Rasa haru dan Bahagia dalam Film Hichki

By Si Anak Rimo - July 08, 2018



Film Hichki
Malam itu ditengah diskusi bersama teman – teman seperjuangan, tiba – tiba Yai mengatakan bahwa ada film India yang keren. Tampa berpikir panjang, aku langsung meminta agar dapat dicopy film itu. Aku yakin pasti filmnya sangat bagus, terlebih aku memang butuh sekali hiburan dan tontonan untuk menjaga suasana hati. Film ini rasanya wajib banget ditonton oleh para guru dan calon guru, serta anak – anak muda yang sedang mengejar mimpi – mimpinya. Waktu itu langsung kepikiran untuk membagi film ini kepada sahabat – sahabat yang berprofesi sebagai guru.

Film itu berjudul Hichki, film yang bercerita tentang Naina Mathur, seorang wanita cantik yang sejak kecil hingga dewasa menderita syndrome Tourette. Selain itu dia berprofesi sebagai orang guru. Berkat usaha dan kerja kerasnya selama ini, akhirnya Naina dipercaya untuk menjadi guru di sebuah sekolah dasar di Mumbai. Dimana masyarakat disana, pendapatan ekonominya sangat rendah. Tanpa memikirkan beban, Nania berusaha untuk melakukan sesuatu yang hebat dan bisa dibanggakan kelak. 

Dibalik kelemahan yang dialaminya, Naina juga harus berhasil merubah sifat anak-anak di sekolah tersebut. Yang awalnya nakal menjadi orang yang luar biasa dan berguna untuk keluarganya. Berhasilkah Guru Naina merubah sifat kenakalan yang luar biasa dari murid-murid menjadi orang yang luar biasa ditengah syndrome Tourette yang melemahkannya?


Luapan emosi dan perasaan bahagia akan bercampur aduk pada film Hichki ini, layaknya sebuah permainan Roller Couster. Ada rasa haru dan bahagia akan alur cerita film ini, apa aku sanggup berada di posisi guru dalam film ini, betapa pentingnya pendidikan bagi setiap anak bangsa dan semua anak memiliki hak yang sama untuk cerdas, tak ada perbedaan agama, suku, latar belakang keluarga dan ekonomi. Republik ini menjamin hal itu untuk anak bangsanya. Ada banyak cerita dalam setiap kisah perjuangan seorang guru, terlebih di daerah yang masih tertinggal dan jauh dari perhatian pemerintah. Anies pernah mengatakan bahwa berkerja di bidang pendidikan selalu jauh dari sorotan camera dan awak media. Tentu tak mudah berkerja menjadi guru, sehingga perlu cara untuk menjaga semangat dan niat tulus untuk mendidik anak bangsa yang cerdas. Oa, sebelum teman - teman menonton film ini, jangan lupa siapkan tisu, karena di bagian awal film aku tersentuh banget dan sampai menangis pas nontonnya. 

Tetaplah semangat untuk kamu yang telah memilih menjadi guru sebagai jalan pengabdian, menjadikan guru sebagai ladang amal untuk akhirat kelak dan menjadi dharma bhakti terhadap nusa dan bangsa. Yakinlah. Selamat menonton film terbaik ini.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar