Pantai Iboih Surga Di Ujung Sumatra
By Si Anak Rimo - October 16, 2012
Tak sedikit wisatawan
mancanegara runtuh hatinya dan segera menyatakan cinta pada keindahan
Pantai Iboih. Hutan lindung Iboih memiliki garis pantai yang menawan
dengan pasir berwarna keemasan dan batuan besar bersusun. Dasar lautan
yang dangkal memancarkan hijau kebiruan, bahkan menyorotkan kedamaian.
Lengkung pesisirnya seperti bibir tersenyum menyambut pengelana
merasakan kehangatan hutan hujan tropis yang bertahtakan kekayaan flora
dan fauna Indonesia.
Tidak berlebihan bila hutan
lindung ini pun digambarkan sebagai taman firdaus, karena bagi sebagian
wisatawan, inilah gambaran taman "bermain" yang sesungguhnya
dibandingkan dengan apa yang digambarkan dalam film-film bernuansa
surgawi.
Pohon hutan tropis yang
menjulang sekaligus memayungi pasir pantai sebagai tambatan temali yang
digantungkan. Wisatawan pun bermain bergelantung, berayun, dan jatuh di
air tenang pantai Iboih yang juga disebut sebagai "Teupin Layeu".
Keindahannya
dapat membangkitkan kembali sifat kekanak-kanakan yang sudah lama
tertimbun di kesibukan pekerjaan. Rubiah di hadapannya menantang sisi
kedewasaan kita sebagai petualang.
Iboih dan Pulau Rubiah di
seberangnya terletak di tepi barat Pulau Weh yang legendaris. Bila
diibaratkan tapal kuda berbentuk huruf U, Iboih berada di bagian dalam
lengkungan sisi kiri. Letak geografisnya mengisyaratkan keterbukaan
untuk datang dan pergi kapan pun itu, namun kenangannya akan sulit
dilupakan. Bahkan tsunami pun tak begitu banyak berdampak di sini,
karena Iboih tersembunyi.
Bermainlah seperti Anda lupa
telah meninggalkan dunia permainan jauh di belakang. Nikmati suasana
hening seperti Anda di halaman rumah dengan taman dan kolam yang asri.
Berpetualanglah seperti tak ada lagi kesempatan untuk melakukannya
karena Iboih menjanjikan kesederhanaan. Harapanpun tercuat semoga
keindahannya tidak hancur diterjang gelombang kunjungan dan pengrusakan
yang tidak bertanggung jawab.
Kegiatan
Di pantai sepanjang pesisir
Iboih, formasi batuan yang tersusun banyak dimanfaatkan pengusaha
akomodasi untuk membangun istana kecil bagi wisatawan. Dipandang dari
Pulau Rubiah yang tersohor taman lautnya di mata para penyelam, Iboih
menyembunyikan cottage-cottage asri di antara pohon-pohonnya yang hijau
tepat di garis pantainya. Perahu nelayan dan penyelam mengisyaratkan ada
kehidupan menyenangkan di sekitar pantainya.
Snorkeling adalah kegiatan
favorit dan tak bisa ditunda saat semua perlengkapan perjalanan sudah
disimpan di kamar yang tertata dari bahan kayu juga kasur nyaman
berkelambu menghadap laut biru. Bila akuarium terlalu berlebihan untuk
menggambarkan Iboih maka taman pantai alami adalah istilah terbaik.
Berjalanlah menyusuri pantai
untuk merasakan sebuah petualangan ringan tapi mengesankan. Hampir
mengherankan saat Anda sadar bahwa laut di Iboih tak terlalu banyak
memberikan deburan ombak. Hening suasana pantainya seolah memberikan
kesan lain dari sebuah pantai.
Tentu
saja alasan utama para pelancong itu datang ke sini ialah untuk
menyelam. Para penyelam ingin melihat formasi gunung berapi yang ada di
bawah permukaan air lautnya yang tersohor. Gunung api bawah laut ini
konon telah memisahkan Pulau Weh dengan ujung pulau Sumatra. Penyelaman
di Pulau Weh disebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia yang
memiliki ribuan titik selam.
Kunjungi dive spot seperti West
Seulako, Rubiah Sea Garden dengan Honey Comb Moray Eel-nya yaitu sejenis
belut laut, Rubiah Utara yang tenang perairannya, Batee Tokong dan The
Canyon dengan 3 labirin yang bisa jadi ‘drift dive’ serta surga untuk
Moray Eel. Temukan spesies lain seperti frog fish, needlefish, anthias,
trumpet fish, scorpion fish, lion fish, black tip shark, hawksbill
turtle, barracuda, dan juga nudibranch serta anemone.
Pulau Weh sendiri dapat
dijelajahi karena pesisir pantainya bervariasi. Penyewaan perahu boat
dapat ditemukan di Iboih dan mereka pun menawarkan tur keliling Pulau
Weh yang menyediakan puluhan persinggahan untuk menyelam atausnorkeling.
Selain itu beberapa pantai yang sunyi pun seolah dihadiahkan untuk Anda
hari itu.
Di pagi hari, udara hangat
daerah tropis menyapa Anda untuk mengundang makan pagi di tepi pantai.
Di atas formasi batu alam yang menjorok ke arah pantai, meja makan
disediakan untuk menikmati setiap suap makanan yang memberikan
kenikmatan dan kekuatan untuk melalui hari-hari Anda berpetualang di
Iboih.
Penginapan
Sepanjang pesisir Teupin Layeu atau
Iboih, terdapat beberapa tempat menginap bagi Anda, seperti: Yulia,
Iboih Inn Resort Resto, Oong, Mama Mia, Fatima, 7 Bungalows, RTD, Arina,
Ayub, Erick’s, dan beberapa tempat baru lainnya yang menawarkan
kesederhanaan hidup harmonis dengan alam.
Kebanyakan akomodasi di Iboih
berawal dari rumah biasa yang dijadikan tempat menginap bagi wisatawan,
sehingga cara dan kebiasaan hidup pun disesuaikan dengan apa yang
dilakukan warga setempat. Kamar mandi dan berbagai keperluan kebersihan
dilakukan di tempat terpisah di luar kamar tidur dan tidak termasuk di
bagian dalam rumah.
Kuliner
Dengan memegang Hukum Syariah
Islam maka makanan di Pulau Weh secara keseluruhan diharuskan halal
termasuk minuman walau di beberapa tempat tertentu untuk wisatawan
mancanegara minuman ber-alkohol dapat ditemukan. Namun kebanyakan dari
semua tempat yang ada, minuman ber-alcohol tidak diperbolehkan.
Tanpa itu pun, makanan dan
minuman di Iboih masih terhitung cukup lezat. Berbagai penginapan
biasanya sudah menjadi tempat makan dalam lingkungan yang sama.
Bila ingin lebih beragam, bergegaslah sedikit ke arah selatan, yaitu di Pantai Gapang dimana beberapa café dan restoran lebih marak ditemukan. Dang Dang Na misalnya menyediakan gado-gado juga makanan Eropa.
Berbelanja
Bila ingin berbelanja seperti halnya di Batam sebagai pelabuhan bebas maka Sabang yang
dulunya sempat menjadi pelabuhan bebas maka sekarang perannya
diaktifkan kembali seperti Batam oleh Presiden Abdulrahman Wahid.
Artinya beberapa jenis barang luar negeri bisa ditemukan di kota Sabang. Namun beberapa souvenir menarik dapat didapatkan di Jalan Perdagangan Sabang,
seperti cenderamata dari batok kelapa hasil karya masyarakat Desa Ie
Meulee-Ujung Kareung. Untuk kaos t-shirt yang berdesain unik, silakan
datangi Jalan Cut Mutia, Sabang dan temukan distro Piyoh.
Transportasi
Untuk menuju Iboih, biasanya berangkat dari Sabang atau
dari Pelabuhan Balohan. Dengan menyewa kendaraan yang dapat disewa
secara bersamaan dengan wisatawan lain, atau menggunakan angkutan umum.
Iboih hanya sekitar 1 jam perjalanan saja dan selalu dilewati oleh mereka yang akan menuju ke Titik Kilometer Nol, Sabang. Ongkos dapat menjadi ringan bila pergi bersama yaitu tiap orang bisa mengeluarkan biaya Rp50.000,00 untuk mencapai Iboih. [indonesia.travel]
0 komentar