Contoh Essay Motivasi Menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar
Apa motivasi Anda bergabung menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar?
Saya percaya bahwa pendidikan adalah eskalator pembangunan paling masif dan efektif untuk negeri seluas Indonesia. Alasan utama menjadi Pengajar Muda adalah ingin belajar dan berbagi atas apa yang saya miliki sebagai bentuk rasa terima kasih saya pada semua kebaikan Negeri ini. Kondisi bangsa yang dipenuhi dengan masalah, saatnya saya ingin ikut ambil bagian untuk berkontribusi melunasi janji kemerdekaan mencerdaskan anak bangsa. Dua tahun terakhir saya berkumpul dengan banyak para purna Pengajar Muda dan beberapa kali bertemu pendiri dan inisiator Gerakan Indonesia Mengajar, ada rasa berbeda tentang semangat berbuat untuk perubahan, saya melihat mereka sosok yang inspiratif dan penuh semangat turun tangan pada setiap kondisi negeri ini. Saya ingin menjadi bagian seperti mereka.
Melalui gagasan merajut tenun kebangsaan bersama rakyat Indonesia dimanapun berada nantinya, mengenalkan Indonesia atas segala kekayaannya kepada masyarakat. Disamping itu, saya ingin belajar akan budaya dan pendidikan di penempatan nantinya untuk saya bawa pulang ke Aceh. Saya punya mimpi dan harapan tentang pembangunan daerah saya terutama bidang pendidikan, untuk itu saya harus menjadi pribadi yang tangguh dan solutif atas setiap permasalahan yang ada dan saya percaya bahwa langkah menjadi Pengajar Muda dapat membentuk pribadi saya sedemikian rupa.
Saya ingin setiap anak Indonesia optimis dan berani bermimpi walaupun dengan segala keterbatasan serta menjadi penyambung harapan bahwa negeri ini sedang berusaha melunasi janji itu melalui kehadiran saya nantinya. Karena mimpilah yang menjadikan saya seperti ini. Mereka harus melampaui mimpinya dan izinkan saya menjadi bagian dari ikhtiar bersama ini mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Ceritakan pengalaman Anda ketika berada dalam situasi yang bertentangan dengan nilai/prinsip yang Anda yakini dan bagaimana Anda mengatasinya !
Sebagai mahasiswa politik saya berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang saya pelajari dalam kehidupan sehari - hari. Tahun 2012 lalu ada pemilukada Kepala Daerah tingkat Kabupaten di kampung halaman saya dimana beberapa anggota keluarga dari kedua orang tua menjadi bagian pada salah satu calon. Saat itu saya tahu bahwa calon yang mereka dukung tidaklah sesuai kriteria saya dan sesuai ilmu yang saya pelajari selama ini karena memiliki catatan kasus dan tidak menggunakan cara – cara yang baik, saya diminta pulang ke kampung halaman untuk ikut menjadi bagian dari Timses.
Saya disediakan uang untuk pulang dan
mengajak teman - teman lainnya tapi saya lebih memilih tidak menerima dan
memakai uang sendiri. Disana saya diminta ikut ambil bagian pada proses politik
dengan cara – cara yang bertentangan dengan nilai dan prinsip yang saya yakini.
Saya menolak dengan lembut semua ajakan agar hubungan dengan anggota keluarga
saya tetap terjaga. Disamping itu saya terus mensosialisasikan kepada teman –
teman dan lingkungan saya tentang ilmu yang saya pelajari bahwa pemimpin kita
kedepan haruslah sosok yang berkualitas.
Disatu sisi saya harus mendukung bagian dari keluarga saya tapi disisi lain ini
bertentangan dengan nilai yang saya jaga dan paling takutkan.
Akhirnya pemilihan telah selesai dan saya dapat menjaga hubungan dengan sanak saudara dengan tetap memegang teguh nilai – nilai yang saya yakini selama ini serta mensosialisasikan ilmu yang dipelajari di kampus.
Ceritakan pengalaman Anda ketika berada dalam lingkungan/kondisi yang terbatas/tidak menguntungkan dan bagaimana Anda menghadapinya ?
Saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata di salah satu desa di Kabupaten Aceh Besar, kondisi desa penempatan saya sedang memiliki masalah internal. Masyarakat desa tersebut sebenarnya belum ingin menerima mahasiswa KKN dikarenakan sedang memiliki masalah internal yang belum terselesaikan. Tetapi kita diterima oleh Kepala Desa dengan segala kondisi. Masalah yang saya hadapi adalah pihak masyarakat sedang berusaha menurunkan Kepala Desa dengan berbagai cara karena beberapa masalah dan kelompok saya harus terus berinteraksi dengan masyarakat untuk menjalankan program. Masalahnya masyarakat meminta saya dan kawan kawan untuk tidak terlalu dekat dengan kepala desa sedangkan seluruh kegiatan dan nilai mahasiswa harus selalu berhubungan dengan beliau. Kedua belah pihak saling memberikan penjelasan negatif dan berharap kelompok saya masuk pada bagian masalah ini dan mendukung salah satu pihak.
Saya melakukan interaksi dan menjaga hubungan baik kepada dua belah pihak dan tidak masuk pada masalah internal. Tidak memihak siapa pun atas masalah ini. Siang hari saya berkerja dan berhubungan dengan kepala desa untuk menjalankan program sedangkan malam hari saya bersantai di warung bersama masyarakat. Berinteraksi dengan seluruh komponen desa tanpa membahas masalah yang sedang terjadi di desa.
Alhamdulillah setelah menjalankan ini,
semua program saya dapat berjalan lancar walaupun tidak maksimal serta saya
dapat menghabiskan waktu satu bulan penuh di desa tanpa menghadapi masalah –
masalah lainnya dengan nilai yang memuaskan.
Ceritakan pengalaman Anda dalam melakukan suatu perubahan di organisasi/lingkungan! Bagaimana Anda melakukan hal tersebut dan apa dampak dari tindakan tersebut ?
Beberapa tahun lalu saya pernah diamanahkan menjadi pengurus dan ketua beberapa gerakan dan organisasi. Tahun 2013 lalu saya diamanahkan menjadi salah satu Koordinator di Gerakan Turun Tangan Aceh, sebuah gerakan yang mengajak setiap orang untuk ikut turun tangan pada masalah yang ada di negerinya terutama pada masalah politik. Seiring waktu banyak sekali tantangan dan masalah yang terus datang. Menjaga kepercayaan ditengah transisi garis perjuangan membuat saya harus mencari sebanyak mungkin ide dan cara yang baik untuk terus bergerak dan melakukan komunikasi secara personal kepada setiap relawan.
Satu tahun terakhir banyak sekali relawan baru yang terdiri dari berbagai latar belakang ilmu, usia bahkan asal daerah. Berbeda karakter dan perilaku membuat saya harus menjaga keharmonisan diantara sesama relawan. Sebahagian besar relawan adalah pribadi yang baru pertama ikut berorganisasi. Ditengah tuntutan untuk terus bergerak kita juga harus diarahkan untuk membentuk militansi dan pendidikan politik kepada relawan serta melakukan regenerasi kepengurusan baru. Hal utama yang saya lakukan adalah penguatan nilai – nilai perjuangan serta membuat seluruhnya merasa nyaman berada di gerakan ini. Setelah semua nyaman dan akrab maka dimulailah pendidikan dan penguatan nilai – nilai gerakan itu melalui beberapa program dan komunikasi personal. Saya menyiasati agar setiap relawan keluar dari zona nyaman melalui berbagai program dan menjadikan mereka pelaksana langsung seperti program Turun Tangan Aceh Mengajar, Club Membaca dll.
Kini mereka menjadi pengurus dan relawan yang penuh dengan militansi dan semakin peduli terhadap lingkungan. Turun Tangan Aceh kini memiliki daya Tarik dan semakin dikenal di berbagai kalangan karena aksi dan programnya.
Ceritakan situasi ketika Anda menemukan dan menyelesaikan suatu masalah di organisasi/ lingkungan, dimana Anda tidak menunggu orang lain untuk menyelesaikannya !
Saya lahir dan besar di daerah yang tidak begitu peduli terhadap pendidikan. Sewaktu berada di perantauan untuk kuliah, saya banyak sekali mendengar kabar negatif tentang perkembangan anak muda di kampung halaman. Mulai dari pemakaian barang – barang terlarang, ugal – ugalan, tidak peduli terhadap pendidikan sampai pada tidak beraninya bermimpi dll. Pemerintah, masyarakat, kepolisian terlihat lebih banyak diam dan tidak banyak melakukan pencegahan. Saya merasa sedih dan bersalah atas kondisi ini.
Saya takut ini semakin meluas apalagi terjadi pada keluarga saya, bersama dengan tetangga yang sama – sama diperantauan saya membentuk sebuah gerakan untuk mencoba mencegah masalah ini terus berlanjut. Saya dan dia membentuk Gerakan Aku Anak Kampung, sebuah gerakan yang mengajak setiap anak muda untuk peduli pada lingkungan kampung halaman melalui program pendidikan dan kesehatan. Program pertama kita adalah Saweu Sikula. Saya datang ke beberapa sekolah untuk mensosialisasikan betapa pentingnya kesehatan dan pendidikan, menjauhi barang – barang terlarang serta mengajak mereka untuk berani bermimpi. Mengundang Kapolsek, Dokter, Tim Kesehatan untuk menjadi pemateri hadir di ruang – ruang kelas berbagi kisah dan inspirasi.
Gerakan ini telah berhasil mengajak banyak teman – teman saya untuk lebih peduli pada masalah di kampung halaman terutama masalah pendidikan dan prilaku. Kini anak – anak mulai paham dan mengerti arti sebuah mimpi, perlahan menjauhi hal – hal yang tidak baik serta banyak pihak seperti Pimpinan Daerah Kecamatan, Dokter, Polisi dll yang ikut turut serta untuk peduli pada kondisi ini.
Ceritakan pengalaman Anda dalam meyakinkan orang yang kedudukannya lebih tinggi dari Anda untuk mendapatkan dukungan atas sebuah ide atau inisiatif.
Berada dan tumbuh di lingkungan yang tidak begitu peduli terhadap pergerakan anak muda membutuhkan semangat dan percaya diri yang tinggi. Saat saya dan kawan - kawan hendak melaksanakan program Gerakan Aku Anak Kampung, saya mendapat hambatan karena Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) tidak setuju dikarenakan program saya merupakan bagian dari tugas mereka dan kami mengambil pemateri yang bukan dari lingkup instansi mereka. Saya ingin program ini mengajak dokter - dokter yang asli putra daerah untuk ambil bagian, beliau tidak memberi izin karena program yang sama dengan Puskesmas setempat.
Saya mengatakan bahwa tujuan kita mengajak aktor lokal ialah untuk meningkatkan kebersamaan dalam bergerak serta dapat memancing gerakan yang lebih besar terhadap kepedulian masyarakat. Waktu itu kebanyakan aktor lokal yang berprofesi dokter bertugas di kecamatan lain dan tidak diberi izin. Akhirnya setelah diskusi panjang saya meminta beliau mengirimkan dokter pendamping untuk program Sosialiasasi Kesehatan dan berbagi Profesi kepada generasi muda.
Akhirnya acara dapat berjalan dengan lancar dan pemateri semakin ramai yang hadir dikarenakan aktor lokal ikut andil. Stakeholder yang lain juga ikut hadir menyukseskan program Gerakan Aku Anak Kampung.
Ceritakan pengalaman Anda mengatasi kesulitan yang muncul dalam mencapai kesepakatan ketika bekerja sama dengan rekan kerja, anggota kelompok, atau orang lain !
Sewaktu menjadi Koordinator Turun Tangan Aceh pernah dipertemukan pada diskusi alot untuk membahas salah satu program kelas berbagi di salah satu sekolah binaan Turun Tangan Aceh. Secara pribadi saya menyarankan untuk dihentikan saja karena kurangnya komitmen dari sebahagian tim dan tidak efektifnya kegiatan serta banyak sekali menguras waktu dan tenaga sejumlah relawan sehingga mengganggu program lain. Kebanyakan mereka yang memilih melanjutkan program ini ketika program berjalan komitmennya kurang dan terlihat seperti lepas tangan. Tetapi, beberapa tim lain bersikeras untuk tetap melanjutkan dengan berbagai alasan. Dengan berbagai pertimbangan yang ada seharusnya acara ini harus dihentikan.
Akhirnya saya dan kawan - kawan lebih memilih mengalah untuk tetap melanjutkan beberapa bulan lagi sebagai bentuk evaluasi apakah ini dilanjtukan atau tidak. Walaupun saya tidak setuju dengan langkah ini tapi saya tetap menjaga komitmen demi kelancaran program ini. Program saya jalankan agar tidak terjadi gesekan yang kuat dan menjaga kekompakan TIM.
Beberapa bulan setelah berjalan program tersebut, saya menghentikan karena berbagai alasan. Setelah itu saya menganti program tersebur dengan program lain dan saya bersama teman teman dapat fokus melaksanakan program lain.
Ceritakan kegagalan terbesar Anda, baik dalam kompetisi dengan orang lain maupun suatu pekerjaan. Bagaimana situasinya dan bagaimana Anda mengatasi kegagalan tersebut ?
