Kita
By Si Anak Rimo - September 10, 2016
Kata banyak teman mu, kita itu memiliki banyak hal
yang sama di berbagai hal, mulai dari hobby, karakter, mimpi serta banyak hal
lainnya. Lucunya, belum lama ini kita mulai jujur akan kesamaan ini walaupun
kita sama – sama telah lama tau dan lebih memilih menyimpannya.
Kita sama sama menyukai laut, birunya laut dan
hembusan angin yang menyentuh pipi seakan menjadi pelipur lara dan lelahnya
rutinitas. Terkadang kamu berjalan menyusuri pinggiran pantai dan membiarkan
pecahan ombak mencandai kaki mu sambil menanti sang matahari tenggelam di
peraduan. Sementara aku lebih memilih menikmatinya dengan menenggelamkan diri
bersama birunya laut dan riak – riak kecil bergelombang.
Kita sama sama menyukai buku, walau terkadang jenis
koleksi dan buku bacaan kita sedikit berbeda. Aku sering menghabiskan waktu
dengan membaca buku tentang dinamika politik, ekonomi, sosial dan pendidikan
sedangkan kamu menghabiskan waktu membaca dunia dan sejarah islam, pendidikan
dan banyak lainnya. Sedikit banyak buku berperan besar dalam komunikasi kita
saat ini.
Pernah waktu itu kamu mendongeng bahwa kamu sangat
menyukai anak – anak, suka melihat tawa dan kepolosan mereka, aku juga
demikian. Mencoba menghabiskan waktu bersama anak – anak di akhir pekan, sering
aku belajar dari mereka.
Aku baru tahu bahwa kamu sangat menyukai bermain
badminton, kamu sering bilang bahwa setiap sore kamu selalu berusaha
menyempatkan waktu bermain batminton, kamu pasti tau bagaimana hubungan ku
dengan dunia batminton. Aku pernah menghabiskan waktu bertahun – tahun berlatih bermain batminton, kolaborasi yang
indah bukan jika nanti kita bisa bermain batminton bersama. Kamu selalu bilang
bahwa aku akan kalah jika bertanding dengan mu nanti, aku pun selalu
menjawabnya dengan senyum sambil dan mengatakan bahwa kamu akan selalu menang
nantinya.
Aku menyukai diskusi dan belajar bersama,
mendiskusikan hal – hal yang kita alami atau pun yang kita temukan di
lingkungan. Kita punya nama tersendiri untuk hal yang kita sukai ini, kita pun
menyebutnya “ mendongeng “. Walaupun terkadang aku lebih banyak berperan
sebagai pendongen dan kamu pendengar setia ku. Kadang ada sedih, tawa, canda
dan keseriusan yang mengiringi setiap dongeng – dongeng kecil.
Aku terus belajar dan berusaha agar menjadi pribadi
yang hangat dan lembut, belajar menjadi pribadi yang sabar, tangguh dan selalu
rendah hati. Kamu juga demikian, kamu sedang berusaha keras dengan jalan yang
sama, menarik bukan kita menikmati segala hal dengan bersama dan belajar
bersama untuk hal – hal yang kita sukai.
Dari banyak kesamaan antara kamu dan aku, mungkin
hal ini menjadi salah satu yang paling aku sukai. Kita punya mimpi yang sama. Aku
punya mimpi agar kita bisa belajar bersama nantinya di kampus yang sama, jalan –
jalan bersama melihat keindahan setiap inci negeri ini, belajar dan melihat
budaya serta adat istiadat masyarakatnya, lalu kembali dan membangun sebuah
rumah sederhana di kampung halaman kita. Kampung kita bersama nantinya.
Mungkin, sebagai sesama pencinta laut, buku, dongeng,
travelling, dan pemimpi, kita perlu
berbincang di sudut kota sambil minum segelas susu cokelat dan sate. Dan mendiskusikan
sejumput perasaan dan harapan nantinya.
0 komentar