Ketika Senyum Mulai Memudar

By Si Anak Rimo - July 07, 2013


Jika matamu berat untuk memandangi statusku ini yang lewat diberandamu, maka ringankanlah jempolmu itu untuk pergi dari statusku. Jika bibirmu terpaksa untuk senyum pada wajah foto profil ku, maka relakanlah wajahmu itu untuk berpaling dari dinding ku. Jika susah untukmu melupakan kesalahan postingan ku, maka senangkanlah lidahmu itu untuk menghina ku semaumu dikomentarku ini. Jika kau tak mau berkomunikasi dengan ku bahkan mendengarkan suara mu kepada ku tinggalkan lah sebuah gambar senyum sekali saja walau dalam setahun.

Kita telah cukup lama  berteman di dunia nyata bahkan di dunia maya tetapi hari ini kita seperti orang yang baru kenal dalam sebuah bus kota dan pergi begitu saja. Terkadang ketika aku hadir di dunia maya dan hanya dapat melihat foto profil di percakapan bahwa saat itu juga kau hadir dan tidak memberikan sebuah tanda bahwa kau hadir. Kau memberikan komentar kepada mereka tetapi kepada ku sebuah jempol saja terasa berat untuk ku. Mungkin foto profil ku terlalu jelek dan seram sehingga kau tak suka melihatnya terpampang dan numpang lewat di beranda mu. Tapi jika suatu hari nanti terdengar di telingamu berita kematian halaman ku ini, maka ikhlaskanlah komentarmu ini sekarang dan jempolmu itu untuk mengusung jasad halaman ini dan bisikkan juga ke layar monitor bahwa kamu telah memaafkan ku yang pernah ribut di dunia mayamu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar