Sarjana Berbagi Cerita #9 : Ilmu Perpustakaan, Sang Ahli Informasi
By Si Anak Rimo - June 22, 2019
Saat media sosial (medsos) dan media massa ”menguasai”
sebagian besar waktu kita, apa yang terpikir olehmu? Apa saja medsos yang kamu
miliki hingga saat ini? Seberapa aktifkah kamu menggunakannya?
Fenomena pertukaran informasi yang begitu dahsyat dewasa
kini, tanpa disadari, telah membawa kita kepada realita di atas realita—alias hyperreality—dan
pencitraan media, simulakra manusia di dunia maya. Tidak jarang kita menjadi
bingung dalam memilih informasi mana yang relevan karena begitu banyaknya data
atau informasi yang tersedia.
“The Power of Kepepet” pun kemudian menjadi
andalan dalam menyelesaikan sesuatu, seakan semuanya bisa dikerjakan instan
sejak ada Mbah “Google”. Apakah setiap yang kamu dapatkan di “Google” akurat?
Dapat dipercaya? Tepat guna?
Itulah beberapa contoh sederhana mengapa ”ahli informasi”
sangat dibutuhkan dewasa ini. Terutama dalam era keterbukaan informasi untuk
publik, dimana setiap harinya siapapun bisa membuat informasi dengan kuantitas
yang sangat besar. Ahli informasi-lah yang menjadi jembatan antara pengguna dan
informasi yang dibutuhkan.
“Ahli informasi” adalah sebutan lain dari pustakawan,
dokumentalis, arsiparis, kurator dan lainnya. Ilmu Informasi dan
Perpustakaan sejatinya adalah sebuah ilmu terapan yang mengajarkan
pengelolaan informasi yang telah diciptakan sehingga dapat ditemukan kembali (retrieval
system) untuk digunakan dan atau dikembangkan.
“Ngapain aja sih jurusan Perpustakaan itu? Ngejagain buku
doang?”
Betul sih menjaga buku, tapi tidak sesederhana itu.
Bayangkan saja seorang pustakawan itu seperti seperangkat komputer lengkap
dengan modemnya. Di situlah sebenarnya fungsi penjagaan yang ada pada seorang
pustakawan—dia yang akan mengarahkan penggunanya menemukan informasi yang tepat
dan cepat (reference).
Setelah lulus kita mesti jadi pustakawan? Bisa jadi …. Tentu
saja kita bisa menjadi pustakawan, yang memiliki kompetensi yang up to date tentunya.
Pustakawan yang up to date adalah yang menguasai instruktur, menguasai
kepustakawanan, serta capable dan familiar menggunakan
teknologi informasi.
Kita juga bisa menjadi arsiparis. (What?) Apa coba
arsiparis itu? Pekerjaan yang berhubungan dengan dokumen kuno ya?
Sedikit benar.
Setiap lembaga pasti menciptakan informasi setiap harinya,
inilah yang kemudian sering kita ulang-ulang dengan istilah “birokrasi”. Semua
lembaga baik pemerintahan maupun nonpemerintahan memiliki “memori”nya
masing-masing, mulai dari administrasi internal, kerjasama, peraturan dan
regulasi, serta lainnya. Mulai dari surat undangan sampai akta hukum. Semua
dikelola dengan sangat bijak oleh seorang arsiparis. Dengan demikian, selama
masih ada sebuah lembaga, pasti ada dokumen yang harus dikelola, dan pasti
membutuhkan arsiparis.
Karir seorang ahli informasi tidak hanya terbatas pada
pustakawan atau arsiparis saja, namun juga pengelola informasi lain seperti
pengelola museum, pemprograman sederhana untuk lembaga informasi, pusat
dokumentasi, dokumen kontrol, dan sebagainya. Sekolah perpustakaan di Indonesia semakin bertambah setiap
tahunnya. Hal ini terjadi tentu bukan suatu kebetulan, namun karena, di era
informasi seperti saat ini, pengelola informasi memang sangat dibutuhkan.
Mata kuliah yang diajarkan dalam jurusan ini sangat beragam,
terutama berkenaan dengan teknologi informasi, manajemen, kajian masyarakat, Information
Retrieval System, serta studi lembaga informasi lainnya. Jurusan ini tergolong masih baru dibandingkan dengan
jurusan-jurusan lainnya. Karena merupakan ilmu terapan, Ilmu Informasi dan
Perpustakaan juga mempelajari ilmu-ilmu dari rumpun ilmu lainnya seperti yang
telah disebutkan di atas untuk pengayaan materi.
Mengembangkan masyarakat yang informationliterate
(melek media) dan mempelajari tentang aksesibilitas informasi di perusahaan
membuat perkuliahan sangat menyenangkan, karena kita tidak hanya mempelajari
benda—buku, komputer, dan dokumen—saja, namun juga belajar tentang regulasi,
masyarakat, lembaga, koleksi, pemasaran dan lainnya.
Cukup sampai di sini ya. Semoga sudah dapat gambaran jurusan
Perpustakaan itu ngapain aja. Mari kita wujudkan masyarakat yang information
literate di Indonesia!
Dina Oktaviana | @dinaoktaviana99
Ilmu Informasi dan Perpustakaan, UI
dina.oktv@gmail.com
0 komentar