Langkah Tito Karnavian

By Si Anak Rimo - June 17, 2016


Komjen Tito Karnavian
Beberapa minggu terakhir, kondisi dinamika politik di tanah air sedang hangat dengan isu pergantian Kapolri di tubuh Kepolisian. Ada hal yang menarik dari pergantian di pucuk tongkat komando, diajukannya Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti mewarnai berbagai media massa dan cetak di tanah air. Aku tertarik mengikuti segala perkembangan tentang dunia politik, militer, keamanan serta ekonomi di negeri ini, mungkin hal ini disebabkan karena aku kuliah di jurusan politik yang mengharuskan kita mengikuti semua perkembangan dinamika politik.


Sebelum menelisik jauh akan dinamika di tubuh Polri, ada baiknya kita melihat perjalanan karir dari calon Kapolri ini.

Komjen. Pol. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. lahir di Palembang pada 26 Oktober 1964, usia yang masih tergolong muda untuk menjadi Kapolri. Saat ini Tito merupakan Jenderal bintang tiga termuda dibanding Jenderal lainnya. Jelas saja karena Tito merupakan alumni AKPOL angkatan 1987, Tito merupakan Jenderal  cerdas dengan segudang prestasi. Kecerdasan yang dimiliki Tito terlihat sejak kecil dan semasa berada di bangku SMA. Tatkala masih duduk di kelas 3, ia mengikuti ujian perintis untuk mengikuti berbagai tes, mulai dari Akabri, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di UGM dan Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Tito lulus di semua ujian itu, namun ia memilih bergabung di AKABRI terutama Akademi Kepolisian. Peraih bintang Adhi Makayasa ini kemudian melanjutkan pendidikan di universitas exeter inggris pada tahun 1993 dan meraih gelar MA di bidang Police studies. 

Dengan kecerdasan yang dimiliki Tito ia lebih banyak berkarir di bidang reserse dan penindakan terorisme. Memiliki prestasi segudang membuat karir putra Palembang ini terus melambung. Saat ikut bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Kombes Pol. H.M.Tito Karnavian naik pangkat menjadi Brigjen Pol dan naik jabatan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto. Bahkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun youtube nya ikut berkomentar akan calon Kapolri satu ini, beliau mengatakan Tito merupakan polisi cerdas dengan segudang prestasi dan pengalaman, selama ia menjadi Presiden, sudah 3 kali Tito mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Tito punya sederet prestasi luar biasa dan segudang pengalaman terhadap kasus – kasus besar di republik ini.

Teka-teki perihal pengganti Jenderal Badrodin Haiti sebagai Kapolri terjawab sudah setelah Presiden Joko Widodo mengajukan nama Komjen Tito Karnavian ke DPR, kemarin. Kita berharap Polri segera mendapatkan komandan baru tanpa ada kegaduhan yang menghabiskan energi. Dalam surat itu, Presiden menunjuk Komjen Tito sebagai calon tunggal untuk diproses di DPR. Tito akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk mendapat persetujuan dewan sebagai Kapolri baru. Saat itu santer terdengar bahwa Tito merupakan Kapolri masa depan, bukan untuk saat ini tetapi beberapa tahun yang akan datang mengingat usianya yang masih sangat muda.  Penunjukan Kapolri merupakan hak prerogratif Presiden, sehingga tak ada yang lebih tau dari Presiden. Walaupun tetap melalui mekanisme yang tertuang dalam undang – undang. 

Berkaca pada pergantian Kapolri tahun 2014 lalu, sepertinya Presiden Jokowi belajar banyak akan kisruh dan kegaduhan yang ditimbulkan pada dinamika politik dan ketatanegaraan. Presiden dengan kabinetnya sedang fokus berkerja sehingga tidak ingin timbul kegaduhan serupa yang dapat menganggu stabilitas di internal kepolisian dan negara. Kondisi ini memberikan sebuah pelajaran berharga akan meritokrasi di tubuh Kepolisian dan lembaga lainnya, bahwa seseorang menduduki jabatan itu bukan disebabkan karena latar angkatan atau kedekatan dengan penguasa melainkan karena prestasi, namun harus tetap melihat jenjang kepangkatan dan keahlian sesuai dengan aturan yang berlaku. Komjen Tito hampir tak memiliki catatan buruk sepanjang karirnya, hampir setiap jabatan dan tugas yang diemban ia tunaikan dengan baik. Tak terikat pada satu keberpihakan pada parpol atau golongan tertentu sehingga sepertinya jalannya menuju Tri Brata satu akan mulus. Ini akan jauh dari kegaduhan sehingga presiden dan kita semua tak repot dan terkuras energinya seperti beberapa tahun lalu.

Tak lama lagi DPR akan segera bersidang membahas calon Kapolri dan kita sepertinya akan memiliki Kapolri baru sebelum lebaran nanti untuk menyelesaikan tugas akan hajatan besar arus mudik dan keamanan selama lebaran nantinya. Siapapun nanti yang terpilih menjadi Kapolri, ada tugas besar dan berat yang menanti dan hanya Jenderal cakap dan berprestasi yang mampu menunaikan tugasnya. Aku rasa penunjukan Tito Karnavian oleh Presiden merupakan pilihan tepat. Sukses terus Jenderal.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar