Edisi Tokoh : Kisah Panjang Dibalik Perjalanan Karir SBY #2

By Keumala Bangsa - January 06, 2019


Tahun berikutnya dibuka kesempatan ujian masuk Sesko lagi, tetapi karena saya belum lama menjadi Danyon di daerah operasi tidak boleh ikut ujian. Jadi, tahun kedua saya tidak masuk dan tahun ketiga pun tidak masuk karena tahun ketiga tidak dibuka tes ujian masuk Seskoad. Akhirnya, saya baru berkesempatan masuk Seskoad pada tahun keempat dari angkatan saya. Tetapi tidak apa-apa, karena saya yakin tidak berarti kalau masuk Seskonya belakangan lantas kariernya ketinggalan atau jelek. Saya yakinkan hati saya dengan pikiran ini. Saya mengikuti ujian masuk Seskoad di Timor-Timur, dan Alhamdulilllah akhirnya saya bisa mengikuti seleksi dan lulus untuk mengikuti pendidikan Seskoad.

Dari kisah tadi saya ingin berpesan, jadi kalau diantara Saudara ingin mengikuti suatu pendidikan, apakah Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) atau Sesko dan ternyata belum lulus pada kesempatan pertama dan kedua, jangan kecil hati, jangan putus asa, jangan pula menyalahkan sana, menyalahkan sini dan jangan pula menyalah-nyalahkan institusi. Saya pun mengalami yang semacam itu, padahal saya lulus nomor 1 (memperoleh penghargaan Adhi Makayasa) dari angkatan saya di Akademi Militer. Yang pasti kita harus yakin Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Mendengar segala usaha dan doa kita.

Saudara-saudara, saya lanjutkan ceritanya, setelah itu saya masuk Seskoad. Menghadapi akhir pendidikan saya pun berharap, karena baru saja dua setengah tahun bertugas di Dili Timor-Timur, selesai pendidikan saya pun berharap mendapatkan tugas baru yang  fresh begitu. Kemudian, alhamdulillah, di akhir pendidikan Seskoad saya lulus nomor 1. Biasanya yang berprestasi menjadi Danyon atau jadi Paban Madya atau jadi apa begitu. Karena saya sudah pernah menjadi Danyon, tidak mungkin mengulang lagi. Ternyata saya diangkat menjadi dosen Seskoad. Teman-teman saya banyak yang ketawa, dan saya diledeki  sama teman-teman karena menjadi dosen. Karena pada waktu itu ada anggapan menjadi dosen bukan pilihan ideal. Yang dianggap ideal intinya di satuan tempur atau yang pangkatnya dan ban merahnya, danyon, dandim dan seterusnya. Karena memang sudah keputusan, saya jalani tugas sebagai dosen dengan sebaik-baiknya, karena saya yakin.


“Bukan jabatan yang membuat orang menjadi besar, tetapi karena orangnyalah jabatan itu menjadi penting.”

Saya membuktikan, dengan menjadi dosen pun bisa berprestasi. Selama menjadi dosen, meskipun saya sudah Seskoad, saya memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan Sesko komperatif di Amerika Serikat. Pulang dari sana sudah diramaikan akan menjadi Sekretaris Pribadi (Sespri) Panglima TNI. Di sini sebenarnya saya bersyukur bisa kembali ke satuan lintas udara. Tapi tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan saya ditarik ke Staf Umum Angkatan Darat (SUAD) dengan jabatan yang hampir tidak pernah saya bayangkan, yaitu menjadi staf ahli di Dinas Penerangan Angkatan Darat. Logika dan lazimnya, jika melihat latar belakang saya, pendidikan saya, pengalaman tempur saya, tidak mungkin saya mengalirnya kejabatan itu. Tapi saya bismillah, saya laksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya.


Suatu ketika saya bertemu dengan mantan Danbrigif saya, yang sudah berpangkat bintang satu, beliau memperhatikan badge lokasi Dispenad, dan pangkat Letnan Kolonel yang menempel di baju saya. Beliau bertanya:


“Lho ada masalah apa dengan kamu?”

“Siap, tidak ada komandan,” jawab saya. “Nggak mungkin, kamu kok jadi Staf Ahli Dispenad, itu apa salahmu?” tanya beliau lagi sepertinya tidak percaya.

Namun, sesungguhnya setelah saya jalani dan tekuni tugas ini, akhirnya saya menemukan hikmah dan jawabannya. Di sini saya mendapat pelajaran dan pengalaman berharga menjadi staf yang bertugas membantu pemikiran termasuk menyiapkan pidato-pidato  Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), waktu itu Kasadnya Bapak Jenderal TNI Edi Sudrajat dan wakilnya Letjen TNI Wismoyo Arismunandar.

Nah, setelah itu ada perubahan lagi. Setelah menjadi Staf Ahali Dispenad, sadanya tidak kembali ke satuan tempur, tapi saya menjadi staf pribadi. Jadi, untuk para staf pribadi, saya juga pernah menjadi staf pribadi juga, yaitu Staf Pribadi Kasad, Pak Edi Sudrajat, kemudian Pak Edi Sudrajat menjadi Menhankam, menjadi Pangab dulu, saya dibawa menjadi Staf Pribadinya Panglima ABRI (Pangab) merangkap jadi Staf Pribadinya Kasad, karena belum diganti. Kemudian Pak Edi Sudrajat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhamkam), Pak Feisal Tanjung menjadi penggantinya sebagai Pangab. Jadi saya sempat merangkap menjadi Staf Pribadi Menhamkam, Staf Pribadi Pangab dan Staf Pribadi Kasad.


Jadi setiap hari, saya menghadapi tumpukan map untuk Menhamkam, map untuk Panglima ABRI dan beberapa saat juga untuk Kasad, karena tidak lama Kasadnya pindah. Jadi tiap pukul 06.30 sudah sampai di kantor. Dari pukul 07.00 sampai pukul 10.00 saya menyelesaikan urusan Menhamkam, Pak Edi Sudrajat, setelah tugas yang ada saya selesaikan, saya pindah kantor ke Panglima ABRI. Begitulah yang saya lakukan setiap hari. Untung tidak terlalu lama, hanya beberapa bulan. Pada waktu itu juga ada orang yang ngeledekin  saya, mengapa kok menerima saja pekerjaan seperti itu. Bagi saya sama sekali tidak ada masalah. Saya melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. We love this profession, kami hanya bisa mencintai pekerjaan ini. Dari semua yang saya jalani tersebut, pada akhirnya saya berkeyakinan bahwa sebetulnya saya merasa dididik dan dilatih untuk mengetahui permasalahan Angkatan Darat, permasalahan Pertahanan dan Keamanan pada waktu itu. Jadi merupakan kesempatan yang baik pula bagi saya, untuk mengenal semuanya.


Setelah melalui liku-liku penugasan tersebut, akhirnya alhamdulillah, saya mendapat penugasan kembali ke brigade infanteri (Brigif) sebagai Komandan Brigif Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad di Cilidong. Setahun di situ saya pindah menjadi Asisten Operasi (Asops) Kodam Jaya. Nah, di situlah saya memperoleh kesempatan, mendapatkan panggilan untuk mengikuti seleksi pendidikan Lemhannas di Australia. Saya ikut seleksi ujian dan dinyatakan lulus. Selanjutnya, saya sudah mempersiapkan paspor, visa, juga pakaian. Ketika sudah tinggal berangkat, tiba-tiba, tidak ada angin, tidak ada hujan, dibatalkan pemberangkatan saya.


Di sini saya menghadapi fitnah yang kedua. Ada informasi yang sampai ke Panglima ABRI, katanya, Asops Kodam Jaya Kolonel Inf Susilo Bambang Yudhoyono tidak mau Lemhannas di Australia. Yang saya dengar, atas informasi tersebut. Marahlah Panglima ABRI dan memerintahkan untuk membatalkan keberangkatan saya. Karena waktunya tinggal satu hari, tidak ada lagi kesempatan klarifikasi. Atas kejadian ini saya kembali lagi bersama istri, membagi rasa, menguatkan diri untuk ikhlas menerima kenyataan seperti ini. Saya tidak putus asa, tidak kecewa, tidak juga uring-uringan. Selanjutnya, Allahu Akbar, Allah Maha Besar, hanya beberapa bulan setelah itu saya memperoleh promosi jabatan menjadi Danrem, di Yogyakarta. Jadi Danrem di Yogyakarta juga tidak lama, karena kemudian ada panggilan tugas ke Bosnia.


