Pulo Aceh
sendiri adalah sebuah nama kecamatan yang secara administratif termasuk wilayah
Kabupaten Aceh Besar. Ia adalah nama kecamatan dari gabungan sebelas pulau yang
terletak di kawasan itu, yaitu Pulo Breuh, Pulo Nasi, Pulo Teunom atau
Keureusek, Pulo Jroeng, Pulo Teungkurak, Pulo Bunta, Pulo Tuan Diapit, Pulo U,
Pulo Sidom, Pulo Geupon, dan Pulo Lhee Blah. Hanya Pulo Breuh dan Pulo Nasi
yang berpenghuni. Selebihnya adalah gugusan pulau sepi tak bertuan. Di Pulo
Breuh ada 12 desa, 8 desa berada di selatan dan 4 desa di utara, sedangkan Pulo
Nasi terdiri dari 5 desa saja.
Perjalanan ke Pulo Aceh tentu saja melalui
jalur laut. Bertolak dari Lampulo atau Uleelheu, Banda Aceh, kisaran waktu
tempuh bervariasi, mulai dua hingga empat jam, tergantung pada desa mana yang
hendak dituju. Beberapa minggu yang lalu saya menuliskan sekilas tentang
gambaran pulau Aceh dari apa yang saya lihat melalui video, baca melalui
majalah dan dengar dari berbagai sahabat. Sehingga saya bisa langsung
menuliskan kisah yang membuat rasa cinta saya semakin besar terhadap Aceh
maupun Indonesia ini.
Malam ini saya ingin menuliskan apa yang saya
rasakan selama tiga hari berada di pulau Aceh. Ada hal yang membuat saya ingin
mengunjungi kembali Syurga yang terabaikan ini, seperti kata para banyak
pelancong. Cerita ini merupakan pengalaman pribadi yang coba saya tuliskan
dalam blog. Jumat 14 November 20014, kita bersama dengan himpunan mahasiswa
teknik pertambangan unsyiah melakukan perjalanan laut dengan boat berukuran
sedang untuk kegiatan bhakti sosial di pulau aceh. Bantuan terdiri dari bentuk
fisik dan non fisik antara lain memberi bantuan buku, cat, dll, ini adalah
bentuk bantuan fisik yang telah disiapkan oleh mahasiswa teknik pertambangan
ini. Kami dari turun tangan aceh mengajar fokus mengajar kepada anak anak SD
Rinon.
Sebelum berada di pulau aceh kita melakukan beberapa kali rapat mencoba
menggambarkan kondisi disana untuk mendesain bentuk kegiatan yang akan kami
laksanakan nantinya. Saya akan langsung menguraikan kisah ini. pagi itu saat
kami dan anak anak telah berkumpul di depan halaman sekolah untuk acara
pembukaan bhakti sosial, anak anak berbaris rapi dengan bedak tebal di beberapa
pipi anak anak lucu nan polos itu. Kami berdiri di samping mereka mencoba
mendengar dengan tenang nasehat dan arahan dari ketua rombongan kami pembantu
dekan 3 fakultas teknik. Beberapa hal yang membuat saya terkejut adalah ketika
saya melihat indomie di saku anak anak, bukan satu dua anak yang makan indomie
mentah tapi ada banyak anak anak yang gemar. Dalam dunia kesehatan memakan
indomie mentah dalam kuantitas yang banyak tidaklah baik untuk kesehatan.
Minuman kuku bima dan Extra Joss juga sangat digemari anak anak kala itu.
Kenapa kita harus ke Pulau Aceh ?
Pulau Terluar, Pulau Aceh adalah salah satu
pulau terluar, tertinggal di provinsi aceh dan indonesia. Walaupun letaknya
tidak begitu jauh dari ibukota provinsi tapi pembangunan insfrastruktur masih
sangat tertinggal. Pulau yang dihuni hampir 6000 jiwa ini masih kekurangan
guru, dokter dll. Kita akan melihat bahwa masih banyak yang harus dibenahi di
negeri ini, untuk berobat saja mereka harus pergi ke banda aceh atau ke ibukota
kecamatan yang jaraknya cukup jauh.
Mengasah Rasa Kepedulian, dengan kondisi
lingkungan seperti ini pasti bukanlah hal mudah untuk dijalani dalam waktu yang
lama. Lampu yang masih bergilir serta masih sangat minimnya sarana dan
prasarana kesehatan maupun pendidikan. Melihat masyarakat yang pergi ke laut
mencari nafkah membuat hati kita luluh dengan kerja keras mereka yang luar
biasa.
Alamnya Indah “ Berlibur “Alam disini masih
sangat asri dan sangat indah terutama wisata lautnya. Mercusuar berdiri megah
di tengah pulau yang menjulang tinggi diangkasa. Berdiri di mercusuar ini kata
beberapa teman saya akan membuat kita betah berlama lama untuk memandangi
betapa indah laut dan nusantara ini. garis pantai yang panjang dan air laut
yang jernih membuat kita betah berlama lama mandi di pantai sambil melihat
masyarakat memancing ikan.
Tempat Mengabdi, Pulau ini sangat membutuhkan
banyak tenaga pengajar dan kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Mulai
tenaga medis atau pendidikan, banyak sekolah yang kekurangan guru dan murid.
Anak anak masih sangat tertinggal pelajaran jika dibandingkan dengan daerah
lain, sehingga untuk mengejar itu dibutuhkan tenaga pengajar yang bersedia
tinggal disana.
Mencari Bahan Tulisan, Bagi mereka yang suka
travelling atau menulis disini ada banyak tempat yang bisa dikunjungi dan
dijadikan bahan tulisan baik itu untuk blog, penelitian, tumblr dll. Mulai dari
bahan tentang sumber daya alam seperti besi, batu bara atau pendidikan serta
dunia kesehatan. Ada banyak sekali permasalahan yang harus segera dijalan
keluar melalui tulisan itu. Terutama masih terbatasnya tenaga kesehatan dan
listrik yang masih bergilir. Mencoba mencari gambar gambar indah juga bisa
karena alam yang asri dan laut yang indah akan selalu membuat kita ingin
kembali ketika sudah meninggalkan pulau ini.
Konon,
kedua bangunan yang dibangun pada 1875 itu merupakan hadiah pernikahan raja
William III atau William Alexander Paul Frederick Lodewijk. Ia seorang
penguasa Belanda yang kala itu memiliki andil besar melakukan pembangunan
demi kepentingan kolonialisme Belanda di Asia. Salah satunya pembangunan
pelabuhan Sabang. Mercusuar serta Pelabuhan Williams Torren juga dibangun
sebagai penunjang operasional pelabuhan Sabang yang merupakan jalur lintas
terpadat Asia Tenggara kala itu.
Di
dunia hanya ada tiga mercusuar Williams Torren, yaitu di Kepulauan Karibia,
Holland, dan Aceh. Kini mercusuar dikelola oleh Departemen Perhubungan Laut
Distrik Navigasi Sabang. Lima petugas ditempatkan di hutan belantara itu
untuk memastikan lampu mercusuar tetap menyala. “Kami akan diganti per dua
bulan sekali,” kata Tony Suharto. Ia komandan dari empat anak buahnya. Mereka
tunduk ke Kantor Perhubungan yang berlokasi di Sabang.
Anak
anak sedang belajar sejarah kemerdekaan Indonesia. mahasiswa pertambangan
menjelaskan bagaimana proses pengibaran bendera merah putih saat kemerdekaan,
anak anak berperan menjadi tokoh proklamator dan tokoh bangsa lainnya.
Antusias yang luar biasa walau matahari bersinar terik membakar kulit.
Menyanyikan lagu indonesia raya di pantai membuat semangat dan rasa cinta
kita kepada indonesia semakin besar. Kunjungilah salah satu pulau terluar
dari negeri ini. Semakin kita jelajahi negeri ini maka akan semakin cinta
kita kepada alamnya, rakyatnya, serta budaya dan apa pun yang ada di
nusantara ini. Setelah kamu mengunjungi ini maka rindu untuk kembali akan
selalu membayangi. Seperti yang saya rasakan saat ini ingin menjadi guru
walau sebulan disana.
0 komentar