5 Alasan Kenapa Kamu Harus Datang Ke Aceh Singkil

By Si Anak Rimo - June 12, 2016

Kabupaten Aceh Singkil  merupakan salah satu kabupaten yang ada di ujung selatan Provinsi Aceh di Pulau Sumatera. Kabupaten ini terbentuk pada tahun 1999, keinginan besar untuk membangun Aceh Singkil yang lebih baik mewarnai proses panjang  perjuangan dalam pembentukan kabupaten ini. Kabupaten  Aceh Singkil beribukota di Singkil. Singkil berada di jalur Barat Sumatera yang menghubungkan Banda Aceh-Medan dan Sibolga. Kabupaten ini berbatasan langsung sebelah utara dengan Kota Subulussalam, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Trumon Kabupaten Aceh Selatan. Beberapa hal menarik yang membuat kita ingin berkunjung ke kabupaten ini antara lain :

Tempat Lahirnya Ulama Besar Islam
Syech Abdur Rauf Assingkili
Aceh Singkil dikenal dunia luar bukan hanya karena alamnya yang kaya dan indah. Kabupaten ini menjadi tersohor ke seluruh dunia karena pernah melahirkan dua ulama kharismatik, Syekh Abdurrauf dan Syekh Hamzah Fanshuri sebagai sekaligus pemantik khasanah budaya dan sejarah yang mengagumkan di nusantara. Jika kita membuka kembali lembaran sejarah Aceh, maka tidak akan terlepas dari peran dan sumbangsih Syekh Abdurrauf AsSingkili atau Syiah Kuala. Sebuah hadih maja menjadi bukti akan sumbangsih ulama besar ini “ Adat bak Po Teu Meureuhoom, hukum bak Syiah Kuala, Kanun bak Poetroe Phang, Reusam bak Lakseumana. Hukom ngon adat, lagee zat ngon sifeut.” Ungkapan ini menjadi sangat populer di kehidupan masyarakat Aceh, Jika kita berada di kampus Fakultas Hukum Unsyiah, hadih maja ini tertulis indah di dinding kampus.  Hamzah Fansuri, menaruh catatan besar terhadap pembangunan peradaban Aceh, melalui syair – syairnya dan sastra religi tasawuf wujudiahnya. Ia mempelopori sastra dan bahasa melayu di Aceh, hingga menjadi bahasa persatuan di nusantara. Jika kita mendengar lagu rafly kande, ada banyak lirik yang berasal dari syair karya Hamzah Fansuri ini. 
Ada banyak tokoh besar dari Aceh Singkil yang tertulis indah di perjalanan sejarah peradaban Aceh dan Indonesia tentunya, daerah ini pernah berjaya dan melahirkan banyak tokoh besar di berbagai bidang. 

Kabupaten Yang Kaya Akan Sejarah  


 
Sejarah Singkil sangat menarik untuk dikaji, baik dari segi sejarah, sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Hal itu disebabkan kota tersebut pernah mengalami kejayaan, terutama di bidang ekonomi sekitar abad ke-18 ketika Kota Singkil menjadi Banda (pelabuhan) di bagian pantai selatan Aceh dan sekaligus menjadi kota perdagangan. Pada saat itu segala perdagangan lada yang akan diekspor ke Amerika Serikat harus melalui Kota Singkil (A.Doup, 1899). Bahkan kota tersebut menjadi daya tarik penduduk daerah lain sebagai tempat untuk bekerja. Pada saat itu memang ada istilah bagi penduduk di Aceh yang mengatakan pergi ke rantau barat yang berarti pergi ke pantai selatan Aceh untuk mencari nafkah dan sekaligus bertanam lada (C. Snouck Hurgronje, 1906). 

Ada banyak sekali kerajaan yang berdiri di Aceh Singkil, mulai dari sepanjang aliran sungai maupun muara. Untuk melihat kapan Singkil berkembang dan berdiri beberapa tokoh melihat dari kelahiran ulama besar asal Singkil seperti diketahui bahwa Syekh Abdurrauf Al Singkili lahir pada pertengan abad ke –17 (1616-1693) (Liaw Yock Fang, 1993). Apabila dikaitkan dengan kelahirannya secara tidak langsung menunjukkan bahwa kemungkinan Kota Singkil telah dibangun pada abad tersebut. Hal ini mengingat bahwa Abdurrauf Al Singkili lahir di kota tersebut.

Keindahan Gugusan Pulau Banyak 
Pulau Banyak
Pulau Banyak merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil. Letaknya di perairan Samudra Hindia atau sekitar 20 mil laut (37,04 kilometer) dari daratan Sumatera. Pulau ini terdiri dari 99 pulau besar dan kecil. Sekitar 6.000 jiwa yang menghuni pulau ini dengan dengan pekerjaan mayoritas sebagai nelayan. Jika dari ibukota Aceh Singkil, kita hanya membutuhkan waktu 3 jam dengan menggunakan kapal ferry atau boat nelayan menuju pulau banyak. Pulau Banyak yang terdiri dari gugusan pulau- pulau berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tepatnya di ujung sebelah barat Pulau Sumatera. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah, pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan Pantai-pantai lain di Indonesia. Pasir putihnya lebih lembut, lambaian daun- daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama Sunset juga menjadi tontonan tersendiri yang mengasyikkan. Ada banyak sekali jumlah pulau yang tersusun rapi dan selalu membuat pandangan kita terpukau. Sulit sekali menjelaskan setiap keindahan yang dimiliki setiap pulau yang ada.
Jika di Timur Indonesia punya surga bernama Raja Ampat, Bunaken dan Wakatobi, di barat Indonesia terdapat Pulau Banyak dan Sabang. Suatu anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga dan disyukuri, tapi jangan lupa untuk dikunjungiUntuk melihat lebih jauh seperti apa pulau banyak Klik Disini

Kemajemukan Masyarakatnya

Tarian Sekata Sepekat / Rizal Barasa
Singkil adalah sepotong Aceh yang berbeda dan menarik. Terdapat percampuran suku dan budaya yang hampir merata seperti suku Singkil, Aceh, jawa, alas, minang, serta masyarakat asal Sibolga, Barus, Pakpak dan lain lain. Dari seluruh kota dan kabupaten di Propinsi Aceh, Singkil merupakan kawasan kehidupan majemuk paling seimbang. Bahasa pergaulan yang mereka gunakan juga menjadi sangat beragam. Keberagaman ini tercipta dari proses panjang dari sejarah Singkil, arus transmigram dari pulau jawa, tingginya jumlah perantauan dari minang serta hubungan dari masyarakat sumatera utara yang berbatasan langsung dengan Singkil. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil  pada tahun 2013 adalah 110.706 orang, Persentase penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Gunung Meriah yaitu sebesar 29,88 persen, sedangkan kecamatan dengan persentase penduduk paling kecil adalah Kecamatan Kuala Baru yaitu sebesar 2,12 persen. Semua suku yang mendiami saling melengkapi dan mewarnai kehidupan di tengah masyarakat, rata – rata masyarakat memiliki kemampuan berbahasa lebih dari dua bahasa.  Bahkan jika kita bermain – main di desa – desa aceh Singkil, kita bisa serasa ada di desa yang ada di pulau Jawa, serasa di tanah Pakpak, serasa di tanah Minang dst. 

Kekayaan Rawa Singkil
Rawa Singkil
Aceh Singkil memiliki Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang sangat dikenal dunia. Luas rawa Singkil terdiri dari 102.500 hektar memiliki kekayaan keanekaragaman yang tinggi, selain pemandangan alam yang indah. Pemandangan hutan rawa tropis, bentangan alami mulai dari Kuala Baru hingga Trumon di Aceh Selatan, pemandangan pinggir Sungai Alas (Lae Soraya) melengkapi keindahan panorama alam Rawa Singkil. Kekayaan keanekaragaman hayati di Suaka Margasatwa Rawa Singkil ditunjukkan oleh berbagai flora dan fauna yang dapat ditemui di dalamnya. Berdasarkan tipe vegetasi, Rawa Singkil dapat dibedakan menjadi beberapa tipe ekosistem yaitu ekosistem pantai, ekosistem hutan rawa, ekosistem sungai dan ekosistem buatan. Tipe ekosistem ini dapat dijumpai sepanjang sungai utama yang melintasi kawasan ini, yaitu Sungai Alas dan sungai-sungai kecil yang berhulu di sungai ini. Hutan rawa memiliki fungsi yang penting tidak hanya bagi masyarakat yang bermukim di sekitarnya namun juga bagi masyarakat Aceh Singkil pada umumnya. Beberapa jenis tumbuhan kayu dengan nilai ekonomi tinggi yang dapat ditemukan dalam ekosistem hutan rawa di kawasan Rawa Singkil antara lain kayu meranti, kayu kapur, keruing, damar laut, dan medang.

Masyarakat lokal memanfaatkan hutan rawa untuk berbagai keperluan, kayunya untuk membuat perahu, rumah dan kayu bakar, sebagai sumber tanaman obat dan lain-lain. Di rawa ini, beberapa spesies hewan langka yang nasibnya hampir punah mendiami rawa ini. Jika bernasib “ mujur ”, pengunjung bisa berserobok dengan buaya. Hewan itulah yang merajai sungai ini. Namun jangan takut, karena menurut cerita penduduk, buaya-buaya tersebut tidak akan mengganggu jika kita tidak mengganggunya terlebih dahulu. Ibarat pepatah, tak ada asap kalau tak ada api. Selain buaya, hewan langka lain yang bisa sesekali muncul di kawasan rawa adalah harimau, kijang, rusa dan beruang. Tidak heran, karena Rawa Singkil memang terhubung langsung dengan ekosistem Leuser yang masih sangat liar. Sesekali, hewan-hewan buas dan liar itu punya kepentingan untuk berkeliaran di sekitar rawa. Mungkin untuk mencari mangsa atau sekadar menumpang minum. Keaneragaman hayati di kawasan Rawa Singkil merupakan potensi yang bisa diandalkan dibidang ekowisata untuk menarik jumlah pengunjung dari seluruh penjuru tanah air. Pesona alam dan keunikan Rawa Singkil merupakan objek dan daya tarik tersendiri yang diminati para wisatawan dan peneliti dalam menelusuri Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.  

Ada banyak hal yang menarik dari Aceh Singkil yang membuat kita ingin bermain kesana dan pulang untuk melepas rindu. Sepotong tanah yang diciptakan dengan penuh keberkahan dan kekayaan, kekayaan alam dan laut, keindahan pantai, keberagaman suku dan bahasa, sejarah yang panjang, serta budaya masyarakat yang melekat dari kehidupan berbangsa. Mari tuliskan cerita dan pengalaman dengan berkunjung ke kabupaten ini, berbagi cerita dan melihat langsung keindahan alam dan budayanya. Selamat berkunjung dan menikmati segala pesona Aceh Singkil.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar