Masih bolehkah aku jatuh cinta ?
By Si Anak Rimo - July 07, 2013
Bertahun tahun aku mencintai bayangan dan mimpi mu saja
tanpa pernah berbicara apalagi mendengar suara mu. Bertahun tahun pula aku
menahan rindu untuk ingin bertemu dan mendengar suara mu. Begitu berat
penantian ini ku jalani, ketika aku tahu bahwa ternyata kau telah
mencintai yang lain, bahkan kau bercerita kepada ku bahwa engkau mencintai seseorang
yang telah lama kau kenal sejak kecil dahulu. Rasanya langit biru itu runtuh
dan menimpai tubuh ku. Begitu lama aku harus menunggu semua ini sampai rindu
itu terasa bagaikan ombak yang siap menghantam bibir pantai.
Aku tak tau kenapa aku harus jatuh cinta kepada bayangan
mu ?
Rasanya semua sudah berakhir ketika kamu bercerita
tentang lelaki yang kau cintai. Tapi aku akan sabar untuk setia menanti sampai
waktu ku untuk menanti berakhir. Terkadang aku ingin mencari yang lain untuk
mengobati luka hati ku yang tak kunjung sembuh oleh besarnya rindu dan rasa
harapan itu kepada mu duhai wanita dambaan hati.
Aku mencoba untuk mengirim pesan pendek kepada mu sekedar
bertanya bagaimana kabar mu. Engkau pun membalas dengan sangat pendek sekali
seolah – olah kita tak pernah kenal sehingga aku tak pantas mendapat sedikit
perhatian mu, terkadang jangankan bertanya bagaimana kabar ku, pesan ku saja
terkadang jarang engkau balas. Terima kasih untuk waktu yang panjang karena kau telah
menjadi wanita yang selalu ku tunggu. Aku mungkin berhutang budi kepada mu
karena dirimu telah membuat hati ini belajar arti penantian dan kesetiaan dan
perbuatan – perbuatan yang tak pantas ku lakukan. Semoga kau baik – baik saja
dalam menjalani hari – hari mu.
Saat ini aku tak tau harus kepada siapa ku labuhkan hati
ini. Masih adakah sosok wanita yang ingin menerima ku untuk bersama –
sama mengarungi luasnya lautan kehidupan yang penuh dengan ombak – ombak besar.
Aku berharap selesai kuliah ini kita bisa bersama – sama meninggalkan kampung
halaman kita untuk terus menuntut ilmu. Bersama – sama hidup di negeri yang
belum pernah kita kunjungi. Aku tak tahu apakah penantian ku ini akan berakhir
dengan indah atau berakhir dengan tangisan seperti dalam kisah Pudarnya
Pesona Cleopatra. Tapi aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik untuk
ku.
Aku merasa tak pantas diri ini untuk mendapatkan wanita
sholeha seperti yang ku impikan dahulu. Aku sudah berusaha untuk menutup hati
ini agar tak berpaling. Bahkan hari ini aku sedang berusaha untuk menjadi
lelaki yang sholeh sehingga aku pantas bersanding dengan mu kelak. Kini aku tak
akan sedih ketika mengetahui bahwa kau tak mencintai ku atau pun mengharapkan
ku. Hari ini aku hanya berusaha untuk mencintai mimpi ku sehingga mimpi yang
telah banyak ku tuliskan dapat ku rasakan bersama dengan wanita yang Allah
kirimkan untuk ku kelak.
Bersabarlah wahai hati untuk terus menanti datangnya
waktu indah itu. Ketika hati dan diri ini sudah siap maka Allah akan
mengirimkan sosok bidadari dunia yang akan menemani mu dikala senang dan sedih.
Ia akan menjadi ibu yang melahirkan generasi – generasi yang penuh cinta dan
ketulusan dalam berbuat, ia akan menjadi pelita keluarga nantinya. Akan menjadi
penyejuk ketika suami lelah berkerja dan menjadi tempat bersandar ketika ombak
cobaan mulai datang.
Aku akan bersiap – siap menyambut mu wahai pujaan hati ku
dimana pun engkau berada dan siapa pun itu nanti. Aku akan menyambutmu sepenuh
hati dan cinta. Aku tak tahu apakah engkau adalah orang yang berada di dekat ku
atau sama sekali tak ku kenal saat ini.
0 komentar