Singkil, Bongkahan Mutiara di Selatan Aceh

By Keumala Bangsa - September 13, 2018

Aceh Singkil
Kabupaten Singkil resmi memekarkan diri dari Kabupaten Aceh Selatan pada 1999. Sejak itulah daerah terletak di paling selatan Provinsi Aceh atau di pesisir pantai barat Pulau Sumatera ini mencoba mandiri, termasuk dari industri pariwisata. Singkil berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, dan Sumatera Utara. Sebagian besar wilayah Singkil merupakan dataran yang umumnya berada di sisi selatan. Daerah perbukitan mewarnai bagian utara dengan ketinggian rata-rata 53 meter di atas permukaan laut. Sementara daerah kepulauan berada di Kepulauan Banyak. Iklimnya tropis. Cuacanya dipengaruhi oleh angin musiman yang biasanya bertiup dari barat laut atau barat daya.

Masyarakatnya heteregon, hasil akulturasi dari suku Aceh, Sumatera Barat (Minang), dan Sumatera Utara (Nias). Percampuran budaya ini dapat ditemui dalam kesenian dan kebudayaan. Paling mudahnya, amatilah saat mereka bertutur. Akan terlihat Bahasa Aceh, Bahasa Aneuk Jamee (Minang), dan Bahasa Pak-pak (Sumatera Utara), dengan langgam yang khas. Namun ada satu bahasa khas di Pulau Tuangku, yaitu Bahasa Haloban di Desa Haloban.

Desa Haloban di Pulau Tuangku diyakini sebagai tempat pertumbuhan penduduk pertama di Pulau Banyak. Pulau Banyak saat masih satu kecamatan dulunya berpusat di Haloban. Masyarakat yang pertama kali menduduki Pulau Tuangku (dulunya bernama Pulau Tulale) tak terlepas dari hasil kerjasama Raja dari Sumatera Barat dengan Kerajaan Aceh. Sultan Malingkar Alam asal Padang saat itu menjadi raja yang memimpin perkembangan Pulau Banyak. Dari Haloban lahir bahasa khas yang namanya sama dengan nama desa. Haloban kemudian menjadi ibu kota Kecamatan Pulau Banyak Barat, saat Pulau Balai dijadikan sebagai pusat Kecamatan Pulau Banyak.

Kabupaten Singkil ibarat bongkahan mutiara di ujung selatan Aceh yang perlu diasah sehingga menghasilkan beragam bentuk perhiasan. Daerah ini memiliki sejumlah sumber kekayaan alam baik di daratan maupun kepulauan yang akan memukau setiap orang yang melihatnya secara langsung.

Di daratan ada Rawa Singkil dengan keanekaragaman hayati yang terjaga. Sejumlah flora dan fauna langka dapat dijumpai seperti orangutan sumatera, harimau sumatera, badak sumatera, beruang madu, monyet ekor panjang, wak-wak, kura-kura, dan puluhan spesies burung seperti beo, perling, cucak, kutilang, bangau tongtong dan buaya yang menampakkan diri saat kita menelusuri hutan Rawa Singkil yang mungkin sama seperti di Hutan Amazon.

Kepulauan Banyak adalah anugerah tersendiri bagi Kabupaten Singkil. Keindahan alam bahari yang luar biasa dapat disaksikan di sejumlah gugusan pulau di Kepulauan Banyak, yang menyimpan sejumlah titik atraksi wisata yang cukup populer saat ini, seperti untuk aktivitas island hopping, senorkeling, diving, surfing, dan kayaking.


Segala potensi pariwisata di Kabupaten Singkil tersebut dirasa masih membutuhkan perhatian lebih terutama dari Pemerintah Pusat sehingga membuatnya benar-benar menjadi perhiasan yang siap dipasarkan. Kami ingin jadikan sektor pariwisata sebagai core economy-nya Kabupaten Singkil, sebagaimana semangat membangun industri pariwisata Indonesia saat ini di bawah komando Presiden Jokowi. Selain sektor pariwisata, Kabupaten Singkil juga memiliki potensi di bidang perikanan, perkebunan, dan pertanian. Karena itu pemerintahan Singkil sangat terbuka untuk pihak-pihak yang ingin membangun dan berinvestasi untuk mengembangkan sektor-sektor industri di Singkil menjadi lebih baik. Kami berharap profil pariwisata Singkil ini dapat menjadi referensi yang tepat bagi Anda.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar