Kampung Inggris |
Nama “
Kampung Bahasa Inggris ” ini bukanlah sebuah nama daerah di luar negeri sana,
melaikan sebuah tempat di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Perkampungan kecil yang damai, sejuk, nan jauh dari keramaian kota. Dinamakan
Kampung Inggris karena disini ada banyak sekali tempat les dan kursusan bahasa
inggris. Tapi di desa ini mereka yang tinggal adalah orang Indonesia asli lo.
Jadi, bukannya kampung tempat tinggal orang bule. Ya mungkin ada sih satu atau
dua orang bule disana. diperkirakan ada sekitar 150 an lembaga kursus di
kampung inggris ini, bahkan Kampung Inggris Pare tercatat sebagai pusat
pembelajaran bahasa inggris terbesar di Indonesia.
Disamping
memiliki tempat kursus yang profesional dan berkualitas, hal lain yang membuat
semakin banyak orang datang kemari adalah keramahan masyarakatnya serta
kemajemukan yang terbingkai indah dalam kebersamaan. Anak Aceh juga banyak kok
disini, jadi jangan takut untuk kesini karena ada banyak saudara dan
teman sekampung nantinya. Di zaman sekarang tentu bahasa asing terutama
bahasa inggris memiliki peranan penting dalam menunjang semua akses kehidupan,
tak terkecuali akses pendidikan. Hampir selalu ada tes bahasa inggris ketika kita
hendak melanjutkan kuliah atau mencari beasiswa ke luar negeri. Bahkan di
beberapa kampus besar, untuk bisa ujian tugas akhir “ skripsi “ selalu diminta
score toefl dengan standart tertentu. Penting banget kan.
Kebetulan
sebulan yang lalu saya berada disana, ada keinginan untuk menuliskan pengalaman
ini sebagai catatan pribadi juga mungkin dapat berguna untuk memberikan sedikit
gambaran tentang kampung ini. Sungguh berada disana adalah salah satu pilihan
tepat bagiku untuk belajar bahasa dan arti sebuah proses lo.
Terus gimana sih perjalanan menuju
Kampung Inggris Pare ?
Kita
mulai perjalanan dari Aceh ya, buat kita yang tinggal di seputaran Banda Aceh
dan sekitarnya, untuk menuju ke Pare kita bisa membeli tiket penerbangan via
bandara Sultan Iskandar Muda, jika mau lihat harganya silahkan cek di traveloka
dengen jalur penerbangan Banda Aceh – Surabaya. Saya tidak sarankan pakai jalur
darat untuk menuju kesana, sangat melelahkan sekali. Bayangin perjalanan 5 hari
lo jika dari banda Aceh naik bus ke kediri. Ampun dech pokoknya kalau pakai
bus.
Setelah
sampai di Bandara Juanda Surabaya kita bisa memilih kok, mau naik travel atau
naik bus. Buat yang baru sekali kesini disaranin naik travel saja biar tidak
repot sih, karena langsung dianterin di depan kos atau tempat yang hendak kita
tuju lo, tapi jika mau perjalanannya sedikit berwarna naik bus saja tetapi
harus gonta ganti lo agar sampai ke kediri. Ya kalau naik travel 100 an ribu
sih, kalau naik bus lebih murah sih cuma ya lebih susah jika kita baru pertama
kesini.
Oa
kebetulan waktu itu aku dari Jogjakarta dulu sebelum kesana, karena lagi musim
liburan maka semua tiket penuh. Maklum jogja merupakan destinasi wisata yang
selalu ramai di hari libur. Sudah putar kesana kemari cari travel dan bus yang
langsung ke Pare eh sudah penuh, maka ku putuskan untuk naik bus bergonta
– ganti, solo backpakeran sih kata gaulnya ya. Jika kita naik travel dari Jogja
biayanya sekitar 135 ribu, waktu itu aku backpakeran dengan dua kali ganti bus
dan satu ojek biayanya sekitar 80 ribu. Hemat sih Cuma melelahkan dan penuh
pertualangan.
Terus
gimana sih suasana di Kampung Inggris Pare ?
