Si Mata Biru Lamno
By Si Anak Rimo - July 02, 2012
Jika berbicara tentang sejarah
Aceh, kita akan dihadapkan pada perjalanan panjang dan rasanya tidak akan terlepas dari cerita tentang Si Mata Biru. Selalu
saja menarik untuk membahas kenapa bisa ada daerah di provinsi paling barat di
Indonesia memiliki gadis bermata biru. Pembahasan tentang Mata Biru pun telah
tersiar ke seluruh penjuru negeri ini, bahkan dunia internasional pun tak luput
dari daya magnet betapa kaya nya sejarah Aceh, terutama tentang Mata Biru Lamno.
Mata Biru telah menarik banyak rasa penasaran masyarakat luar akan keunikan
ini, karena hanya Aceh yang memiliki cerita mata biru dan tidak ada di bagian Indonesia
lainnya. Wajar saja jika banyak media mengatakan bahwa Aceh adalah salah satu provinsi yang memiliki banyak gadis cantik.
Bagaimana sebenarnya cerita
tentang Si Mata Biru ?
Sejak kecil aku sering mendengar
istilah ini dari cerita – cerita orang dan dari sebuah lagu karangan Sabirin Lamno,
judulnya dara Portugis. Begini lirik lagu tersebut,
Sitangke bungoeng harom be
mangat ta pandang nikmat peunoh pesona,
Dara portugis si puteh lumat turunan barat di nanggroe daya,
Neujak tamasya u Aceh Barat neu singgah siat di Lamno Jaya
Dara portugis di sinan tempat si gadis barat nyang cantek rupa dara portugis
Dara portugis si puteh lumat turunan barat di nanggroe daya,
Neujak tamasya u Aceh Barat neu singgah siat di Lamno Jaya
Dara portugis di sinan tempat si gadis barat nyang cantek rupa dara portugis
Begitulah sepotong lirik dari lagu yang bercerita tentang Mata Biru Aceh. Ada juga satu judul lagu lagi
dari Dolles Marsael tentang Mata Biru. Banyak cerita tentang asal mata biru
yang berkembang, menurut cerita penduduk lokal, kaum keturunan Eropa tersebut
adalah rombongan keturunan dari umat Muslim yang melarikan diri dari Renquista
dari Ratu Isabella dan Ferdinand dari Castilla / Arragorn ( Spanyol sekarang )
hingga ke ujung dunia ketika Andalusia ditaklukkan oleh pasukan Salib. Bila
berkunjung ke daerah Kuala Daya dan Lambeusoi tersebut pasti kita akan
menjumpai banyak penduduknya yang berkulit putih serta bermata biru seperti
bangsa Eropa. Yang telah menjalin hubungan dagang Sejak masa itu, proses
perdagangan antara bangsa Eropa dan Acehyang sering berkunjung ke Kuala Daya
untuk melakukan perdagangan pada era Pra Po Teumeureuhom dengan masyarakat
setempat terus berlangsung dalam sejarahnya.
Dari beberapa narasumber juga
banyak yang menjelaskan bahwa, Konon,
di zaman masyarakat Kerajaan Daya menyelamatkan orang-orang Portugis dan
menikahkannya dengan penduduk sekitar. Kala itu, kapal perang Portugis
terdampar di perairan Lamno. Oleh sultan Daya, mereka di selamatkan dengan
syarat mereka mau memeluk Agama islam, dan mereka menyetujui usulan sultan daya
dan mereka berasimilasi dengan masyrakat setempat dengan menjadi pemeluk Agama
islam yang taat. Versi ini sangat menarik dan diperkuat oleh catatan sejarah
penjelah marco Polo yang menuliskan tentang “kebesaran kesultanan Daya berbaur
dengan Prajurit Portugis ”.
Desa-desa yang
menjadi basis keturunan Portugis, yaitu desa Ujong Muloh, Kuala Daya, Gle Jong,
Teumareum dan Lambeso, ini hampir semua wanita dan prianya berciri khas kulit
putih, rambut pirang dan hidung mancung. Tambahan lagi, para prianya memiliki bulu
tebal di tangan dan dada. Masyarakat lamno juga memiliki pemahaman agama yang
baik dan mengakar kuat, meski berwajah kaukasia, budaya mereka kental Aceh dan
Islam. " Di Lamno pengaruh Islam luar biasa. Tentara Portugis yang telah
kawin dengan dengan masyarakat Lamno mengikuti agama Islam," kata Wahidin
yang juga keturunan Mata Biru.
Anak - Anak Mata Biru |
Seiring dalam perjalanan si mata
biru banyak yang sudah berpindah alamat kedaerah lain karna sudah menikah
dengan Pria diberbagai Daerah lain yang ada di AcehMereuhom Daya merupakan
sebuah kota dagang yang amat maju pada abad ke 16 banyak memproduksi
rempah-rempah dan hasil alam lainya sehingga pedagang dari luar negeri seperti
dari Arab, Hindia, China dan Eropa sangat tertarik melakukan pedagangannya di
pelabuhan yang sangat megah waktu itu. Sebelum terjadinya Bencana Alam pada 26
Desember 2004 banyak peneliti dari luar Negeri datang ke Kuala Daya untuk meneliti
dan melihat lansung si mata Biru. Namun ketika terjadi gempa dan tsunami di Aceh,
sebagian daerah Lamno mengalami kehancuran. Salah satu daerah yang sangat Parah
adalah Kuala Daya 60% Penduduk Meninggal pada Saat Bencana itu dimana keturunan
Portugis bertempat tinggal. Walaupun demikian, sebagian di antara mereka juga
ada yang selamat.
Foto seorang pemuda Lamno, Aceh Jaya, ini diambil di desanya pada tahun 2003. Lamno dikenal sebagai desa yang memiliki banyak keturunan Portugis, dengan ciri khas matanya yang biru. |
Keluarga Mata Biru |
Si Mata Biru |
Mulailah aku mengerti tentang
kisah Si Mata Biru itu, beberapa kali
pergi kesana untuk melihat langsung Lamno dengan pesona masyarakat mata birunya, suasana yang tenang dan keindahan
panorama pantai membuat kita betah berlama – lama disana. pernah suatu ketika
aku melihat langsung seorang mata biru di sebuah rumah makan di Lamno, sungguh
kita akan terpesona pada keindahan wajah dan mata birunya. Pakaian sederhana
dipadu balutan jilbab membuat kita berujar dalam hati, benar kata orang tentang
kecantikan Si Mata Biru. Sebahagian masyarakat juga banyak yang memiliki
akhiran Lamno, seperti penyanyi terkenal Aceh dan qari Aceh, Sabirin Lamno dan
Rajif Fandi AB Lamno. Nama ini menandakan bahwa mereka adalah masyarakat dan
memiliki hubungann dengan Lamno.
Lamno berada di kabupaten Aceh Jaya, berjarak
86 km dari Banda Aceh dan berada di jalur lintas pantai Barat Selatan. Tak
begitu sulit jika kita ingin berkunjung kesana, jalanan yang lebar, volume
kendaraan yang tak banyak dan pemandangan yang indah membuat perjalanan melalui
pantai barat sangat tenang dan jauh dari kebisingan. Sehingga jika kita melakukan
perjalanan melalui Pantai Barat Selatan pastilah melewati daerah Lamno. Dahulu sebelum tsunami kita dapat dengan mudah menemui mereka karena jumlahnya yang masih banyak dan tersebar di beberapa desa, namun kini jumlah mereka sangat sedikit dan tersebar di
berbagai daerah. Selamat Berkunjung dan mempelajari sejarah Aceh.
3 komentar
Punya lagunya gan ? share donk...tq
ReplyDeletePunya lagunya gan? share donk....tq
ReplyDeleteCoba ketik dara portugis sabirin lamno gan di google. Insya Allah akan keluar kok lagunya, keren lo.
ReplyDelete