Tetap Tebarkan Optimisme
By Si Anak Rimo - October 04, 2016
Pasca reformasi semua masalah bangsa mulai terlihat jelas
bak gunung es di samudra yang tak kelihatan di masa orde baru. Negeri ini
ditimpa badai korupsi dan diserang berbagai masalah besar. Banyak orang mulai
pesimis akan kemajuan negeri ini, negeri yang kata banyak orang potongan
syurga. Banyak yang berbicara pesimisme mulai dari media sebagai wadah
pendidikan politik mulai dirasuki kepentingan konglomerat, partai politik yang
mulai lupa akan janji, pemimpin yang lebih memilih duduk santai dan pelesiran
ke luar negeri atas nama kepentingan negara dll. Kondisi hari ini benar – benar
sangat ironis, banyak generasi terbaik mulai jauh dan menjauhkan diri dari
dunia politik. Mereka lebih memilih zona nyaman untuk berkarir dan membiarkan
orang orang yang tidak baik dan berkualitas untuk masuk disana dan mengurus
negeri ini.
Tak ada alasan untuk pesimis akan negeri yang kaya ini.
Pasca kemerdekaan tahun 1945 Indonesia berada dalam posisi sulit mulai dari
angka buta huruf yang tinggi, sumber daya manusia yang minim, insfrastruktur
yang hampir sangat kurang sekali. Tetapi sikap optimisme itu meyebar ke seluruh
penjuru negeri seperti hembusan angin yang terus berhembus. Semua orang turun
tangan menyelesaikan masalah negerinya. Ada yang bertugas mengusir penjajah,
ada yang berdiplomasi, ada yang menulis buku, ada yang bertugas menyiarkan
semangat melalui radio radio. Masalah yang besar itu perlahan terselesaikan
karena seluruh rakyat Indonesia memilih turun tangan dan merasa memiliki
masalah yang dilanda negeri ini.
Pemuda adalah generasi pembaharu yang dipenuhi dengan ide
dan semangat yang luar biasa. Tebarkan lah rasa memiliki negeri ini dengan
segala yang dimilikinya. Kita harus berhenti mengkritik tanpa berbuat. Kita
semua harus menjadi generasi yang kritis dan tidak takut mengkritik tetapi
berani memberikan solusi. Di benak pemuda masa depan negeri ini dititipkan.
Semua bisa berbuat untuk menebarkan inspirasi itu. Mulai dari hal terkecil
sampai hal yang besar, seperti berhenti menyebarkan isu negatif akan negeri
ini. Pemuda tak boleh apatis akan perubahan dan politik karena jiwa dan nasib
bangsa nya ada pada mereka.
Media boleh saja memperlihatkan betapa bejat dan rakusnya
para politisi dan petinggi negeri ini. Media boleh saja menyebutkan jumlah
hutang negeri kita ini. Tetapi kita punya pemuda dan orang orang baik yang bisa
mengurusi negeri ini, yang secara tulus menebarkan inspirasi dan optimisme akan
kemajuan. Optimisme bahwa janji kemerdekaan akan segera terlunasi.
Satu langkah yang kita lakukan akan sangat berarti untuk
melepaskan Indonesia dari hempitan percaya diri sebagai sebuah bangsa besar.
0 komentar