Selayang Pandang Pendidikan Aceh Singkil

By Si Anak Rimo - November 22, 2021

 


Saya punya satu impian, saya yakin ini impian kita semua. Suatu saat nanti, setiap anak di Aceh Singkil ini akan mendapatkan pendidikan yang bermutu, dimana pun mereka berada dan apapun latar belakang ekonomi, suku dan agamanya.


Malam ini kita berkumpul dalam satu ikhtiar pendidikan yang kita beri nama Malam Akrab Penggerak “ Makaprak “ sebagai upaya menyatukan derap langkah kita bersama dalam menyongsong pembangunan kedepan. Kepada Bapak, Ibu, dan guru saya semua serta para pegiat pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil, yang berasal dari berbagai latar dan instansi, ijinkan saya menyampaikan apresiasi atas peran aktif kita semua dalam ikhtiar pendidikan ini dan izinkan saya menyampaikan sekilas selayang pandang pendidikan.

 

Dunia saat ini adalah dunia yang sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan terjadi begitu cepat dalam skala eksponensial yang tidak pernah ditemui dalam sejarah umat manusia sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja, dan ini menjadi peluang serta tantangan besar yang harus kita sambut dalam menjalani dinamika perubahan.

 

Aceh Singkil sebagai daerah yang tergolong berusia muda, kini terus berbenah dan tumbuh berkembang, baik sektor ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Jika kita melihat data BPS tahun 2019, tercatat bahwa Angka Partisipasi generasi muda kita yang melanjutkan pendidikan ke Jenjang Pendidikan SMA/SMK/MA telah mencapai 68,59%. Artinya lebih dari separuh penduduk Aceh Singkil telah menyelesaikan wajib belajar 12 tahun. Dan dalam beberapa tahun belakang ini, jumlah yang melanjutkan pendidikan tinggi terus meningkat, ini tersebar di berbagai universitas, mulai dari Banda Aceh, Lhokseumawe,Medan, Padang, Yogyakarta, sampai Jakarta, Bandung, bahkan banyak pula yang mengenyam pendidikan S2 di luar negeri. Kabar baik lainnya adalah pada tahun 2020 dan tahun ini, banyak putra – putri siswa Aceh Singkil berhasil mendapatkan juara di Kompetisi Sains Nasional dan kompetisi lain.[1]

 

Kemajuan Singkel sebagai daerah yang kaya tidak bisa lebih cepat daripada kemajuan kita dalam dunia pendidikan. Dan pikiran manusia adalah sumber daya fundamental kita. John F. Kennedy. Belajar dari sejarah dan perkembangan pembangunan, daerah yang menjadikan pendidikan dan teknologi sebagai pondasi utama pembangunan telah terlebih dahulu merasakan manfaat kemajuan di berbagai bidang. Dan kita percaya hanya melalui pendidikan, kita dapat membawa arah Aceh Singkil yang lebih baik. Pembangunan sumber daya manusia lewat pendidikan ini tertulis langsung dalam pembukaan Undang – Undang Dasar 1945, salah satu janji kemerdekaan yang harus dilunasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ini adalah tugas kita semua yang ada dalam ruangan ini.

 

Aceh Singkil saat ini berada pada bonus demografi yang sangat besar, jumlah generasi millenials yang besar menjadi kekuatan kita dalam membangun, namun bisa menjadi bencana besar bagi daerah jika kita semua tidak mampu mengelolanya dengan baik. Beberapa permasalahan pendidikan yang kita lihat di lapangan antara lain ; masih banyaknya adik – adik kita yang kesulitan memilih jurusan kuliah, ada yang salah pilih jurusan kuliah, tingginya angka peredaran narkoba di generasi muda, sulitnya orang tua dalam membimbing dan menyusun rencana pendidikan anak, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan banyak permasalahan lain.

 

Tentunya hal-hal yang disebutkan tadi menunjukkan bahwa potensi pendidikan di Aceh Singkil amat besar. Walaupun perlu diakui masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Kita berharap Angka Partisipasi Murni di tingkat SMA terus meningkat dan lebih banyak lagi anak-anak kita yang menyandang gelar sarjana. Tidak hanya sebatas gelar saja, kita juga berharap bahwa kualitas pendidikan di Aceh Singkil mampu mencetak individu-individu yang bermartabat serta memiliki kontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara.

