Kumpulan Ide #7 ; Revitalisasi Lapangan Mariam Sipoli, Stimulus Baru Ekonomi Masyarakat Kota Rimo.

By Si Anak Rimo - August 09, 2022

 

Foto diambil dari Acehtrend, Sadri Ondang Jaya

Konsep ini sudah 3 tahun yang lalu digagas dan coba didesain. Saya ingin kisahkan lahirnya konsep ini, salah satu sahabat saya waktu kecil Reza Adrian dkk, yang kini menetap di Jakarta pulang kampung ke Rimo, Beliau sampaikan bahwa ia merasa daerah kita harus terus tumbuh seperti daerah lain, Ia mencoba memikirkan apa yang bisa mereka kontribusikan dalam menyusun ide untuk mewarnai berbagai potensi di Aceh Singkil. Akhirnya lahirlah konsep ini, didesain dari jarak jauh tanpa pulang kampung kala itu.

Saya ingin tuliskan pentingnya revitalisasi Lapangan Mariam Sipoli untuk kebermanfaatan yang lebih luas ditengah kemajuan zaman yang begitu cepat. Dalam analisa kita bahwa kawasan ini menjadi titik sentral berbagai kegiatan masyarakat terutama untuk keperluan olahraga dan wisata kuliner atau event, sebagai anak muda yang bergerak di dunia usaha, saya melihat kawasan ini menjadi stimulus percepatan pertumbuhan ekonomi dan menjadi ruang terbuka untuk setiap interaksi dalam membangun masyarakat yang lebih modern.

 

Saya pribadi menilai bahwa kawasan lapangan ini memiliki potensi yang besar, namun dengan kondisi yang ada potensi besar itu kian tergerus oleh ketidakpedulian kita dalam menyiapkan konsep agar ini menjadi ikon kota. Lokasi ini dapat menjadi kawasan bisnis kuliner dan ruang terbuka hijau serta berbagai kegunaan lain, yang tidak hanya memberi ruang kita berkumpul, tapi menjadi stimulus melahirkan banyak pengusaha muda lainnya, karena permasalahan yang selama ini dihadapi oleh pebisnis pemula adalah market pasar serta tempat yang strategis.


Desain ini hanya salah satu dari banyak desain tentang betapa potensinya setiap sudut di daerah batuah ini, ada anak laut, Pulau Banyak, Alun – Alun Singkil, dll. Seperti desain alun - alun Singkil, saya membayangkan para pengambil kebijakan di daerah ini upacara, seperti para petinggi negara di Jakarta. Unik dan merangsang wisata.


Pembangunan kawasan terbuka seperti ini tidak hanya untuk Rimo dan Singkil, melainkan akan menyebar sesuai dengan zona pembangunan yang menjadi central ekonomi di beberapa kawasan. Selain memberikan manfaat sebagai pusat kegiatan dan kuliner masyarakat yang akan menyerap banyak UMKM, pedagang tak perlu risau mencari pasar, karena lokasi ini di desain menjadi titik central orang berkumpul dalam berbagai agenda, juga menjadi ruang interaksi bagi anak – anak yang dalam usia pertumbuhan untuk melatih motorik mereka. Asumsi kita kawasan ini mampu memutarkan uang lebih kurang 100 jt dalam satu malam.


Desain ini tentu belum sempurna karena prosesnya memang begitu cepat dan kita tidak mendalami lokasi, tapi ini akan diupgrade kedepannya setelah kajian akademik kita selesai tentang konsep utuh yang mampu menkolaborasikan dunia pendidikan, olahraga, seni, ekonomi dll dalam satu kawasan ini. Bahkan rincian anggaran yang disusun pun sangat minim, saya mencoba membedah postur keuangan daerah, terutama dalam belanja langsung, project ini sangat mudah untuk dilaksanakan di beberapa kawasan yang kita bagi dalam beberapa titik, ketimbang kita membangun jalan di area perkebunan yang terkadang hanya diakses oleh sebahagian kecil orang. Tak hanya bagi sebuah kota yang sedang tumbuh, kehadiran sebuah ruang terbuka hijau menjadi keharusan ditengah dinamika masyarakat.


Imajinasi saya kawasan ini di pagi hari dipenuhi oleh orang yang berolahraga dan senam, adik - adik yang ingin latihan jasmani bisa bertukar pikiran dan saling melengkapi, jajanan dan aneka sarapan pagi hadir menawarkan, Siang hingga sore kembali menjadi tempat olahraga dan bermain anak - anak atau kegiatan music, latihan stand up, nari dll, dan malam menjadi alun alun segala kuliner dan bisa menjadi ajang kegiatan hiburan yang dalam memberikan dampak ekonomi dan sosial yang nyata dalam percepatan pembangunan.


Konsep utuh untuk ide, desain, biaya bahkan sejarah dan goal yang ingin dilahirkan dari kawasan ini akan segera ditulis dalam blog nantinya, dalam diskusi kecil dengan seorang bahwa kawasan ini akan dilepas sesuai masa berakhirnya menjadi fasilitas umum untuk menunjang pertumbuhan Aceh Singkil.

 

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. Jika ingin berlari cepat, maka kita butuh jantung yang kuat ”
    Saya mencoba meminjam istilah ini dari Ekonom Faisal Basri dalam satu acara di telivisi. Dalam pemaparannya beliau mencoba menganalogikan jika sistem perekonomian selayaknya organ jantung, dengan mekanisme menyedot dan mensirkulasikan darah yang sudah dipompa ke seluruh tubuh agar setiap organ tubuh manusia dapat bekerja dengan optimal. Pertanyaannya, Apakah Aceh Singkil memiliki cukup “ darah “ untuk memompa pembangunan yang selama ini belum maksimal ? lalu, Siapakah sosok pada pilkada nanti yang mampu menambah darah agar pembangunan dapat berjalan baik ?

    ReplyDelete