Cerita Menjadi Ajudan #6 : Belajar Keikhlasan dari Sosok Kepala Desa
By Si Anak Rimo - June 23, 2019
Peletakan Batu Pertama Mesjid Istiqamah Tuddin, Sukajaya, Kuala Baru |
“ Saya mempunyai niat
dan harapan, selama saya hidup atau saat menjadi kepala desa ini, ada terbangun
satu mesjid di desa kita ini sebagai rumah ibadah dan ladang amal untuk kita di
akhirat kelak, apalah arti kekuasaan tanpa pengabdian dalam keikhlasan dalam beramal
“
– Kepala Desa
Begitulah
sepotong kalimat yang keluar dalam sambutan Kepala Desa Suka Jaya pada peletakan batu pertama
mesjid di Desa Suka Jaya, Kuala Baru.
Hari
itu, Jumat 22 Februari 2019. Ada satu pengalaman yang membuat saya merenung
dalam hati sambil merasa bersalah atas waktu yang saya sia – siakan selama ini.
Hari itu kita menghadiri Musrenbang “ Musyawarah Rencana Pembangunan “ Kecamatan
Kuala Baru. Hari itu jadwal saya mendampingi Bapak Bupati untuk menghadiri
acara itu, kita berangkat dari pendopo Bupati ke sungai dekat makam syech
Abdurrauf, tempat itu memang menjadi tempat boat dan sampan masyarakat
bersandar jika bepergian ke Singkil. Karena akses terdekat yang dapat ditempuh
jika ingin ke Singkil atau Kuala Baru, ya hanya melalui jalur sungai.
Bapak
itu selalu menyempatkan hadir langsung saat Musrenbang, sesibuk apapun beliau
akan berusaha hadir, Beliau merasa ini moment untuk dapat kumpul dan
mendengarkan langsung keluhan dan masukan dari masyarakat.
Saya
bersyukur banget bisa sering berkunjung ke kecamatan ini, tempat yang
sebelumnya tak pernah saya datangi. Walaupun sebetulnya saya sering agak gugup
juga jika harus menyeberangi sungai terbesar di dan terpanjang di Aceh ini.
Mungkin kita semua juga tau bahwa sungai ini adalah habitat dari buaya yang
telah mendiami sungai ini ribuan tahun lalu. Wajar saja banyak orang yang
takut, boat yang dinaiki sangat kecil di tengah sungai yang begitu besar,
banyak juga cerita dari masyarakat bahwa buaya yang hidup disini berukuran
besar.
Dalam
tulisan ini, sebenarnya saya ingin bercerita tentang sosok kepala desa yang
memberi tauladan kepada saya atas satu dedikasi dan pengabdian terhadap kampung
halaman. Selain membuka musrembang kecamatan, Bapak Bupati juga meletakkan batu
pertama pada pembangunan mesjid. Sebenarnya tulisan ini bercerita tentang
mesjidnya, melainkan tentang semangat membangun mesjid ini.
Sejak
desa ini lahir dan tumbuh, belum pernah
ada mesjid. Sehingga masyarakat sangat mengharapkan sekali kehadiran mesjid di
tengah – tengah desa mereka, walaupun sederhana setidaknya ada untuk tempat
beribadah. Saat moment Kepala Desa memberi sambutan itulah saya merenung atas segala ucapan beliau, saya rasa kepala desa ini memiliki kesamaan dengan Bupati, mereka berdua memiliki kegemaran memberikan bantuan untuk pembangunan mesjid.
Kepala Desa Suka Jaya, Kuala Baru |
0 komentar