Memaknai Hari Pendidikan

By Si Anak Rimo - May 14, 2018


Meilisa Wahyuni
Sebagai seorang kakak, tentu selalu ada waktu untuk memikirkan bagaimana perjalanan pendidikan adik - adiknya kelak. Tepat hari pendidikan kemarin, ditengah kesibukan tugas yang hampir tak mungkin ditinggalkan walau sebentar, saya pergi ke Jampotape untuk membeli somay langganan sejak kuliah dahulu.

Namun, bukanlah somay yang ingin kita tuju, melainkan melihat sebuah tempat bimbingan belajar untuk lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Saya sengaja berdiri di sekitar gedung tersebut untuk melihat langsung dari kejauhan bagaimana adik ku, Meilisa yang baru saja lulus di perguruan tinggi menjalani hidupnya sebagai seorang gadis pembelajar. Namun saya menyarankan agar ia segera ke Pulau Jawa untuk mencoba tes lagi di salah satu kampus impian banyak anak muda, tetapi dengan resiko tak dapat mengambil kampus yang sudah lulus duluan. Pilihan ini sangat berisiko seperti yang kualami 8 tahun yang lalu. Kita lulus di kampus yang bukan impian kita.


Dari kejauhan saya melihatnya, tentu dengan menahan tangis yang tak mungkin ditumpah kan di tengah keramaian dan hangatnya cuaca kala itu. Ia keluar ruangan dengan menenteng tas, lalu menyebrang membeli siomay. Ia pun berjalan sambil memegang HPnya untuk memesan grab " ojek online ", saya sengaja tak mengantarkannya agar dapat melihat semangatnya menuntut ilmu. Begitulah mereka yang meninggalkan keluarga untuk menuntut ilmu, lelah, sedih, sudah pasti akan menghampiri nantinya. Sebelumnya aku meminta adik angkat ku untuk mengantar dia setiap pagi ke tempat bimbingan, supaya tak telat.

Di hari pendidikan yang kita rayakan kemarin, semoga semangat belajar dan jiwa pembelajar terus hidup menemani setiap keputusan yang kamu ambil. Sebagai seorang abang, untuk semua adik - adik ku yang kini sekolah jauh dari orang tua, aku punya janji untuk memprioritaskan pendidikan adik - adik, aku ingin mereka bisa mengunjungi tempat - tempat dimana pun itu untuk belajar, les, mengikuti berbagai pelatihan dan konferensi dll, karena aku yakin semua perjalanan pendidikan ku kala itu, Ayah pasti memotong jajan mereka untuk abangnya yang kala itu kuliah. 

Dahulu saat masih SMA di luar daerah, Ayah selalu berpesan " Yang paling penting dalam hidup ayah kalian bisa sekolah, menjadi manusia pembelajar, walaupun ayah harus pontang - panting dan malan ikan asin disini ". Tetap semangat dik, cara abang mencintai kalian tentu tak sama dengan abang orang lain, walaupun terlihat dingin, percayalah selalu ada kalian dalam setiap munajat kami. Teruslah menjadi pembelajar yang mencintai kampung halaman, karena tak ada keindahan dalam hidup ini selain keluasan ilmu dan indahnya prilaku kita serta bermanfaat kepada Agama, Nusa dan Bangsa. 

Selamat Hari Pendidikan, 02 Mei 2018.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar