Buk Dewi Isrofiah, saya tak menduga bagaimana spektrum semangat Ibu meninggalkan kampung halaman Kediri untuk melanjutkan perjuangan almarhum suami untuk membangun dunia pendidikan di garis terdepan tanah Singkel, yaitu Lae Balno hanya beberap menit saja sampai ke Sumatera Utara. Beberapa kali saya ke Lae Balno, masih belum sanggup menganalisa bagaimana mungkin beliau selama hampir 23 tahun bolak balik naik honda, kadang pas kita rapat di Rimo, beliau selalu bilang Ibu Otw ya ke Rimo. Dan yang paling saya ingat ialah, ia selalu berbicara tentang pendidikan Lae Balno, Bantu Lae Balno, ayo ke Lae Balno dll. Padahal kemarin saya ada setengah hari di Lae Balno, gundahnya luar biasa karena tidak ada jaringan handphone, putus kontak kita dengan dunia luar.