Karena
kampung ini berada di Jawa Timur, penduduk sini adalah mayoritas Jawa dan
berbahasa Jawa. Namun karena ada banyak sekali jumlah kursusan maka ada ribuan
bahkan puluhan ribu dech kayaknya orang yang belajar dari berbagai daerah,
mulai dari Aceh, Papua, Sulawesi, Malaysia dll. Benar benar rasa Indonesia
banget karena dapat berkumpul dari berbagai suku dan daerah. Ada yang datang
kemari karena ingin belajar toefl, untuk melanjutkan kuliah, beasiswa, buat
mencari kerja dll. Semua berkumpul di tempat ini dengan satu tujuan, memperoleh
bahasa inggris yang lebih baik. Tapi disini juga ada tempat belajar bahasa arab
dan bahasa lain juga lo, pokoknya banyak banget. Tidak ada yang perlu
ditakutkan lo walaupun kita baru sekali berpetualangan jauh, asyik dan orang
nya ramah – ramah banget.
Biaya
disana mahal ndak sih ?
Menurut
ku murah sih, kita coba tuliskan ya rincian harga waktu aku disana kemarin.
Kita sewa kamar 400 ribu sebulan, karena kita berdua maka satu orang kena 200
ribu. Namun jika kita memilih satu kamar sendiri maka Cuma kena 300 ribu. Sudah
uang listrik dan air lo, namun jika mau mencari lebih murah banyak sih,
tergantung selera kita sih mau yang gimana. Jika mau ngecamp juga bisa kok.
Biaya les tergantung paket yang kita ambil dan durasinya, waktu itu saya ambil
Basic Program Exercise kena 130 untuk dua minggu dan masuk sehari dua kali
serta program Pre Toefl 220 ribu selama satu bulan dan masuknya dua kali
sehari. Ada juga yang Cuma 100 ribu untuk kelas speaking dll sih, semua
tergantung pilihan dan murah murah banget ketimbang di kampung sendiri. Malah
ada tempat les itu Cuma 45 ribu untuk satu program yang durasinya 2 minggu dengan
sekali masuk per hari, pokoknya kita bisa memilih program sesuai kebutuhan dan
kondisi keuangan kok. Sekali masuk itu sekitar 90 menit lo, Programnya banyak
banget, ada program writing, listening, speaking, toefl, grammar, basic,
pokoknya banyak banget sampai aku bingung milih waktu itu.
Sekarang
kita bicara masalah makanan dan kebutuhan lain ya, makanan disini murah murah
banget lo apalagi kalau dibandingkan sama kampung saya di Aceh. Jika kita makan
biasanya kena Rp. 6 – 7 ribu dengan lauk dan sayur. Gorengan disini masih Rp
500 kok, jika mau pesan teh dingin atau es jeruk Cuma Rp 2000. Semua tergantung
selera sih, tapi rata – rata makanan disini masih sangat murah. Jika kamu rindu
ngopi kayak di Banda Aceh, biaya ngopi juga masih tergolong murah kok, jadi
kita bisa berhemat nantinya. Lingkungan di Kampung Inggris sudah tertata
seperti lingkungan sekitar kampus kok. Ada banyak warung makan, warung
internet, cafe, penjual pulsa dll kok di kampung ini.
Terus
kalau ndak punya motor gimana ni ?
Hampir
semua orang yang belajar disini menyewa sepeda kok. Harga sewa mulai dari 50
ribu sampai 150 ribu. Sepeda keranjang biasanya 50 ribu sebulan namun jika
teman teman ingin memakai sepeda pixy harganya 80 – 100 ribu sebulan. Jika mau
pakai yang lebih bagus lagi bisa sampai 150 ribu, namun pesan saya sewa yang
sepeda keranjang saja buat wanita dan pixy untuk para lelaki. Ndak perlu malu
memakai sepeda karena hampir semua disini memakai sepeda, jadi pas habis
belajar kita bisa jalan – jalan melintasi sawah dan kebun tebu dan jagung lo
yang luar biasa indah.
Terus
apa sih yang kamu rasakan dan rindukan selama disana ?