Penugasan ke Bosnia ini, bagi saya menjadi catatan tersendiri. Waktu jadi Danrem di Yogyakarta, saya ditelepon oleh Pak Fahrul Rozi, Waasops Kasum TNI. Intinya, ada permintaan personil ABRI bintang satu dari Indonesia untuk menjadi Komandan Pengamat PBB, di Bosnia. Saya ditanya Pak Fahrul Rozi, menurut Anda siapa orangnya yang tepat? Saya sebut nama sahabat saya Prabowo Subianto.


“Prabowo saja Pak, sahabat saya. Saya kira dia lebih pantas memegang jabatan itu”,
 jawab saya. 

Singkat kata, Pak Fahrul telepon saya lagi, bahwa Prabowo tidak mau, karena lebih memilih tugas di Indonesia. Beberapa hari kemudian Saya ditelepon oleh Pak Fahrul Rozi lagi. Beliau menegaskan:

“Ini sudah perintah panglima ABRI, Anda yang berangkat ke Bosnia”, katanya.

Jadi, sebenarnya awalnya saya hanya dimintai pertimbangan dan sudah menyarankan orang lain yang saya pandang lebih pantas mengemban jabatan ini. Tetapi justru saya sendiri yang akhirnya mendapat perintah untuk berangkat. Saya hanya diberi waktu kurang lebih tujuh hari untuk persiapan ke Bosnia. Pengganti saya juga belum ada, tapi saya harus berangkat. Tidak lama bertugas di Bosnia. Di sana ada perubahan. Misi PBB berubah statusnya diganti dengan pasukan NATO yaitu IFOR (International Forces) yang datang menggantinya. Singkat kata, saya harus kembali ke Tanah Air. 


Di Tanah Air saya dengar sudah disiapkan jabatan sebagai Waasops Kasum ABRI. Tapi sampai di Indonesia berubah informasi, saya diarahkan menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya. Kemudian, singkat kata setelah menjadi Kasdam, berlanjut menjadi Pangdam II/Sriwijaya. Nah di sini, setelah setahun menjadi menjadi Pangdam II/Sriwijaya, ada kebijakan baru, ada rencana percepatan bagi generasi ’70-an, yaitu angkatan ’70, ’71, ’72, ’73 untuk jabatan-jabatan puncak di jajaran ABRI.

Selanjutnya : Kisah Panjang Dibalik Perjalanan Karir SBY #3  

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Cukup Modal 10rb Saja Anda Dapat Bertaruh Bersama PokerAyam Dengan Didukung Oleh Server Terbaik Indonesia dan Telah Bekerja Sama Dengan Ovo Sebagai Media Transaksi Terpopuler Saat ini.

    Bonus menarik untuk member setianya :
    > Bonus Freechip New Member 10%
    > Bonus Freechip Deposit Harian 5%
    > Bonus BONUS NGABUBURIT & SAHUR BARENG POKERAYAM

    HUBUNGI KAMI:
    LiveChat : www.pokerayam.top
    WA : 0812-2222-1680
    LINE : POKERAYAM

    ReplyDelete
  2. PROMO HADIAH indonalo SPESIAL UNTUK KALIAN PECINTA BOLA ONLINE. DISINI KAMI AKAN MEMBERIKAN HADIAH HIBURAN UNTUK KALIAN DALAM FITUR PERMAINAN TEBAK SCORE DI SETIAP MINGGUNYA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL 500,000.00 RUPIAH TANPA DI UNDI!

    Hadiah dari tebak skor ini adalah total IDR 500rb di bagi rata ,Contoh :
    - jika ada 1 pemenang hadiah IDR 500rb
    - jika ada 5 pemenang hadiah masing - masing @IDR100.000
    - Jika ada 10 pemenang hadiah masing - masing @IDR50.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : ( Promo Tebak Skor Indonalo )

    KONTAK PERSON INDONALO

    Telp/WA : +85515416144
    Line : Cs_Indonalo
    Livechat : indonalo

    Kunjungi juga blog Prediksi Togel Terjitu dibawah ini

    Prediksi TOgel Online

    ReplyDelete