para pendahulu kita. Salam damai dunia maya dari Aceh.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar