Lahirnya Program Ruang Narasi ; Spesial With PJ Bupati Aceh Singkil Marthunis
Aceh Singkil merupakan kabupaten yang memiliki begitu banyak keberagaman yang harus terus dijaga ditengah kondisi bangsa yang semakin memasuki era globalisasi. Beragam suku, agama dan bahasa mewarnai kehidupan bermasyarakat dan pembangunan di Aceh Singkil. Melihat kondisi daerah yang mulai dipenuhi isu disintegrasi dari berbagai kelompok dan golongan terhadap polarisasi politik, masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap pembangunan daerah, minimnya kolaborasi swasta dan pemerintah dalam melahirkan kebijakan, hingga banyaknya peristiwa politik, ekonomi, budaya dan sosial yang harus dikaji mendalam dalam proses pendidikan terhadap masyarakat luas.
Kabupaten Aceh Singkil telah berusia 22 tahun, usia yang cukup matang dalam membangun suatu daerah. Setelah melihat perjalanan panjang daerah ini, radio sebagai media melihat bahwa harus ada keberanian untuk mereflesikan kembali atas kondisi dan tantangan perkembangan zaman saat ini, dan dimasa akan datang.
Dalam konsep Smart City yang menekankan pada upaya inovatif yang dilakukan oleh ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningatkanya kualitas hidup manusia dan komunitas setempat. Hadirnya daerah yang maju “ Smart City “ harus memenuhi enam pilar, yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding.
Lahirlah satu konsep kecil yang akan menjadi program di radio Xtra FM yaitu, RUANG NARASI. Program yang akan membahas berbagai konsep ide, opini, serta tantangan dan solusi permasalahan yang dihadapi daerah dalam bidang pendidikan, politik, lingkungan, ekonomi, sosial, budaya. Dan melalui program ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang demokrasi, baik dalam partisipasi maupun dalam proses melahirkan pemimpin Aceh Singkil yang dapat menjawab permasalahan daerah.
Dalam program ini, ada beberapa program kecil yang menjadi pembeda seperti program bedah buku, dan bedah kejadian berbagai peristiwa yang terjadi di Aceh Singkil dan Indonesia. “ Membuka cakrawala dari sisi yang berbeda “
Secara umum maksud dan tujuan dari Program Ruang Narasi ini adalah ; untuk memberikan ruang kepada anak muda dan masyarakat Aceh Singkil dalam berbagi konsep dan ide terhadap permasalahan dan pembangunan di Aceh Singkil, menjadi wadah pembelajaran langsung terhadap tema dan isu – isu terkini di Aceh Singkil, menjadi ruang belajar terhadap berbagai hal terkait bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, lingkungan dan budaya, menjadi wadah untuk bedah buku dalam membangun budaya literasi di masyarakat luas.
Pasca reformasi, terjadi perubahan di berbagai model pembangunan yang selama ini sentralistik menjadi lebih merata di daerah, atau kita kenal model desentralisasi. Muncul satu istilah pembangunan inklusif, satu strategi pembangunan yang mengedepankan pemerataan akses dan aset pembangunan.
Pentingnya pembangunan ekonomi inklusif ini juga disebutkan secara eksplisit di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014. Pembangunan ekonomi yang inklusif adalah yang menyertakan semua kelompok dan golongan masyarakat serta masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang terpencil dan terisolasi, seperti di wilayah-wilayah perbatasan dan di pulau-pulau terluar.
Pembangunan ekonomi yang inklusif juga dituju dengan meningkatkan partisipasi pada proses perumusan kebijakan dan implementasinya dari semua golongan masyarakat. Pelibatan ini menandakan pemihakan pembangunan pada masyarakat yang tertinggal. Maka setelah masuknya era reformasi jelas terlihat kalau pembangunan inklusif yang merata dan berpihak bagi masyarkat tertinggal menjadi strategi pembangunan yang baru setelah evaluasi trickle-down effect yang gagal.
Pernah dalam satu diskusi bersama senior saya di kampus Teuku Raja Muda Bentara, selain sebagai penulis, ia juga pemerhati sejarah dan politik di Aceh menuliskan dalam pesan whattshap ;
“ Brother, ada tiga daerah kunci di Aceh, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe dan Singkel, disini peradaban Aceh dahulu “. – Muda Bentara
Keunikan, kekayaan dan keistimewaan daerah Singkel ini tidak disadari oleh kita semua, malah orang dari luar daerah yang melirik Singkel dengan penuh peluang, daerah yang memiliki sumber daya yang sangat beragam, laut, hutan, sungai, gunung, perkebunan, hingga sejarah yang begitu kaya. Hal ini harus diketahui oleh mereka yang diberikan amanah untuk menjalanan roda pembangunan, karena permasalahan pembangunan adalah murni ditangan kita masyarakat Singkel, bukan ditangan provinsi atau pusat, namun kolaborasi terhadap mereka harus terbangun guna percepatan pembangunan.
Dalam program ini dengan tema membaca ulang arah pembangunan Aceh Singkil agar rakyat dapat mengetahui rencana dan proses pembangunan di masa depan.
0 komentar