Surat Cinta dari Amerika

By Si Anak Rimo - June 15, 2016


Surat ini merupakan kiriman dari salah satu kakak di keluarga besar Turun Tangan Aceh seminggu sebelum Hari Pendidikan Nasional 2015, aku kembali mencoba menuliskan surat ini untuk mengingat kembali moment di kaki Gunung Kulu, Aceh Besar kala itu. Kita semua menuliskan surat cinta yang akan diberikan kepada adik - adik disana dan mereka akan membalas surat itu nantinya, menarik sekali bukan. Sebuah tradisi kecil yang dibangun untuk membangun interaksi yang lebih luas dan menguatkan rasa kekeluargaan diantara sesama. Ini isi surat dari kak Fairuziana Humam buat anak - anak di kaki Gunung Kulu.

Salam adik- adik, 

Ini Kak Fairuz. Perempuan kelahiran Banda Aceh 4 Maret 1989. Sekarang usia kakak 26 tahun. Kakak tinggal di kampung pineung, dekat Ulee Kareng, di Banda Aceh. Kakak dulu sekolah di Banda Aceh sampai tamat kuliah di Unsyiah. Sekarang kakak sedang lanjut sekolah lagi di Amerika.


Kenapa kakak jauh- jauh ke Amerika untuk sekolah? Ya, Amerika itu jauh sekali. Harus naik pesawat selama paling cepat 22 jam. Ya, hampir 1 hari di udara dan tidak menyentuh bumi. Kakak jauh ke sini karena sedang belajar satu ilmu yang sangat kakak sukai, yaitu ilmu kesehatan jiwa masyarakat. Di sini sudah sangat maju ilmunya, maka kakak berusaha keras belajar Bahasa inggris dan melewati tes nya supaya bisa diterima di sini.

Susah ya kak ke Amerika? Lumayan susah. Tapi kakak sudah tahu bahwa kakak ingin ke sini sejak kakak masih SMP, mungkin seusia adik- adik. Kakak persiapkan nilai sejak sekolah dan kuliah, dan terus melatih kemampuan Bahasa inggris. Dulu pada saat kelas 3 SMP, kakak pernah menulis mimpi di kertas bahwa kakak ingin kuliah di Amerika. Saat itu kakak sekitar usia 15 tahun. Alhamdulillah 10 tahun kemudian saat usia kakak 25 tahun, kakak bisa berangkat ke sini. Kakak pernah beberapa kali gagal untuk dapat beasiswa dan ditolak kampus lainnya, tapi kakak tidak berhenti.

Lalu kenapa kak, harus terus belajar? Memang ada uangnya? Ya, kakak rasa uangnya tidak begitu banyak. Tapi kakak mendapatkan rasa senang, karena bisa berbagi ilmu. Bisa percaya diri. Bisa berkenalan dengan banyak orang. Bisa bersalaman dengan orang hebat tanpa harus minder. Bisa bicara dan bertemu dengan orang dari Negara lain. Bisa jalan- jalan. Tapi yang paling utama, bisa menolong orang banyak. Kakak berharap ketika lulus kuliah nanti, semakin banyak orang yang bisa kakak tolong dengan ilmu kakak. Supaya jadi orang bermanfaat.

Tapi orang kan suka ditolong dengan uang, kak? Ya, tapi uang sebanyak apapun akan habis. Uang bisa hilang. Bisa dicuri. Ilmu tidak akan musnah. Dicuri pun akan semakin berkembang. Semakin memberi kemudahan pada banyak orang. Seperti sekarang kakak menulis ini dan mengirimkan melalui facebook. Bisa langsung sampai ke hadapan adik- adik. Jika tidak ada ilmu orang membuat facebook, maka pesan ini masih akan sampai 1 bulan lagi dengan surat pos. Hebat kan, ilmu itu?

Ilmu apa yang paling bagus, kak? Semua ilmu yang bisa memberi manfaat orang banyak itu bagus. Lebih bagus lagi kalau kita suka ilmu tersebut. Jadi, jangan malas sekolah dan dengarkan nasehat orangtua dan guru ya. Tidak boleh menyerah dengan cita- cita. Karena sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Semangat terus ya adik- adik. Seimbangkan ilmu dengan akhlak, InsyaAllah akan sukses.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, salam dari ureung Aceh di rantau Amerika.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar