Majemuknya Kampung Halaman Ku

By Si Anak Rimo - June 17, 2016


Makan Tumpeng Milad Aceh Singkil

Kita bisa belajar bagaimana ulet dan lembutnya tutur bahasa orang Jawa. Belajar bagaimana setianya orang Aceh atas suatu yang ia yakini dan perjuangan mereka mencapainya. Belajar bagaimana perjuangan orang Batak dalam menyekolahkan anaknya serta persaudaraan mereka di perantauan.

Dan masih banyak lagi kita bisa pelajari dari kekayaan budaya dan suku di negeri tercinta ini. aku mau bercerita sedikit tentang foto yang diupload dalam blog ini, foto ini kita ambil saat syukuran Milad Aceh Singkil ke - 17 bulan April lalu di Yogyakarta. Kebetulan saat ini aku tinggal di Asrama Aceh Singkil, aku menempati kamar dua, dikamar ini kami hanya 3 orang dan ketiganya berbeda suku dan bahasa. Tak jarang jika kami menelpon atau berkomunikasi maka semua bahasa yang kita gunakan pasti berbeda, namun kita saling mengerti dan mengetahui kok. Aku suku Aceh dan dua orang lagi suku Jawa dan Singkil. Jika dalam bahasa Inggris kita bisa mengetahui tenses nya apa lewat ciri - cirinya, kita orang juga bisa ditandai asal nya dari gaya bahasanya dll. Kalau kamu duduk lebih dari 4 jam dan ada orang yang lembut & pendiam banget, kemungkinan dia suku jawa, kalau ada 3 orang duduk tapi suaranya kayak 15 orang kemungkinan dia suku batak / Pakpak dst.

Pernah dahulu saat aku masih duduk di bangku sekolah, kita membagi kelompok berdasarkan suku dari siswa di kelas. Kebetulan kelompok Aceh dan  Minang itu sedikit maka kita digabung, selebihnya suku Jawa dan Singkil, atau biasa disebut Kampung. Kelompok ku pun membawakan Lagu Sion Bendera dan Bareh Solok.

Beragam sekali bukan kehidupan masyarakat di Aceh Singkil ?

Jika kamu tidak percaya betapa beragam nya Aceh Singkil terutama kampung ku Rimo, datanglah kemari dan disatu desa kamu bisa merasa seakan di berasa di Jawa timur, kadang juga merasa di tanah Pakpak, kadang serasa Minang.  Mereka semua hidup berdampingan dalam keberagaman.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar