Di dalam dunia
yang serba cepat seperti saat ini, hal yang dijamin untuk gagal adalah tidak
berani mengambil resiko.
-
Mark Zuckerberg
Tahun lalu, lebih dari 13 NGO ” Non Govermental Organization “ yang menjadikan Aceh Singkel sebagai lokasi project, dan Insya Allah dalam waktu dekat akan ada yang hadir membangun kerjasama baru dengan Singkel. Banyaknya hadir NGO ini bukan tanpa sebab, ada keindahan dan sumber daya alam yang begitu indah dan menyokong oksigen dunia yang masih terjaga. Kondisi ini menjadi momentum yang tepat untuk anak muda untuk mempercepat membangun sumber daya manusia agar menjadi motor penggerak terhadap project internasional di masa depan, dan isu lingkungan yang menjadi perhatian dunia dengan pendanaan luar biasa besar.
Beberapa waktu lalu, saya bersama dengan Bang Fauzan membangun silaturahmi dengan melakukan kunjungan ke kantor Swisscontact di Jakarta. Sosok satu ini tidak asing di Aceh Singkil, ia adalah senior yang sejak lama menjadi abang dan teman, serta partner berbagai project, dua kali menjadi ajudan dan stafsus Bupati Singkel, dan kini berkarir di Kemenko Marves bersama Menko Luhut Binsar Pandjaitan, dan bagi saya ia adalah birokrat sejati dan salah satu aset terbaik Singkel dengan kemampuan berbagai disiplin ilmu yang sangat beragam. Kita berdua sedang membangun ikhtiar membangun yayasan lingkungan untuk menjadi rumah anak muda di Singkel dalam bersinergi dengan visi dan isu dunia.
Dengan ilmu dan pengalaman yang terbatas, kita memulai safari pembelajaran ini dengan berkunjung ke kantor Swisscontact, yayasan independen Swiss untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negara-negara berkembang. Berdiri sejak tahun 1959, bekerja secara ekslusif dalam kerangka kerja sama pembangunan internasional. Dalam berbagai safari kita, mereka menyebutkan Singkel sangat seksi untuk menjadi perhatian dunia.
Kantor Swisscontact di Jakarta |
Tahun ini ada jutaan dollar yang diberikan dunia melalui lembaga donor untuk menjaga SM Rawa Singkil. Kemampuan menjaga perubahan iklim menjadi daya tarik, dan kita meninjau langsung bersama BKSDA serta NGO yang bergerak di lingkungan perihal pemberdayaan masyarakat dan ikhtiar membuka SM Rawa Singkil ini menjadi destinasi ekowisata dengan memberdayakan beberapa desa penyangga.
Penting banget buat generasi muda untuk menjadikan isu lingkungan dan perubahan iklim sebagai rencana studi. Beberapa program sedang disiapkan untuk meningkatkan nilai tambah dari berbagai kekayaan alam dari Rawa Singkel ini untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan ekonomi, kawasan ekowisata baru, dan lainnya. Ada banyak sekali peluang besar dalam berbagai project lingkungan yang dapat dijadikan jalan karir di masa depan. Ini moment tepat agar generasi muda mengambil peran dalam berbagai program internasional dalam menahan laju perubahan iklim yang kian bergerak cepat. Tentu bisa menjadi mitra dari setiap lembaga donor maupun NGO yang masuk ke Aceh Singkil. Sungguh, Singkel sangat seksi dimata dunia dengan segala kekayaan yang Allah SWT limpahkan di Tanoh Metuah ini untuk kita jaga bersama.
Bagi aktivis lingkungan dan anak muda Singkel bisa sama - sama belajar bahasa inggris nantinya lewat program bahasa yang sedang disiapkan Bapak Pj Bupati Aceh Singkil dengan berbagai program bahasa, TOEFL dll. Kini, bersama Munji, putra Singkel yang kini sedang study master di Belanda dengan jurusan Pariwisata Lingkungan dengan fokus perhatian pada SM Rawa Singkel, kita sedang menjajaki kerjasama Pemkab Aceh Singkil dengan lembaga bahasa di Kampung Inggris, Pare, Kediri untuk anak - anak muda Singkel dapat belajar bahasa inggris dengan jumlah yang besar dan tutor terbaik. Semoga investasi sumber daya manusia menjadi jembatan kemajuan Singkel di masa depan.
0 komentar