Malam
itu tanggal 27 September 2012 aku harus segera kembali ke banda aceh setelah 2
hari berada di kota medan. Selama 2 hari itu sedikir sekali waktu untuk
istirahat sehingga tidak bisa berkunjung ke tempat teman teman. Aku pun
diantarkan oleh dua teman terbaik ku andi munandar dan mawardi ke stasium bus
jurusan medan – banda aceh, aku sedikit minder ketika menaiki bus karena hari
itu aku tidak sempat mandi sehingga aku memilih bangku belakang yang saya yakin
tak kan ada cewek di deretan kursi belakang.
Setelah insiden
beberapa tahun lalu tubuh ku tidak sanggup lagi berada dalam situasi dingin, saat
itu aku berada di hutan seharian penuh dalam kondisi hujan dan tepat jam 8
malam tubuhku menggigil dengan kencang dengan rasa sakit yang tinggi. Dengan kondisi
tubuh yang tidak suka dengan dingin Sampai sehingga aku sangat tidak menyukai tidur
dikamar yang memakai AC.
Langsung
ke inti cerita, Bus yang ku naiki saat itu adalah PATAS yang tidak memiliki
kaca yang bisa dibuka dan memakai AC. Beberapa jam pertama aku masih tahan
dengan suasana dalam BUS yang sangat dingin. Ketika bus sudah memasuki daerah
langsa ketika semua penumpang tidur timbul tanda tanya dalam benakku yang sudah
tak tahan dengan tubuh yang kedinginan.
Kenapa Cuma
aku yang tak membawa selimut ?
Aku melihat
semua orang tidur memaki selimut dan aku melihat selimut yang mereka pakai
hampir sama semua.
Aku pun
menjawab dalam hati mungkin mereka sudah sering naik bus sehingga sudah tau
gimana dinginnya dalam bus sehingga mempersiapkan selimut tebal.Berbeda dengan
aku yang terakhir naik BUS pada tahun 2003. Sehingga tidak up date kondisi
terbaru ( hahahahaha ).
Ketika mulai
masuk ke aceh timur aku ingin memberanikan diri kepada penumpang di samping
ku untuk meminjam selimut karena ku
melihat ia sudah tidur pulas dari pertama berangkat. Tetapi tidak jadi karena
aku malu bertanya.
Selama dari
medan sampai ke sigli aku merasakan kedinginan yang sangat dan betapa
terkejutnya ketika Bus masuk ke gunung Seulawah ketika aku berdiri untuk
mengambil tas ternyata aku juga punya selimut yang memang telah disediakan oleh
Bus di kursi tempat kepala ku bersandar yang ku duduki.
Aku tertawa
sambil marah kepada kebodohan ku sendiri, aku malu hampir sepuluh jam aku tidur
dengan kegelisahan dan lasak sekali dan itu disebabkan kebodohanku.
“ Kenapa
ini bisa terjadi “ ujar ku dalam hati
Sampai kerumah
aku ceritakan kepada teman satu kos ku dan ia pun tertawa begitu juga aku tertawa sambil berkata betapa bodohnya lah aku ini sampai hal sesepele ini aku tak tahu.