Palang Merah Indonesia, atau yang sering kita sebut PMI adalah satu organisasi kemanusiaan yang terus berjalan bersama dalam setiap program kemanusiaan, terutama dalam membantu masyarakat mendapatkan darah. Biasanya kalau ingat PMI pasti terbayang donor darah. Saya mau cerita satu kegiatan kita bersama keluarga besar PMI, bersama ketua terpilih yang baru saja dipilih beberapa hari lalu. Kita berkunjung ke dua desa yang berada di pinggiran aliran sungai, Rantau Gedang dan Teluk Rumbia.
Dalam beberapa diskusi, sebenarnya niat mengunjungi korban keganasan buaya ini telah lama bersemayam, namun terkendala waktu dan hal lain, dan PMI menjadi rumah untuk mempercepat semua pengabdian itu. Hari Minggu, kita pun berkunjung ke dua desa ini.
“ Musibah ini adalah hal yang tidak kita inginkan, namun ini adalah suratan yang ditakdirkan Sang Pencipta, tetapi kita sebagai manusia harus berikhtiar untuk terus waspada menjaga diri dari buaya yang menjadi predator di sepanjang aliran Sungai Singkil, dilema karena Sungai ini menjadi tempat mencari nafkah dan habitat predator “, ujar Hidayat Riadi.
Kedatangan rombongan PMI ini untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan empati atas musibah yang menimpa sanak saudara kita, juga menjadi kegiatan di akhir pekan berkumpul dengan masyarakat setempat. Kehadiran disambut langsung oleh keluarga korban, semuanya menyampaikan terima kasih atas perhatian dari kebaikan. Pada kesempatan itu, Ketua PMI Aceh Singkil beserta rombongan pengurus menyerahkan sejumlah bantuan berupa uang tunai dan sembako untuk keluarga yang ditinggalkan. Dan salah satu keluarga korban dari almarhumah Sawiyah mengucapkan terima kasih dan sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan buaya yang kian meresahkan,
Walau belum dilantik secara resmi, namun tidak menyurutkan langkah program pengabdian kemanusiaan yang menjadi tujuan utama organisasi PMI, dan pelantikan ini tinggal menunggu jadwal yang diberikan pengurus provinsi.
PMI ini selalu dekat dengan hati masyarakat, karena ia selalu diidentikkan dengan darah yang dibutuhkan kala banyak masyarakat sakit. Tak ada politik, suku atau budaya yang memisahkan. PMI menjadi rumah kemanusiaan untuk semua kalangan yang ingin memberikan pengabdian.
Permasalahan yang mengakibatkan korban jiwa ini bukanlah hal pertama, namun kerap terjadi saban waktu. Disatu sisi masyarakat mencari nafkah di sungai, disisi lain sungai adalah habitat dari buaya. Dahulu pemerintah pernah merelokasi masyarakat dua desa ini ke dataran yang jauh dari sungai, mereka kesulitan mendapatkan lapangan kerja dan mencari nafkah, sehingga sebahagian besar kembali ke pemukiman awal. Ada lagi beberapa tahun lalu kita mendengar ada kelompok masyarakat yang menjadi pembeli hewan biawak, padahal biawak adalah salah satu hewan yang mampu menjaga populasi buaya yang terus meningkat.
Saat buaya dalam proses kembang biak dengan bertelur, biawak adalah salah satu pemangsa telur buaya, sehingga membantu mengurangi kembang biak buaya ditengah rantai makanan yang menempatkan buaya sebagai predator dan tingkat tertinggi. Berkurangnya populasi biawak maka secara otomatis meningkatkan populasi buaya.
0 komentar