“ Salah satu hal
terberat saya menjadi ajudan adalah
bagaimana kami menerima setiap tamu yang ingin
berjumpa dengan Bupati “
bagaimana kami menerima setiap tamu yang ingin
berjumpa dengan Bupati “
Menjadi seorang Kepala Daerah tentu bukanlah tugas yang mudah. Banyak hal yang diurus, mulai dari pemerintahan hingga kondisi sosial masyarakat. Kita harus ingat bahwa seorang kepala daerah itu melayani seluruh masyarakat, lengkap dengan
segala permasalahannya. Tulisan kali ini akan bercerita tentang bagaimana sulitnya
kita bisa menahan kesabaran menghadapi berbagai persoalan dan mekanisme orang
yang ingin bertemu dengan kepala daerah.
Setiap pekerjaan tentu punya cerita
suka duka tersendiri, apapun jenis pekerjaannya pasti punya kisah sendiri. Salah
satu hal tersulit yang saya hadapi saat berkerja adalah melayani tamu yang
ingin bertemu dengan Bupati. Saya kebetulan menjadi seorang
ajudan Bupati yang dekat dengat rakyat, dimana Bapak Bupati selalu berusaha
untuk hadir dalam kegiatan kemasyarakatan. Wajar saja sih beliau dekat dengan
masyarakat, karena latar belakang beliau memang dimulai dari Kepala Desa,
Anggota DPR, Wakil Bupati hingga menjadi seorang Bupati.
Saya sadar ternyata sabar
itu butuh proses yang panjang, saat saya masuk kantor atau kita di rumah dinas,
banyak masyarakat yang ingin bertemu Bupati namun tidak sopan dalam meminta
izin, biasanya sih selalu mengatakan kalau dia itu dekat dengan Bapak dan
kadang sering bilang sebut saja nama saya. Sebetulnya sih saya kenal dengan
hampir seluruh tamu, karena kan saya sudah bersama Bapak saat kampanye dulu,
namun saya sadar mungkin mereka lupa bahwa saat ini Bapak itu punya tugas dan
pekerjaan yang sangat banyak, sehingga saya dan ajudan yang lain harus menyusun
jadwal Bapak agar efektif dan tidak terbuang begitu saja.
Salah satu prosedur yang harus
kita lakukan adalah bertanya nama dan apa keperluan mereka bertemu Bupati, namun
rata – rata tidak berani menjawab atau berkilah dengan alasan ingin
silaturahmi. Padahal kita itu sudah berusaha untuk sangat sopan, namun selalu
saja ada orang yang tidak sopan dalam menyampaikan hal. Lain lagi nanti jika
ada tamu yang tidak sabaran, biasanya
merepet dan berkata – kata gitu menyindir kita dan Bapak, padahal terkadang
Bapak sedang rapat di dalam. Kebanyakan tamu tidak senang kita bertanya detail tentang keperluan mereka.
“Good character is not formed in a week or a month. It is created little by little, day by day. Protracted and patient effort is needed to develop good character.” — Heraclitus
Karakter yang baik tidak dibentuk dalam satu minggu atau satu bulan.
Itu dibuat sedikit demi sedikit, hari ke hari. Usaha yang sabar dan
berkepanjangan dibutuhkan untuk membentuk karakter yang baik.
Kebanyakan masyarakat sih belum
sepenuhnya mengerti akan jadwal untuk bertemu Bupati, sehingga saya selalu
menjelaskan sedikit akan waktu yang tepat untuk bertemu dengan Bapak. Jam 8
sampai jam 11 itu biasanya waktu untuk urusan dinas dan diatas jam 11 atau jam
1 itu untuk keperluan umum. Biasanya masyarakat itu selalu cepat datang,
terkadang ada yang sudah di kantor sejak jam 8, padahal jam segitu kita ada
rapat dinas, saat mereka menanti sampai jam 11, mereka kesal kenapa lama sekali
menunggu, padahal di meja ajudan juga ada tertulis tentang jadwal / waktu kerja
Bupati menerima tamu. Tapi setelah itu saya selalu sampaikan kepada tamu umum, besok kalau datang jangan terlalu pagi, karena pagi itu waktunya urusan kedinasan.
Kadang Bapak pernah memberi
pesan kepada kita bahwa beliau ingin istirahat, namun saat bapak baru saja
istirahat tidur di rumah dinas, ada tamu yang datang ingin bertamu, saya sudah
berusaha menjelaskan kepada beliau bahwa Bapak sangat lelah dan sudah tertidur,
namun mereka memilih untuk menunggu saja.
Saya pun mengirimkan pesan kepada Ibu Bupati bahwa ada tamu yang menanti dan beliau dari masyarakat jauh, akhirnya Ibu pun
memberanikan diri untuk bilang ke Bapak, untung saja Bapak belum tertidur pulas karena ingin shalat dahulu. Begitulah terkadang, kita sering
gundah dalam hati antara perasaan tidak enak dan profesionalitas kerja.
Begitulah, kesabaran benar - benar diuji karena kita berhadapan dengan orang yang kita kenal dekat namun kita juga harus profesional. Apalagi saya masih berdarah muda yang harus lebih kuat dalam membentuk kesabaran. Tapi saya bersyukur banget sih, karena saya bisa belajar menahan diri untuk tidak membalas hal - hal negatif.
Begitulah, kesabaran benar - benar diuji karena kita berhadapan dengan orang yang kita kenal dekat namun kita juga harus profesional. Apalagi saya masih berdarah muda yang harus lebih kuat dalam membentuk kesabaran. Tapi saya bersyukur banget sih, karena saya bisa belajar menahan diri untuk tidak membalas hal - hal negatif.
0 komentar