Sosok yang satu ini adalah Mas
Rimba. Beliau adalah sosok inspirasi yang selalu memberi tauladan buat kami
semua. Beliau adalah sahabat mas Anies Baswedan saat kuliah dahulu di UGM.
Berkumpul bersama beliau di relawan turun tangan menjadikan saya menempatkannya
dalam deretan salah satu sosok teladan yang insya Allah akan saya jadikan
sebagai referensi bagaimana arti perjuangan untuk bersama sama memenuhi janji kemerdekaan,berbagi dalam kesederhanaan,belajar
bagaimana bertutur kata yang lembut serta berkeluarga harmonis .
Karena banyak relawan turun
tangan yang usianya sangat muda maka kami menjadikan beliau sebagai orang tua
kita dalam gerakan yang mulia ini. Banyak sekali yang telah beliau berikan
kepada gerakan ini atas apa yang ia miliki. Saya pernah berpikir masih ada
orang sebaik beliau yang subhanallah luar biasa sekali jiwa berbaginya. Sebenarnya kepindahan Mas Rimba
dan Keluarga ke Sumut adalah berita yang pailng tidak siap saya dengar. Tapi
itu sudah menjadi suratan, saya merasakan kekuatan semangat saya berkurang
sedikit ketika mendengar berita ini, tak salah kalau seperti anak kehilangan
induknya. Tapi saya percaya hanya raga kami yang berpisah tetapi jiwa kami
tetap terpatri untuk bumi pertiwi ini. Tutur katanya yang lembut dan senyumnya
yang tulus pasti akan selalu kami kenang. Saya menuliskan ini seperti ada
goncangan yang kuat dalam diri saya, bagaimana nanti ketika mereka pindah.
Biasanya setiap hari sabtu kami selalu berkumpul bersama di rumah beliau, makan
bersama, berdiskusi bersama dll.
Ummi Dwi Rokhyatun. Itulah sosok
wanita hebat yang mendampingi Mas Rimba puluhan tahun. Meniti kehidupan dari bawah sampai saat ini. Sebuah keluarga
yang Insya Allah saya kagumi kebersamaannya. Ada banyak sekali kenangan bersama ummi dan keluarga,
berbagai kisah kita jalani bersama dalam gerakan turun tangan, Ummi yang selalu
setia menemani kami ketika rapat di Markas Elang. Hanya satu bulan lagi akan
pindah ke luar daerah. Mungkin kami akan jarang melihat senyum dan wajah ummi yang
tak pernah lelah membantu kami dalam perjuangan ini. Tak pernah sedikit pun
terlihat kesedihan beliau walaupun terkadang ada ribuan masalah yang datang
silih berganti.
Terkadang saya berpikir kenapa saya baru mengenal mereka di tahun ini. Kenapa saya tidak mengenal mereka 4 tahun yang lalu. Walaupun kami mengenal ummi baru satu semester tetapi dalam hati kami seperti mengenal ummi dan mas sudah puluhan tahun. Ummi jika nanti sudah berada di Binjai tetaplah menjadi Ummi kami yang kehadirannya selalu kami rindukan. Mungkin ummi bertanya kenapa rahmad sering datang lebih cepat akhir akhir ini kalau rapat, karena rahmad merasakan ada semangat dan ketenangan ketika bersama kalian. Sosok yang menginspirasi kami. Rahmad ingin habiskan waktu sebulan ini untuk bisa bersama lebih lama. Melihat ummi yang selalu bersama Aisyah dan Adil yang bermain piano di kamar atas.
Mas Rimba terima kasih atas segala yang telah mas berikan kepada kami, ilmu tauladan serta gagasan yang tak ternilai harganya. Rahmad janji jika diberi umur panjang rahmad akan berkunjung ke istana baru Mas di Binjai nantinya untuk bertemu Aisyah, Adil, dan Bunga. Mas jujur ini salah satu kehilangan terberat kami dalam pejuangan. Walaupun hanya pindah raga insya Allah doa kami semua selalu mengiringi mas Sekeluarga agar selalu sehat dan bahagia di Binjai nantinya.