Perlu Jiwa Besar Menjadi Guru

By Si Anak Rimo - May 09, 2013


Oleh: Hamam Burhanuddin

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, berangkat dari sebuah pengalaman yang penulis alami ketika menghadapi beberapa persoalan yang dihadapi oleh seorang guru ketika mengajar di kelas, dan sharing penulis dengan beberapa teman sejawat (seprofesi) yang mengabdi menjadi guru baik tetap maupun tidak tetap, sering mengeluhkan, problema apa sebenarnya yang paling ditakuti oleh seorang guru?

Kalo kita melihat lahirnya sesosok guru dalam sejarah pendidikan mulai sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga sekarang ini, posisi guru sungguh sangat berbeda. Ketika masa kemerdekaan sosok guru kurang begitu mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, terutama pemerintah

Masih ingat ketika kita menonton film sang pencerah yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang menceritakan perjuangan sosok Ki Ahmad Dahlan dalam memperjuangkan pendidikan bagi kalangan menengah ke bawah. Terlihat sangat jelas sekali betapa sulitnya menjadi seorang guru yang mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan pemerintahan Belanda pada masa itu.

Hal yang sama juga dialami oleh Ki Hadjar Dewantara yang memperjuangan pendidikan bagi kaum miskin dan tertindas, merasakan bagaimana perjuangan menjadi seorang guru dan pendidik dirasa begitu berat untuk diemban.

Begitu juga Imam Zarkasyi salah satu tokoh yang berpengaruh setelah zaman kemerdekaan, memiliki semangat juang yang sama dalam usaha memajukan pendidikan, beliau telah berhasil membuat suatu lembaga yang mampu menaungi dunia pendidikan saat ini terutama pendidikan agama, dikenal dengan Departemen Agama.

Hal inilah yang seharusnya kita contoh dari para pendahulu kita akan semangat dan perjuangan mereka dalam pendidikan. Apresiasi yang luar biasa patut kita berikan kepada jawara-jawara pada masa lalu. Mereka tidak ingin di puji, dihargai, apalagi diberikan tanda jasa berupa materi.

Sikap kejujuran, keuletan, dan keistiqomahan merekalah yang selalu mereka pegang, mereka tidak ingin melihat bangsa ini terbodohi oleh penjajah, selalu terbelakang dan tertinggal oleh perkembangan zaman. Mereka memiliki prinsip jadilah bangsa besar dengan pemikiran yang besar.
Tanggung Jawab Guru

Sedangkan bila kita melihat masa sekarang ini, sosok guru jelas sekali lebih sejahtera dari masa-masa lalu, meskipun mungkin ada sebagian yang belum memperoleh kesejahteraan secara adil dan merata, namun demikian sebenarnya pemerintah telah memberikan kebijakan yang memihak pada guru,

Serangkain kebijakan itu mulai dari adanya Undang-Undang Guru dan Dosen (No 14 Tahun 2005), adanya peraturan pemerintah, peraturan menteri, sertifikasi dan lain sebagainya semuanya dipihakkan untuk pahlawan tanpa tanda jasa ini (lalu).

Guru sekarang tidak bisa dipandang sebelah mata,  menjadi guru adalah suatu profesi yang susah dan tanggung jawabnya juga besar. Melihat besarnya tanggung jawabnya itulah kadang guru menjadi kambing hitam bahkan selalu disudutkan dan disalahkan ketika menghadapi problema besar seprti ketidaklulusan para siswa-siswanya.

Bahkan ada guru yang karena tidak mau disalahkan mengambil tindakan yang mungkin kurang patut dipuji, dengan menghalalkan segala cara agar siswanya dapat memiliki prestasi yang unggul, lulus dengan nilai sempurna, bahkan sampai memberikan nilai-nilai fiktif.

Disadari atau tidak aktivitas guru itu merupakan aktivitas yang kompleks, mulai dari mendesain dan merencanakan pembelajaran, memahami kurikulum, membuat perangkat pembelajaran, menetapkan strategi dan metode yang pas, bahkan sampai mengevaluasi pun harus tepat.

Ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi guru, untuk lebih meningkatkan kapasitas keilmuan, daya kreativitas, inovasi pembelajaran hingga menciptakan kegairahan dalam pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning).

Disadari atau tidak, menjadi seorang guru lebih banyak tuntutan dari pada penghargaan, Janganlah merasa puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan oleh guru, karena kepuasan itu akan mendatangkan pada kemalasan yang bisa mematikan kreativitas.

Gurulah yang mampu memberikan pencerahan, bahkan menciptakan para jawara-jawara yang unggul dalam pendidikan. Komponen yang integral dalam pendidikan adalah guru, meskipun banyak siswa (peserta didik) suatu sekolah tapi kalau tidak diimbangi dengan SDM guru yang memadai maka akan menjadi masalah.

Guru menjadi sumber paling utama dalam pendidikan, memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kecerdasan bangsa ini dimasa depan. Berbanggalah anda jika menjadi seorang guru, jangan bersedih karena kesejahteraan tidak merata, atau minimnya fasilitas yang tersedia.

Kesemuanya itu harus dihadapi dengan jiwa yang besar, ketulus ikhlasan yang luar biasa, dedikasi yang mampu membawa perubahan kedepan, perubahan yang membawa misi kemanusiaan untuk kecerdasan bangsa di masa yang akan datang.


---------
*) Tulisan ini terpilih dari rubrik “forum” dan penulis berhak mendapatkan sebuah buku pendidikan. Silakan penulis memilih sebuah buku yang dikehendakinya di rubrik “buku”. Info selengkapnya silakan baca di rubrik “berita” dalam situs ini.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar