Sepotong Hati untuk " ARIRA "
By Si Anak Rimo - November 28, 2016
- Anonim
Selamanya kita menjadi sahabat, tak peduli peran apa
yang kita bawakan untuk satu sama lain di masa mendatang. Berjanjilah,
untuk saling menumbuhkan, saling memberi kebaikan dan mengingatkan untuk
perbaikan. Ada sebuah puisi dari Tere Liye tentang Sahabat yang dapat menggambarkan foto ini. Moment ini diabadikan pada tahun 2014 lalu, saat melakukan piknik ke Rumah Pohon di Saree, jika biasanya kita melepas penat dengan berkunjung ke laut, sekali ini kita berkunjung ke gunung.
* Sahabat baik
Sahabat baik seperti belajar naik sepeda
Walaupun lama tak bersua,
Jarak dan waktu memisahkan,
Saat bertemu kembali, tetap sama
Mungkin sedikit kaku di awalnya, tapi sama menyenangkan
Sahabat baik laksana lukisan bersejarah
Walaupun muncul teman baru
Tempat baru, sekolah baru, pekerjaan baru
Selalu ada tempat meletakkan lukisan tersebut
Di ruangan terbaik, dan semakin bernilai
Di antara benda-benda istimewa lainnya
Sahabat baik seperti hujan
Yang menyiram lembut tanah gersang nan tandus
Agar tumbuh benih-benih manfaat
Besok lusa tinggi menjulang karena kepedulian
Selalu begitu, tak pernah berhenti
Aduhai,
Sahabat baik bagai weker, dia mengingatkan
Sahabat baik bagai helm, dia melindungi
Pun bagai sapu lidi, tiada guna sapunya kalau hanya sehelai lidi
Sahabat baik adalah segalanya
Dan tentu saja
Dia lebih istimewa dibanding HP, laptop, gagdet kita
Yang pasti dibuang saat rusak atau ketinggalan jaman
Sahabat baik selalu sebaliknya: semakin lama, semakin istimewa
Selalu spesial.
Satu hari nanti, keluarga terdekat atau keturunan kita akan melihat foto - foto ini dan bertanya, Siapa mereka semua ini ?
Dan kita tersenyum dengan dengan mata yang berbinar haru, karena hati ini ingin mengucapkan sepenggal kata yang sayu penuh cerita, lalu berkata : mereka semua adalah sahabat dan dengan merekalah waktu - waktu indah itu pernah terlewati. Tugas kita hanya menuliskan cerita pada setiap labirin hidup ini dan menjalaninya dengan penuh kesungguhan. Tentunya jepretan camera dapat menjadi pengingat akan setiap waktu yang dijalani, dengan siapa, dimana dan seperti apa kisahnya.
Sahabat baik seperti belajar naik sepeda
Walaupun lama tak bersua,
Jarak dan waktu memisahkan,
Saat bertemu kembali, tetap sama
Mungkin sedikit kaku di awalnya, tapi sama menyenangkan
Sahabat baik laksana lukisan bersejarah
Walaupun muncul teman baru
Tempat baru, sekolah baru, pekerjaan baru
Selalu ada tempat meletakkan lukisan tersebut
Di ruangan terbaik, dan semakin bernilai
Di antara benda-benda istimewa lainnya
Sahabat baik seperti hujan
Yang menyiram lembut tanah gersang nan tandus
Agar tumbuh benih-benih manfaat
Besok lusa tinggi menjulang karena kepedulian
Selalu begitu, tak pernah berhenti
Aduhai,
Sahabat baik bagai weker, dia mengingatkan
Sahabat baik bagai helm, dia melindungi
Pun bagai sapu lidi, tiada guna sapunya kalau hanya sehelai lidi
Sahabat baik adalah segalanya
Dan tentu saja
Dia lebih istimewa dibanding HP, laptop, gagdet kita
Yang pasti dibuang saat rusak atau ketinggalan jaman
Sahabat baik selalu sebaliknya: semakin lama, semakin istimewa
Selalu spesial.
Satu hari nanti, keluarga terdekat atau keturunan kita akan melihat foto - foto ini dan bertanya, Siapa mereka semua ini ?
Dan kita tersenyum dengan dengan mata yang berbinar haru, karena hati ini ingin mengucapkan sepenggal kata yang sayu penuh cerita, lalu berkata : mereka semua adalah sahabat dan dengan merekalah waktu - waktu indah itu pernah terlewati. Tugas kita hanya menuliskan cerita pada setiap labirin hidup ini dan menjalaninya dengan penuh kesungguhan. Tentunya jepretan camera dapat menjadi pengingat akan setiap waktu yang dijalani, dengan siapa, dimana dan seperti apa kisahnya.
Seberapa pun jarak memisahkan kita dalam mengejar mimpi, semoga hati kita selalu terpaut untuk saling mendoakan dan berkirim rindu. Betapa rindunya aku pada diskusi kita dalam perjalanan waktu itu, tertawa canda dan bertukar kisah yang membuat kita serasa lupa bahwa kita sudah semester tua. Awal tahun ini aku akan pulang ke tempat kita menghabiskan waktu, namun sayang semua sedang terpisah jarak untuk mengabdi. Tahun terus berganti namun cerita kita akan terus berlanjut sampai kita menutup usia.
0 komentar