Saya pernah mempunyai cita - cita untuk menjadi seorang yang berkerja di pemerintahan, untuk itu saya berharap sekali untuk bisa kuliah di sekolah kedinasan Institut Pemerintahan Dalam Negeri / IPDN. Saya sering membayangkan berpakaian rapi ala para Praja dan mulai mencari tahu segala hal yang berkaitan dengan IPDN. Saya terus belajar dan berolahraga agar nanti saat mengikuti seleksi penerimaan tidak mengalami kesulitan berarti. Mulai belajar psikotest, hitungan koran dan Potensi Akademik.
Banyak cerita yang mengatakan bahwa siapapun yang ingin menjadi Praja IPDN harus memiliki dana yang besar dan backing untuk memudahkan kita pada setiap tahapan. Tapi saya lebih percaya pada kemampuan diri sendiri dan takdir. Tahap per tahap saya lewati dan akhirnya saya gagal di tahap kesehatan. Ada kesehatan saya yang tidak bisa ditolerir karena akan membahayakan diri kedepan. Solusinya, saya ingin tidak kalah saing dalam hal kemampuan dengan lulusan IPDN. Untuk itu saya tingkatkan belajar di bidang pelajaran yang sesuai dengan jurusan kuliah.
Sekarang saya sudah melupakan kegagalan itu dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk terus lebih giat dalam belajar dalam mengejar cita - cita.
Sebutkan hal-hal yang mungkin menghalangi Anda untuk menjadi Pengajar Muda jika Anda diterima? Bagaimana Anda mengatasinya?
Tidak ada halangan mendasar yang menghalangi niat dan langkah saya untuk menjadi Pengajar Muda. Tekad yang sudah bulat dan restu dari kedua orang tua telah mengiringi langkah saya untuk menjadi bagian dari Gerakan Indonesia Mengajar. Kesehatan dan kejiwaan saya tidak ada masalah. Satu hal yang akan menjadi sedikit pertimbangan adalah bahwa saya tidak mungkin berharap pada satu rencana tanpa menyiapkan rencana lain ketika terjadi perubahan. Untuk menjadi Pengajar Muda saya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam mendapatkan kepastian kelulusan, saya juga berencana untuk mandaftar pada program beasiswa LPDP karena tanah kelahiran saya termasuk pada salah satu program Afirmasi / Daerah Tertinggal yang mendapat kemudahan. Jadwal waktunya sedikit bersamaan dan saat mendaftar ini saya belum mengisi formulir beasiswa apapun. Kesempatan ini tidak akan berulang dua kali sehingga saya harus memanfaatkan segala kesempatan yang ada untuk menjadi Pengajar Muda atau meraih beasiswa.
Tetapi jika saya terlebih dahulu diterima untuk menjadi Pengajar Muda dibandingkan beasiswa LPDP maka saya akan meninggalkan seluruh proses yang saya ikuti pada program lain. Jika saya lulus menjadi Pengajar Muda maka konsentrasi saya akan penuh untuk menjalankan tugas sebagai Pengajar Muda di penempatan nantinya.
Ceritakan kepada kami hal lain yang Anda ingin sampaikan tentang diri Anda.
Saya lahir dan tumbuh di daerah yang tidak begitu peduli terhadap pendidikan. Tetapi orang tua saya adalah seorang pendidik yang banyak mengajarkan arti pentingnya pendidikan dengan cara menjaga mimpi dan cita - cita saya sehingga saya suka belajar sejak kecil. Saya merasakan sekali bagaimana manfaat keterdidikan dan saya ingin semua anak Indonesia harus merasakan hal yang sama.
Saya bukanlah seorang anak muda yang jenius tapi saya punya keinginan yang kuat untuk melakukan suatu perubahan. Rasa cinta saya pada Indonesia terus tumbuh, kata kebanyakan orang saya mudah bergaul dan bisa mempengaruhi orang sekitar untuk ikut serta atas apa yang saya lakukan kepada mereka. Selalu bersikap optimis dan berpikir positif atas kondisi yang saya alami. Sebelum mendaftar ini saya sudah terlebih dahulu belajar bagaimana menjadi guru dan pribadi yang peduli terhadap dunia pendidikan, saya belajar di Gerakan Turun Tangan Aceh melalui interaksi kepada anak anak. Saya siap lahir dan batin siap untuk ditempatkan dimanapun nantinya.
Izinkan saya mengambil kehormatan ini menjadi Pengajar Muda dengan segala yang saya miliki untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.
0 komentar