 

Begitu besarnya mimpi, harapan, dan cita-cita kita terhadap kemajuan pendidikan di Aceh Singkil tentunya tidak dapat diraih tanpa usaha dan kolaborasi kita semua, masyarakat Aceh Singkil itu sendiri. Seperti yang telah banyak digaungkan, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya orang tua, kepala sekolah, guru, atau pemerintah saja, namun tanggung jawab kita bersama sebagai satu kesatuan masyarakat Aceh Singkil. Tercatat telah hadir berbagai komunitas yang bergerak di bidang yang berbeda hadir pada kesempatan hari ini. Kita perlu mengapresiasi para peserta yang hadir pada hari ini karena Bapak, Ibu, Abang, Kakak, serta Adik-Adik sekalian telah peduli dan mau bergerak bersama demi kemajuan pendidikan di Aceh Singkil. Untuk itu, mari kita semua berdiri dan memberikan aplouse tepuk tangan yang semeriah mungkin.

 

Tentunya kami tidak ingin semangat kebersamaan ini berakhir pada malam hari ini. Selama ini, telah banyak yang telah bergerak baik secara individu maupun melalui komunitas masing-masing. Alangkah besar dan masifnya gerakan yang bisa kita lakukan demi pendidikan di Aceh Singkil apabila kita memiliki satu wadah yang memungkinkan kita untuk berkolaborasi dan saling bahu membahu dalam menjalankan kegiatan yang berdampak positif bagi pendidikan di Aceh Singkil. Untuk itu, kami mengajak Bapak, Ibu, Abang, Kakak, serta Adik-Adik sekalian untuk membentuk dan bergabung dalam satu komunitas yang menaungi para penggerak pendidikan di Aceh Singkil.

Kawan-kawan dari Indonesia Mengajar telah bersilaturahmi kepada para penggerak pendidikan di Aceh Singkil dan telah menampung aspirasi dari para penggerak. Hasilnya adalah suatu rumusan konsep sebuah komunitas yang bisa kita bahas bersama pada malam hari ini. Harapannya kita semua dapat sepakat dan meresmikan terbentuknya komunitas penggerak pendidikan tersebut di penghujung acara ini.

 

Konsep ini digagas karena kita melihat ada banyak sekali potensi yang ingin dan telah terlibat dalam berbagai gerakan pendidikan, walau terkadang dengan fokus kegiatan yang berbeda. Disinilah kita menilai bahwa harus ada wadah bersama. Sebelum mengakhiri selayang pandang ini, tentu ada yang bertanya seberapa penting sih pendidikan, menjadi saksi bahwa hari ini Pendidikan sebagai hulu telah membawa ribuan bahkan jutaan masyarakat meraih kesejahteraan. Gubernur, bupati, pengusaha, guru, pendidik, birokrat, dan para profesional lainnya merupakan contoh nyata hasil dari sebuah produk pendidikan. Pendidikan menjadi rekayasa sosial dalam meraih masa depan lebih baik, karena hanya lewat pendidikan kita dapat memilih pekerjaan, hanya lewat pendidikan kita mampu memiliki cakrawala melihat dunia terasa lebih kecil, dan banyak lainnya.

 

Dan ini haruslah menjadi tangggung jawab dan ikhtiar kolektif seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang telah terlebih dahulu merasakan kesejahteraan atas nikmat keterdidikan. Ikhtiar ini haruslah menjelma menjadi sebuah gerakan dan bukan hanya sebagai program semata, karena jika program perasaan memilikinya masalahnya ada di pelaksana, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Aceh Singkil: masyarakat peduli dan merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia ekonomi peduli dan Ormas / LSM mengorganisasi.

 

Terima kasih kami kepada Kepala Dinas Pendidikan yang terus berikhtiar melahirkan kebijakan dan program pendidikan, Bapak / Ibu semua yang terus bergerak di depan dan belakang layar pengabdian, harapan kami kolaborasi ini terus terbangun kedepan dalam wadah bersama. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Melapangkan dan Maha Meninggikan, selalu meridhai ikhtiar kita untuk mencerdaskan kehidupan di daerah kita tercinta.

 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar