Mahasiswa Aceh Singkil di Yogyakarta ; Keberagaman Yang Menyatukan

By Si Anak Rimo - November 01, 2016




Malam ulang tahun Aceh Singkil
 
Kampung halaman bukan cuma soal akta kelahiran. Kampung halaman seperti tugu peringatan, betapa selalu ada asal di setiap kehidupan. Kampung halaman menjadi titik pijak kemana pun akhirnya kita beranjak, mereka yang paham arti berbakti tak akan lupa dari mana mereka menjadi. - Najwa Shihab.

Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, tetapi juga sebagai kota pelajar, seniman, museum dan gudeg. Ada ratusan kampus dan lembaga pendidikan di provinsi yang memiliki luas 3.185,80 km2, sebuah provinsi yang mungkin sedikit lebih luas dari Aceh Singkil pasca pemekaran yang memiliki luas 2187 km2. Mungkin salah satu faktor kunci kemajuan di sini adalah karena begitu banyaknya akses untuk mendapatkan pendidikan. Sebagai kota pelajar, Yogyakarta dapat dikatakan sebagai miniatur Indonesia. Ribuan anak muda dari berbagai daerah merantau ke kota ini, mulai dari Sabang hingga Merauke. Melihat begitu banyaknya mahasiswa yang belajar disini, pemerintah provinsi dan kabupaten dari berbagai daerah membangun asrama sebagai bentuk dukungan dan program untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah asal, tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil. 

Oa dalam tulisan ini kita akan bercerita tentang hubungan Yogyakarta dan Aceh Singkil, namun dalam tulisan ini akan banyak berkisah perihal pemuda – pemudi Aceh Singkil yang menuntut ilmu di Kota Gudeg ini dan pentingnya kehadiran asrama dalam menyatukan seluruh mahasiswa.

Tentu setiap kita punya alasan tersendiri kenapa memilih kuliah disini, bahkan ada yang sejak SMA sudah terlebih dahulu sekolah di Jogja. Menurut saya alasan yang paling mendasar adalah karena Jogja adalah kota pelajar, ada banyak sekali pilihan kampus disini untuk mewujudkan mimpi. Namun, ada banyak faktor pendukung lainnya seperti nyamannya hidup di Jogja, biaya hidup yang masih terjangkau hingga sebahagian mahasiswa yang ada disni memiliki jalinan kekeluargaan dengan sanak saudara di tanah Jawa sehingga jarak yang jauh tidak begitu berarti karena ada sanak keluarga yang menjadi pelipur rindu, yang jelas masih banyak  alasan lainnya kenapa kita memilih Yogyakarta sebagai kampung halaman kedua saat menuntut ilmu.

Jumlah mahasiswa Aceh Singkil yang ada di Jogja lebih banyak dibanding kota – kota lain di Pulau Jawa. Namun jika kita melihat jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu, maka persebaran itu ada di Yogyakarta, Solo, Malang, Bandung, Semarang, Jakarta, Surabaya dll. Dari semua kota tersebut hanya Jogja yang memiliki asrama, sebuah rumah sederhana yang dikontrak pertahun ini pun menjadi asrama. Semoga kedepan setiap kota yang menjadi tempat anak muda Aceh Singkil menuntut ilmu memiliki satu rumah tempat berkumpul. Jogja menjadi kota di Pulau Jawa dengan jumlah terbanyak yang menjadi pilihan. Jurusan yang dipilih pun beragam mulai dari kedokteran, ekonomi, pertanian, kesehatan, fisipol, keguruan, teknik, seni dan tentu jurusan – jurusan lain yang tidak mungkin kita sebutkan seluruhnya. Namun, saya pribadi menilai masih sangat kurangnya mahasiswa yang mengambil jurusan berbasis ilmu eksakta seperti teknik disini. Ada hal yang harus segera dilakukan untuk memberikan ruang agar sarjana yang kembali nantinya memiliki akses untuk dapat berkerja sesuai bidang keilmuan, serta menyediakan lapangan kerja kepada masyarakat Aceh Singkil. 
 
Ada sebuah tawaran ide yang harus segera dilakukan agar bonus demografi yang ada saat ini dapat menjadi berkah bagi pembangunan kedepan, diantaranya adalah adalah melakukan pendataan sumber daya manusia dan alam yang ada agar pemerintah mengetahui potensi apa yang harus kita kembangkan dan butuhkan dalam melakukan percepatan pembangunan, serta mendata angkatan kerja dengan bidang dan tingkat pendidikan terakhir agar dapat disesuaikan dengan jalan pembangunan dan investasi. Iklim investasi harus baik dan kran berinvestasi harus terbuka dan berkeadilan nantinya dengan melihat kebermanfaatan dan menjaga lingkungan. Investasi jasa yang menjadikan manusia sebagai modal utama harus lebih besar dibandingkan sumber daya alam. 

Sebagai contoh sederhana, kita harus mengetahui dengan pasti berapa jumlah sarjana dan tenaga kerja yang ada dengan mengelompokkannya berdasarkan jenjang pendidikan serta jurusan. Jika misalnya kita memiliki jumlah tenaga kerja terbanyak adalah lulusan SMA, maka model pembangunan yang kita tawarkan bisa berbasis industri pengolahan bahan baku atau hal lain yang memang belum membutuhkan keilmuan yang sangat spesifik. Kita harus memberikan akses pembangunan untuk setiap lulusan seperti lulusan SD, SMP, SMA hingga sarjana dengan lapangan kerja yang sesuai ilmu mereka. Jangan sampai nanti kita hanya memberikan lapangan kerja untuk sarjana tetapi mengesampingkan yang lain. Hari ini ketersediaan tenaga kerja tidak berbanding lurus dengan kondisi iklim model pembangunan yang banyak bergerak dibidang industri maupun perkebunan seperti begitu banyaknya sarjana dibidang sosial sedangkan sumber daya yang sedang berkembang saat ini adalah perkebunan dan pertanian yang mengakibatkan kita kesulitan untuk berkontribusi. Bahkan di beberapa jurusan kita memiliki supply dan demand yang tidak seimbang.  Saya mencoba menuliskan ini di postingan lain dengan khusus membahas Aceh Singkil dan bonus demografi, sehingga dapat lebih spesifik ke satu hal saja

Jika ditanya kenapa ini harus kita dilakukan ?

Agar adik – adik yang masih sekolah dan kita semua mengetahui apa yang dibutuhkan, serta arah pembangunan seperti apa yang sedang berjalan sehingga mereka dapat memutuskan jurusan dan bidang apa yang akan mereka pilih nantinya untuk berkontibusi. Walaupun memang mereka memiliki kebebasan dalam memilih, namun kita harus memberikan dasar – dasar pertimbangan untuk memutuskan, karena ada begitu banyak jurusan yang sedang dibutuhkan namun kita masih kekurangan sumber daya itu.

Kita lanjut lagi tentang Aceh Singkil dan Yogyakarta. Alhamdulillah kita disini memiliki sebuah asrama sebagai tempat untuk berkumpul, bersilaturahmi serta tempat berbagi ide dan melepas rindu sesama perantau. Selain itu asrama sederhana ini juga dapat berfungsi sebagai hotel buat siapapun warga Aceh Singkil yang sedang berkunjung ke Jogja, tempat menerima calon mahasiswa baru, tempat olahraga, dll, serta banyak sekali fungsi yang dilakukan untuk menghidupkan asrama ini. Selama ini komunikasi antara mahasiswa dan pemerintah kabupaten berjalan dengan baik, beberapa birokrat yang berkunjung selalu menyempatkan diri untuk singgah, sesekali mahasiswa yang meminta untuk berkumpul bersama untuk mendengar kabar langsung tentang cerita dan pembangunan yang sedang berjalan. Kita berharap pemerintah yang berkunjung ke Jogja selalu menyempatkan waktu berkunjung ke asrama sederhana ini, sebuah jalinan yang terus dihidupkan agar komunikasi berjalan dengan baik dan saling mendukung dalam percepatan pembangunan. 



Dalam perjalanannya, ada berbagai program dan cerita yang mewarnai setiap anak muda perantau disini, mulai dari berlibur bersama ketika kita tak dapat pulang ke kampung halaman, naik gunung bersama, melakukan kegiatan bersama, bhakti sosial, sosialiasi, diskusi, ikut turnamen dan perlombaan, seminar, dst. Ini didesain agar silaturahmi terjaga dan setidaknya walaupun raga berada di tanah jawa, tetapi jiwa dan cinta selalu ada di kampung halaman tercinta. Beberapa kita sepertinya juga ada yang mendapat teman hidup orang jogja, selalu menarik jika membahas masalah cinta di tanah Jawa. Jika kita berkumpul masalah ini menjadi hal yang paling mudah bikin orang baper “ bawa perasaan “, ada yang memilih menjaga hatinya di Aceh Singkil serta kesulitan melupakan, ini hanya sekelumit kisah para perantau disini. 

 
Naik Gunung Bersama 

Pernah suatu ketika saya mencoba bertanya kepada teman – teman tentang harapan dan impian kedepan, hampir seluruhnya ingin kembali dan berkontibusi dalam ikhtiar pembangunan kampung halaman tercinta. Beberapa berencana akan mencari pengalaman dan jam kerja diluar untuk sementara karena masih butuh banyak sekali ilmu untuk kembali, namun intinya semua ingin kembali. Aceh Singkil selalu punya magnet untuk menarik anak mudanya kembali, walaupun tanah Jawa dan Jogja menyimpan banyak kenyamanan dan keindahan, jauh dari itu semua Aceh Singkil selalu berada dalam pikiran dan jiwa yang terus akan dibawa. Tanah Jogja mungkin menjadi salah satu bukti betapa beragamnya Aceh Singkil dan itu terjaga dengan baik, ada yang bersuku Aceh, Jawa, Padang, Singkil, Pesisir ada berbagai bahasa yang mewarnai setiap kita kumpul, keberagaman ini mungkin tak banyak dimiliki oleh daerah lain. Sebuah Rahmat dari Allah atas kekayaan budaya dan sejarah yang harus kita jaga dan lestarikan selalu.

Akhir tahun ini, kabar yang beredar bahwa Insya Allah seluruh mahasiswa dan pelajar Aceh Singkil akan berkumpul di akhir tahun untuk menyambut adik – adik baru, melakukan seminar pembangunan, mengadakan malam Aceh Singkil, hingga berbagai acara lain untuk menguatkan rasa cinta dan silaturahmi sesama anak perantauan. Jogja merupakan salah satu pilihan tepat buat adik – adik yang ingin melanjutkan kuliah kedepan, jika takut karena merasa tak kenal siapa – siapa disini. 

Ada banyak hal yang membuat hubungan mahasiswa Aceh Singkil dan Yogyakarta begitu bermakna, ada banyak cerita disini yang selalu mewarnai perjalanan mereka. Banyak alasan kenapa anak muda memilih sekolah atau kuliah di Kota Yogya ini. Sebagai kota budaya dan pelajar yang memiliki magnet daya tarik, dengan slogan “ Jogja berhati nyaman " membuat kota ini selalu ramai oleh pelancong dan pemburu ilmu. Maka kita semua yang ada disini dan asrama ini juga akan menyambut dengan sepenuh hati siapapun anak muda Aceh Singkil yang datang untuk berwisata atau sama – sama mengejar mimpi di Bumi Ngayogyakarta Hadiningrat ini. 

Matur sembah nuwun Pemkab Aceh Singkil yang Insya Allah akan memperpanjang asrama ini, akan ada banyak kejutan dari semua putra - putri mu yang ada disini.

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. AURADEWA Situs judi casino & togel terpercaya di indonesia segera bergabung dan rasakan sensainya bermain live casino dengan permainan- permainan yang menarik kami ada permain taruhan biliar,suit sicbo dan masih banyak lagi segera lah bergabung
    AURADEWA.BIZ
    minimal deposit hanya 10 ribu saja dan minimal betnya hanya 1 ribu rupiah saja
    info kontak
    bbm : D1FCF403
    line : AURAJUDI
    wechat : AURAJUDI
    wa : +6282165635983

    ReplyDelete