Pertama, itu aku nyaman dan asyik berada di
lingkungannya yang ramah dan kondusif untuk belajar karena hampir semua orang
datang kesini untuk belajar, walaupun ada yang sambil liburan juga
belajar. Kedua, proses belajar yang berbeda dengan yang aku
rasakan ketika disekolah dulu. Awalnya sih berat karena aku waktu itu kan lama
ndak belajar bahasa inggris, teman sekamar ku mulai masuk kelas itu pukul 05.30
WIB sampai jam 21. 00 WIB, karena ia mengambil kelas IELTS dan sehari masuk
sampai 6 kali lo, namun ada istirahat kok dan masih bisa tidur sebentar kok.
Kalau aku sih mulainya dari pukul 07.00 – 16.00 WIB, karena aku Cuma ambil
kelas basic dan Pre Toefl, dalam sehari aku masuk 4 kali sih. Waktu itu belum
ambil padat karena aku masih baru disini kan.
Ketiga, suasana indonesianya itu dapat banget karena
hampir dari seluruh daerah ada disini. Mulai dari sunda, Aceh, Batak, Makassar,
Kalimantan, Sulawesi, Papua dll ada disini. Sambilan belajar bahasa inggris
kita bisa belajar budaya dan bahasa mereka nantinya. Kita dibentuk oleh
lingkungan untuk berpikir luas dan saling menghargai walaupun berbeda. Malah
teman sekelas ku itu ada yang cinta lokasi lo antara anak Surabaya dan Medan,
seru dan asyik kan.
Keempat, pemandangan dan tempat wisata disini bagus
dan menarik. Memang sih tujuan awal kita kemari itu untuk belajar, namun pasti
ada hari libur setiap sabtu – minggu. Kita bisa memilih liburan atau di kamar
kos atau memilih kegiatan lain, karena untuk bisa sampai ke Malang atau Batu
Cuma 2 jam an kok dan biayanya juga murah, deket banget kan. Jika mau ke Bromo
juga bisa kok, pokoknya pilihan tempat liburan itu banyak disini.
Kelima, pentingnya sebuah proses. Aku mulai mengerti
betapa proses untuk mendapatkan sesuatu itu tidaklah mudah. Biasanya banyak
orang yang pengen hasilnnya tinggi dan bagus namun tidak siap dengan proses
yang panjang. Malah mereka yang sudah mahir saja masih saja belajar dan
menjalani proses lagi untuk bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya,
apalagi aku ndak sama sekali tidak tau apa apa.
Aku
ceritanya sampai sini dulu ya, takut kepanjangan dan bosan nantinya. Tapi
sebelum ditutup aku cuma mau bilang buat para lulusan fresh graduate atau
siapapun yang ingin belajar bahasa inggris, Kampung Inggris Pare salah satu
tempat yang aku rekomendasiin banget. Kita bisa belajar banyak hal disini
tentunya, dengan biaya murah, pengalaman dan pengajar yang handal membuat kita
nyaman untuk belajar. Terus disini kita bisa belajar sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan kok. Jangan tunggu lama – lama lagi, mereka yang belajar disini
berasal dari berbagai latar belakang, ada yang sudah berkerja, pelajar,
mahasiswa, lulusan dll. Tak perlu takut karena tempat ini bisa dijangkau
menggunakan bus, kereta api, dan pesawat kok. Ada juga yang menyediakan jasa
jasa penjemputan di Terminal Kediri, Stasiun Kediri, atau Bandara Juanda
Surabaya
Kurang
lebihnya seperti itulah gambaran yang aku rasakan selama di kampung Inggris
Pare. Satu hal yang paling berat aku rasakan selama disana ialah berpisah
dengan teman - teman belajar, rasanya waktu begitu cepat memisahkan kita, mulai
dari mereka yang lebih dulu melanjutkan kuliah, mendapatkan kerja, balik ke
kampung dll. Jujur serasa kehilangan banget saat minggu - minggu terakhir
bersama. Seru dan memberi warna pada perjalanan proses belajar sih. Jika masih
penasaran dengan informasi-informasi tentang Kampung Inggris, teman –
teman bisa langsung buka google dan membaca artikel dan pengalaman yang lain
kok.
0 komentar