Kumpulan Ide #7 : Dunia Pariwisata, Salah Satu Kunci Pembangunan Aceh Singkil

By Si Anak Rimo - October 05, 2018


" Saat warga Aceh berpikir tentang tempat untuk mengisi waktu liburan bersama sahabat dan keluarga, saya ingin Aceh Singkil berada dalam daftar liburan mereka " 
- Si Anak Rimo

Harapan itu tentu akan terwujud jika kita berkerja keras dalam membangun dunia pariwisata di Aceh Singkil. Bukan pekerjaan mudah, terlebih letak kabupaten ini yang sangat jauh dari kota – kota besar. Dalam sepuluh tahun terakhir, sektor pariwisata semakin mengokohkan dirinya menjadi salah satu peraup devisa yang sangat besar, hal ini disebabkan oleh satu kenyataan yang tidak bisa dibantah: pariwisata telah menjadi kebutuhan primer masyarakat maju.

Sebagai warga Aceh Singkil, saya melihat ini adalah peluang besar dan juga tantangan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah. Sektor pariwisata ini akan memberikan dampak ekonomi ketika banyak wisatawan yang berlibur dan berkunjung, kunjungan mereka tentu memberikan dampak ekonomi karena perputaran uang yang terus tumbuh, serta menjadi tantangan jika sektor pariwisata ini tidak dimaksimalkan, warga akan banyak berlibur ke luar daerah untuk mengisi liburan dan membuat perputaran uang berada di luar Aceh Singkil.


Ini salah satu video tentang keindahan Pulau Banyak, satu pulau yang sangat terkenal di mancanegara. Ini potensi sangat besar untuk mendatangkan wisatawan ke Aceh Singkil.

 

Kenapa pariwisata menjadi salah satu kunci pembangunan Aceh Singkil ?

Pertama, karena keindahan alam dan keberagaman budaya yang dimiliki, ini potensi pembangunan yang sudah ada dan hanya perlu dilestarikan dikembangkan. Pemerintah dan masyarakat tak perlu repot untuk menciptakan wahana wisata karena alam sudah menyediakan semuanya, pantai yang indah, laut yang luas, air terjun, danau, sungai yang membentang hingga hutan dengan keanekaragaman yang melimpah, semua sudah tersedia.

Kita mengakui bahwa infrastruktur di daerah ini masih minim dibanding daerah – daerah lain, sehingga kekayaan alam harus dapat dimaksimalkan dengan baik, tentu membutuhkan sentuhan stakeholder dalam membuat alam ini menjadi manarik dan berbeda dengan daerah lain. Tak banyak daerah yang memiliki alam seperti Aceh Singkil, laut yang luas sekali, sungai yang banyak, kawasan ekosistem, serta gugusan pulau – pulau yang tersusun rapi di samudra hindia yang sulit terlukiskan, dan itu jarang dimiliki daerah lain.

Kedua, destinasi wisata merupakan salah satu alasan orang berkunjung ke suatu daerah. Tumbuh dan berkembangnya sektor pariwisata akan memberikan suntikan effect terhadap perkembangan sektor lain seperti sektor perdagangan, kerajinan, perhubungan, serta berbagai sektor lainnya.  Meningkatnya kunjungan wisatawan tentu akan membawa perputaran uang yang besar di daerah wisata, tinggal kita bersama dengan pemerintah daerah menciptakan peluang usaha agar pengunjung yang datang dapat menggunakan uangnya untuk menikmati liburan, seperti pusat kerajinan tangan, sovenir, pusat jajanan khas Singkel, atau berbagai hal lainnya yang dapat menambah pendapatan masyarakat.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga memberi manfaat kepada masyarakat setempat. Bahkan di beberapa daerah, sektor pariwisata memberikan energi dobrak yang luar biasa terhadap kemajuan daerah, karena akan membukan banyak lapangan kerja dan sektor ini akan dapat menumbuhkan pola pikir masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan zaman. 

Ketiga, pembangunan pariwisata memberi dampak yang cepat terhadap pertumbuhan ekonomi. Membangun dunia pariwisata tidak dapat dengan seorang diri atau satu instansi / dinas, melainkan harus bersama - sama dengan berbagai stakeholder. Meningkatnya kunjungan wisatawan akan membukan usaha - usaha baru seperti swalayan, toko makanan, penginapan, dan berbagai usaha lain. Selain itu, sektor ini akan membuka pos - pos kecil untuk sumber - sumber perputaran uang seperti biaya karcis masuk ke object wisata, biaya parkir dll.

Ada banyak faktor lain sih yang dapat dijadikan kenapa pariwisata kita harus terus dikembangkan, terlebih saat ini Gugusan Pulau Banyak menjadi salah satu icon wisata unggulan Aceh yang terus dipromosikan. Sehingga suatu keharusan kita di daerah menyiapkan hal yang berkaitan supaya program di provinsi dapat terintegrasi dengan kebutuhan dan program daerah. Ketika pusat siap mempromosikan Aceh Singkil, maka kita harus jauh lebih siap untuk menyambut setiap wisatawan yang datang dengan fasilitas yang memadai serta pelayanan yang ramah di daerah.

Banyak daerah di Indonesia, membangun dunia pariwisata dilakukan dengan sistem keroyokan seluruh SKPK dan pihak swasta dll, Dinas Pariwisata melakukan inventarisasi permasalahan dengan analisa SWOT atau analisa lain, kemudian duduk bersama dan berdiskusi untuk mengambil kedepan. Ini harus dilakukan sebelum proses pembahasan RAPBK, agar seluruh program tersebut dapat masuk menjadi program setiap dinas. Misalnya, ternyata setelah di data daerah ini memiliki permasalahan wisata antara lain ; tidak adanya dermaga di pulau wisata, kurangnya promosi, hasil sumber daya alam yang tidak bisa dikonversi menjadi kerajinan tangan, transportasi, tidak adanya ATM di pusat keramaian di daerah wisata, serta kurangnya kemampuan putra - putri daerah melayani tamu karena kemampuan bahasa dan ketrampilan. Jika ini yang menjadi permasalahan, kalau satu dinas / SKPK mengambil semua peran dan ini kita tumpahkan ke Dinas Pariwisata, maka bisa dipastikan pasti akan kesulitan karena anggaran yang terbatas dan minimnya sumber daya. Namun, harus dibagi di setiap SKPK agar tidak berat, satu SKPK satu program pariwisata untuk menunjang kemajuan pariwisata. Bank membuka ATM, Dinas Pekerjaan Umum / Perhubungan membangun dermaga, Dinas UMKM melakukan pelatihan, Dinas Pariwisata kerjasama dengan berbagai agen travel untuk promosi serta melakukan pelatihan kepada masyarakat. Semua harus keroyokan, karena dampak langsung dari tumbuhnya sektor pariwisata adalah seluruh masyarakat. 

Rawa Singkil
Pembangunan pariwisata merupakan tugas utama dari Dinas Pariwisata, tentu ada banyak hal yang di programkan dan telah dijalankan untuk membangun dunia pariwisata menjadi pilar pembangunan. Namun, kita sebagai masyarakat mempunyai kewajiban untuk turut serta dalam iktiar membangun pariwisata itu, baik melalui ide, pelayanan serta hal lainnya. Saya pernah terpikir untuk menuliskan beberapa masukan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu daerah. Beberapa ide itu antara lain :

Pertama, perlunya melakukan inventarisasi dan pendataan ulang terhadap seluruh object wisata dan potensi wisata yang kita miliki. Berapa jumlah perhotelan, travel, serta hal lain yang berkaitan dengan program ini. Ini sangat penting agar kita mengetahui permasalahan dan peluang yang ada dan dapat dilakukan dengan analisa SWOT. Analisa ini simple sekali dan sangat terbantu dengan banyaknya foto dan data wisata yang telah diposting masyarakat. Jika kita telah memiliki data baik itu berbentuk angka maupun foto, ada banyak langkah lain yang dapat kita lakukan nantinya. Salah satunya adalah pembuatan video wisata, buku wisata,

Pembuatan panduan wisata ini sangat penting, karena market kita tentunya orang luar daerah yang belum pernah ke Aceh Singkil, sehingga mereka memiliki panduan dan referensi dalam perjalanan. 

Kedua, membuat satu website resmi untuk dunia pariwisata dan promosi Aceh Singkil. Untuk hal ini tentu tidaklah mahal dan malah sangat murah untuk suatu pemerintahan daerah, namun sulitnya adalah keberlanjutan pengelolaan website agar selalu update. Untuk daerah yang jauh dari kota - kota besar, tentu sumber daya manusia yang ahli bidang ini tidak banyak, tetapi kita hanya perlu memesan satu website dan membuatkan satu mekanisme agar pengelola web selalu memiliki data untuk diposting. 

Jika kita kesulitan mendapatkan bahan postingan, dinas dapat mengadakan satu perlombaan baik tulisan, foto maupun video yang berkaitan dengan wisata. Sehingga dengan banyaknya peserta akan memudahkan pengelola web nantinya untuk mencari bahan promosi.

Ketiga, membuat kelender wisata resmi. Pemerintah harus memiliki kalender wisata tahunan yang akan dapat dibagikan ke pasar wisatawan. Beberapa daerah itu punya agenda tahunan seperti ; seperti malam seribu tenda, lomba makan ikan, dll. Kebanyakan daerah biasanya melaksanakan acara budaya yang hanya dimiliki daerah tersebut. Lantas kenapa sih perlu agenda tahunan ? Agar masyarakat yang ingin ke Aceh Singkil dapat menyiapkan jauh - jauh hari untuk membeli tiket atau cuti libur. 

Contoh kecil Pulau Banyak, pemerintah dapat melaksanakan satu agenda tahunan seperti Malah Kemah di Pulau, Pesta Ikan dan berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia bahari. Kita dapat mensubsidi silang dengan memberikan tenda gratis untuk setiap peserta, namun untuk biaya yang lain kita tidak tanggung, tetapi hanya menyediakan seluruh fasilitas tersebut dengan berkerja sama dengan masyarakat setempat.

Keempat, menjalin kerjasama dengan akun - akun wisata. Saya pernah berdiskusi dengan salah satu pemegang akun media instagram yang followersnya itu ratusan ribu, besar sekali manfaat karena banyak traveller itu menggunakan instagram ketimbang facebook. Jika kita promosi di media cetak seperti koran, tentu ini perlu namun kita harus sadar bahwa sebahagian besar pembaca koran adalah orang yang sudah berusia lanjut dan kantoran, berbeda dengan instagram dan youtube yang sangat dinikmati kaum millenial. Biaya untuk promosi nya juga sangat murah, kemarin kita diskusi itu kerjasama selama 6 bulan dengan ratusan postingan, hanya menghabiskan biaya jutaan saja.  Disamping itu juga pemerintah nantinya juga harus memiliki akun media sosial yang bertujuan untuk promosi wisata. 

Setiap daerah hanya memiliki fokus dalam pembangunan, agar sektor tersebut menjadi penunjang pembangunan yang lain. Jika melihat potensi yang ada, Aceh Singkil dapat kita tarik satu garis lurus bahwa sektor pariwisata memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan Aceh Singkil. 

Padahal dalam mengefektifkan manajemen kepariwisataan, diperlukan pemahaman yag tepat mengenai aktivitas ekonomi pasar dari para pemangku kepentingan lainnya, yaitu dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan keberhasilan sektor pariwisata, antara lain dengan mengalokasikan dana APBD yang proporsional untuk membiayai pembangunan infrastruktur kepariwisataan (seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi), memfasilitasi masyarakat dan pihak swasta dalam mengelola potensi wisata (seperti wisata budaya dan wisata alam), serta promosi dan pemasaran potensi wisata yang ada di daerah. Sinergi tiga pilar manajemen kepariwisataan, yakni Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat, merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan perkembangan sektor kepariwisataan di daerah. Kelemahan peran dari salah satu pilar, akan sangat menghambat upaya pengembangan kepariwisataan. 

Tentu tidak semua ide dapat dituliskan dalam blog sederhana ini. Namun kita percaya, dengan ditetapkannya Pulau Banyak menjadi salah satu icon wisata unggulan Aceh dan kerja keras dinas teknis, tentu ada banyak perhatian untuk kemajuan pariwisata Aceh Singkil yang kita rasakan nantinya. Amin

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar