Percakapan Kita
By Si Anak Rimo - August 25, 2016
Kau tahu, aku sungguh menyukai percakapan kita hari
itu. Aku sudah lupa kapan tepatnya hari itu.
Percakapan waktu itu di mulai ketika aku meminta mu
bercerita tentang masa – masa sekolah mu dulu. Entah kenapa malah akhirnya aku yang
mendongeng untuk mu, sebuah kebiasaan sebelum tidur jika kita saling mengirim
pesan. Cerita yang hanya ada di masa lalu. Dongeng ini bukan tentang kancil dan
buaya, atau dongeng cerita – cerita dari berbagai penjuru nusantara. Tapi ini
cerita tentang kita, lebih tepatnya cerita tentang kejadian – kejadian dalam
hidup yang kita sebut dongeng. Biasanya sebelum aku mendongeng, aku meminta mu
membuatkan ku segelas jus, lalu kamu
membalas “ Silahkan datang kerumah jika mau jus Tuan “.
Terkadang sesekali kamu melempar manja saat aku sedang
mendongeng, hampir setiap hari aku selalu saja punya bahan untuk ku dongengkan.
Hari itu kita sedang mendongeng tentang sebuah kampung halaman nun jauh disana,
bercerita tentang sekolah ku dahulu, sahabat, sanak keluarga hingga berbagai
kejadian yang menimpa ku beberapa tahun lalu. Walaupun kamu tak pernah masuk dalam
cerita itu, tapi sedikit banyak perjalanan hidup ku sudah kamu tahu.
Tak mudah meminta mu mendongengkan cerita untuk ku,
namun sesekali aku beruntung juga karena
kamu mau mendongeng. Butuh usaha ekstra untuk membujuk gadis satu ini. Aku suka
ketika kamu bercerita tentang teman – teman yang mendekatimu, cerita tentang
perjalanan mu seorang diri, cerita tentang candaan dan persahabatan dengan
teman – teman mu. Saat itu aku selalu tersenyum membaca pesan lalu membalasnya.
Ku ulangi sekali lagi, aku sungguh menyukai percakapan kita hari itu. Percakapan dimana aku merasa kita seperti berada di tahun 2020. Percakapan yang telah lama dan hanya akan terjadi lagi jika nanti kita sepakat. Semoga saja. Kamu pasti paham maksudnya dik.
“A professional
writer is an amateur who didn’t quit.”
0 komentar