Serba - Serbi Kerajaan Aceh Singkil #1 : Kerajaan Selatong
By Keumala Bangsa - January 21, 2019
Sebagai anak Aceh Singkil, atau buat
kamu yang pernah main ke Singkil. Pasti melewati satu desa yang bernama
Silatong, sebuah desa di pinggiran jalan besar di Kecamatan Simpang Kanan. Asal
muasal nama desa ini bukan lahir begitu saja lo, ternyata dahulu ada satu
kerajaan yang bernama Kerajaan Selatong. Desa ini berada dekat dengan sungai, jika kita menempuh perjalanan dari Rimo, maka setelah dari Lipat Kajang dan turun dan berjalan beberapa menit, maka kita akan menemukan desa ini.
Proses terbentuknya kerajaan ini cukup
unik, lahir karena pertalian kekeluargaan antara marga Perbancian dan marga Manik yang diwakili oleh kampung Lipat Kajang. Wilayah kekuasaannya pun
merupakan gabungan dari tanah milik kedua marga tersebut. Tidak berbeda jauh
dengan sistem pemerintahan di Kerajaan Tanjung Mas, Raja disini juga dibantu
oleh banyak Pengapit " Menteri ". Misalnya semasa pemerintahan Raja
Usaka dari marga Perbancian, Beliau didampingi oleh lima belas Pengapit, namun
rata - rata para pengapit raja juga merupakan penguasa di wilayah bagian dari
kerajaan tersebut. Sebagai contoh Raja Hungul Perbancian, disamping sebagai Pengapit beliau juga memegang jabatan pemangku di Silatong.
Penguasa di daerah ini sebahagian besar
bergelar Raja Lela. Pada umumnya penguasa yang diangkat disesuaikan dengan
marga pemilik tanah setempat, kalau daerah yang berasal dari tanah marga Perbancian, maka raja yang diangkat juga berasal dari marga Perbancian, begitu
sebaliknya dengan marga Manik. Namun ada beberapa wilayah yang dikepalai oleh marga yang berbeda.
Sebagai contoh Tanah Bara, daerah ini semula milik marga Manik, setelah masuk menjadi wilayah kerajaan Selatong, Raja Lelanya bernama Si Tegah dari marga Lingga. Malahan moyang beliau berasal dari Karo bernama Acit. Karena hubungan perkawinan salah seorang keluarganya dengan anggota keluarga Manik, beliau bisa menjabat Raja Lela. Sedang Acit akhirnya menetap di Sibungke dan masuk Islam.
Wilayah dari kerajaan Selatong yang tidak dipimpin oleh seorang Raja Lela, biasanya dibawahi oleh seorang Maha Jering atau Penghulu. Contohnya kampung Lipat Kajang, kampung ini dikepalai oleh seorang Maha Jering bernama Mohammad Tajol bermarga Manik, sedangkah daerah yang dipimpin oleh seorang penghulu antara lain Kampung Selatong. Kala itu penghulunya bernama Si Durun Perbancian.
Referensi ; Buku Ketika Pala Mulai Berbunga " Seraut Wajah Aceh Selatan ".
Sebagai contoh Tanah Bara, daerah ini semula milik marga Manik, setelah masuk menjadi wilayah kerajaan Selatong, Raja Lelanya bernama Si Tegah dari marga Lingga. Malahan moyang beliau berasal dari Karo bernama Acit. Karena hubungan perkawinan salah seorang keluarganya dengan anggota keluarga Manik, beliau bisa menjabat Raja Lela. Sedang Acit akhirnya menetap di Sibungke dan masuk Islam.
Wilayah dari kerajaan Selatong yang tidak dipimpin oleh seorang Raja Lela, biasanya dibawahi oleh seorang Maha Jering atau Penghulu. Contohnya kampung Lipat Kajang, kampung ini dikepalai oleh seorang Maha Jering bernama Mohammad Tajol bermarga Manik, sedangkah daerah yang dipimpin oleh seorang penghulu antara lain Kampung Selatong. Kala itu penghulunya bernama Si Durun Perbancian.
Referensi ; Buku Ketika Pala Mulai Berbunga " Seraut Wajah Aceh Selatan ".
0 komentar