Perjalanan Paling Gila

By Si Anak Rimo - September 30, 2012

Malam itu tanggal 27 September 2012 aku harus segera kembali ke banda aceh setelah 2 hari berada di kota medan. Selama 2 hari itu sedikir sekali waktu untuk istirahat sehingga tidak bisa berkunjung ke tempat teman teman. Aku pun diantarkan oleh dua teman terbaik ku andi munandar dan mawardi ke stasium bus jurusan medan – banda aceh, aku sedikit minder ketika menaiki bus karena hari itu aku tidak sempat mandi sehingga aku memilih bangku belakang yang saya yakin tak kan ada cewek di deretan kursi belakang.

Setelah insiden beberapa tahun lalu tubuh ku tidak sanggup lagi berada dalam situasi dingin, saat itu aku berada di hutan seharian penuh dalam kondisi hujan dan tepat jam 8 malam tubuhku menggigil dengan kencang dengan rasa sakit yang tinggi. Dengan kondisi tubuh yang tidak suka dengan dingin Sampai sehingga aku sangat tidak menyukai tidur dikamar yang memakai AC.

Langsung ke inti cerita, Bus yang ku naiki saat itu adalah PATAS yang tidak memiliki kaca yang bisa dibuka dan memakai AC. Beberapa jam pertama aku masih tahan dengan suasana dalam BUS yang sangat dingin. Ketika bus sudah memasuki daerah langsa ketika semua penumpang tidur timbul tanda tanya dalam benakku yang sudah tak tahan dengan tubuh yang kedinginan.
Kenapa Cuma aku yang tak membawa selimut ?
Aku melihat semua orang tidur memaki selimut dan aku melihat selimut yang mereka pakai hampir sama semua.

Aku pun menjawab dalam hati mungkin mereka sudah sering naik bus sehingga sudah tau gimana dinginnya dalam bus sehingga mempersiapkan selimut tebal.Berbeda dengan aku yang terakhir naik BUS pada tahun 2003. Sehingga tidak up date kondisi terbaru ( hahahahaha ).
Ketika mulai masuk ke aceh timur aku ingin memberanikan diri kepada penumpang di samping ku  untuk meminjam selimut karena ku melihat ia sudah tidur pulas dari pertama berangkat. Tetapi tidak jadi karena aku malu bertanya.
Selama dari medan sampai ke sigli aku merasakan kedinginan yang sangat dan betapa terkejutnya ketika Bus masuk ke gunung Seulawah ketika aku berdiri untuk mengambil tas ternyata aku juga punya selimut yang memang telah disediakan oleh Bus di kursi tempat kepala ku bersandar yang ku duduki.
Aku tertawa sambil marah kepada kebodohan ku sendiri, aku malu hampir sepuluh jam aku tidur dengan kegelisahan dan lasak sekali dan itu disebabkan kebodohanku.
“ Kenapa ini bisa terjadi “ ujar ku dalam hati

Sampai kerumah aku ceritakan kepada teman satu kos ku dan ia pun tertawa begitu juga aku tertawa sambil berkata betapa bodohnya lah aku ini sampai hal sesepele ini aku tak tahu.



  • Share:

You Might Also Like

1 komentar